Tujuan dan Fungsi
Katalog
Pengguna perpustakaan menggunakan
koleksi perpustakaan untuk bacaan rekreasional, mencari informasi, melakukan
penelitian, sebagai alat bantu belajar, sumber mengajar maupun kegiatan lainnya. Mungkin
saja pengguna tidak dapat menemukan buku atau koleksi lain yang diinginkannya dalam rak.
Oleh karena itu untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan
diperlukan alat bantu, yang disebut katalog perpustakaan.
Jadi katalog perpustakaan adalah daftar buku dalam sebuah
perpustakaan atau dalam sebuah koleksi. Daftar menunjukkan adanya susunan
menurut prinsip tertentu sedangkan buku mencakup arti buku dalam arti luas,
yang tidak hanya terbatas materi tercetak saja tetapi juga materi non-cetak
lainnya.
Seperti telah disebutkan semula,
perpustakaan membeli dan
menyediakan kolesi untuk kepentingan penggunanya. Katalog
perpustakaan mencatat data mengenai koleksi itu sehingga pembaca dapat
menemukannya dengan cepat. Karena itu katalog harus
mencatat data yang lengkap mengenai koleksi yang ada di perpustakaan.
Tujuan utama katalog perpustakaan ialah membantu pengguna
perpustakaan memperoleh dokumen seefisien mungkin. Ilmuwan yang ingin mencari
informasi lebih lanjut dipersilahkan menggunakan bibliografi. Pihak pustakawan,
khususnya pengakatalog atau kataloger, sudah merasa puas bilamana katalognya
mampu memenuhi kebutuhan pengguna.
Dengan berkembangnya teknologi informasi, khususnya komputer untuk
perpustakaan, maka perlu pemikiran kembali mengenai bentuk, tujuan dan fungsi
katalog perpustakaan. Katalog kini tidak saja berfungsi sebagai sarana temu
balik saja, melainkan lebih daripada itu. Kini komputer mampu membuat katalog
serta dapat dimutakhirkan terus menerus.
Komputer mampu menyusun katalog dari
sejumlah data bibliografis; katalog yang dihasilkan dapat berfungsi sebagai alat temu balik.
Komputer juga mampu membuat bibliografi dari katalog. Katalog yang dihasilkan
komputer dapat menjalankan bergagai fungsi. Berbagai katalog luaran komputer
ini bersifat setara (compatible) diolah secara automatis.
Untuk
keperluan katalogisasi berbasis komputer, khususnya untuk pertukaran data
bibliografis, kini telah berkembang MARC (Machine Readable Catalogue). Maka kemajuan teknologi informasi
telah mengubah tujuan dan fungsi katalog menjadi lebih lengkap daripada
sebelumnya.
Tujuan katalog seperti itu telah diuraikan oleh pustakawan
Cutter pada tahun 1876. Adapun tujuan atau objek katalog ialah :
(1) To enable a person to find any work, whether
issued in print or in nonprint format, when one of the following is known:
a) The author
b) The title
c) The subject
(2) To show what the library has
d) By a
given author
e) On a
given and related subjects
f) In a
given kind of literature
(3) To assist in the choice of a work
g) As to the
bibliographic edition
h) As to its character (literary
or topical).[1]
Maksud dari tujuan katalog di atas,
kira-kira adalah sebagai berikut :
(1)
Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui
(a) pengarangnya atau
(b) judulnya atau
(c) subjeknya
(2)
Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan
(d) oleh pengarang
tertentu
(e) berdasarkan subjek
tertentu
(f) dalam jenis
literatur tertentu
(3)
Membantu dalam pemilihan buku
(g) berdasarkan edisinya
(h) berdasarkan
karakternya (sastra ataukah berdasarkan topik.
Tujuan pertama menekankan bahwa katalog perpustakaan bertindak
selaku daftar temuan bagi buku tertentu.
Ini memerlukan penyediaan data bagi masing-masing buku, memungkinkan ancangan
berdasarkan pengarang, judul dan subjek.
