PENGGUNAAN DAN PERAWATAN GAMBAR TEKNIK
1. Penggunaan alat gambar
1.1. Cara
menempatkan kertas gambar
Kertas gambar biasanya diletakkan
dengan permukaan yang halus dihadapkan keatas. Ukuran kertas harus disesuaikan
dengan yang akan digambar. Kertas gambar diletakkan dekat pada sisi kiri dan dekat
pada sisi bawah papan gambar.
Gunakan perekat kertas yang mudah
dilepas pada saat selesai menggambar, kertas gambar tidak boleh sobek atau
rusak. Perekat kertas juga tidak boleh mengganggu kegiatan menggambar misalkan
menghalangi penggaris saat menarik garis atau yang lainnya. Pada saat
menggambar tangan dalam keadaan bersih dan kering.
Tabel 1. Jenis kertas dan kegunaannya.
Jenis kertas
|
Kegunaan
|
Berat permukaan
|
Kertas
gambar
|
80 – 95 g/m2
|
|
Kertas
transparan
|
Terutama
untuk rapido, untuk cetak gambar dengan sinar