Tujuan kedua menekankan bahwa katalog
perpustakaan harus bertindak sebagai daftar temuan bagi sekelompok dokumen. Ini
memerlukan penyediaan entri seragam bagi setiap kelompok. Tujuan 3 berkaitan
dengan deskripsi buku dalam katalog. Maka pengguna dapat membedakan berbagai
edisi dari buku tertentu, memungkinkan pemilihan buku dengan menyediakan ciri
khusus.
Tujuan A cukup jelas. Entri pengarang dengan acuan yang
diperlukan disediakan oleh katalog. Entri judul digunakan untuk memenuhi tujuan
B. Tujuan ini dalam praktek sehari-hari biasanya dimaksudkan untuk karya
pengarang perorangan atau bila judul diperlakukan sebagai kata benda atau bila
judul mengandung kata benda, juga untuk karya semacam majalah atau karya
anonim. Dalam hal terakhir ini, entri utama adalah judul.
Tujuan C merupakan tujuan yang cocok. Entri
subjek dan acuan subjek disediakan untuk memenuhi tujuan ini. Tujuan D mudah
diterima. Entri pengarang dengan acuan yang diperlukan memenuhi tujuan ini.
Hanya untuk memenuhi tujuan tersebut, peraturan katalogisasi harus mencakup
sejumlah peraturan guna mengatasi masalah yang timbul akibat banyak pengarang
menulis namanya dalam berbagai versi, psedonomim atau nama samaran yang
beraneka ragam, nama yang berubah dll.
Tujuan E dijawab dengan menyediakan
entri pada subjek tertentu serta subjek yang berkaitan. Tujuan F berimplikasi mencakup entri
bentuk dan bahasa. Entri bentuk meliputi kamus, ensiklopedia, buku tahunan dan
sejenisnya. Entri semacam itu dapat ditemukan pada katalog susunan kamus. Kalau tidak, daftar materi yang tercakup di bawah masing-masing bentuk akan
berjumlah sangat banyak. Masalah semacam itu tidak ditemukan pada katalog
berkelas.
Tujuan G dilayani oleh katalogisasi deskriptif untuk karya
tertentu. Cutter menyediakan edisi dan keterangan fisik (dahulu disebut kolasi)
bersama-sama catatan untuk memenuhi tujuan ini. Lengkap tidaknya rincian
masing-masing entri pada katalog terpulang pada garis haluan masing-masing
perpustakaan. Tujuan H mencakup penyedian catatan untuk menunjukkan sifat
materi perpustakaan.
Pada katalog perpustakaan yang besar, penyediaan informasi
literer atau topik dilakukan berdasarkan prinsip selektif karena penambahan
keterangan tersebuit akan menambah biaya katalogisasi.
Adapaun fungsi katalog, dapat
diidentifikasikan ke dalam dua hal, yaitu.
1) Katalog berfungsi sebagai alat komunikasi (an
instrument of communication) yang menginformasikan koleksi yang dimiliki
oleh suatu perpustakaan. Karena sebagai alat komunikasi, maka katalog hendaknya
berisi bahan-bahan informasi yang berhubungan dengan koleksi tersebut, misalnya
pengarang, judul, edisi, penerbit, tahun terbit, subjek dan sebagainya.
2) Katalog berfungsi sebagai wakil koleksi. Fungsi
ini merupakan konsekuensi dari fungsi yang pertama. Sebagai wakil koleksi, maka
hendaknya apa yang tercantum dalam koleksi tertentu, ciri-ciri dan
karakateristiknya harus termuat dalam sebuah katalog. Dengan demikian, ketika
pengguna membaca satu buah katalog, maka dia seolah-olah berhadapan langsung
dengan karya aslinya. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Wynar sebagai
berikut :
“The main functions of a catalog are to enable
a reader to determine whether the library contains a particular book, wich
works by a given author, or wich editions of a particular work are in the
collection”.[2]
[1] Ibid. Joan M.
Reizt…hlm. 116
[2] Bohdan S. Waynar, Introduction to Cataloging and Classification,
(Colorado : Libraries Unlimited, 1967),
hlm. 4
0 Response to "Fungsi dan Tujuan Katalog"
Post a Comment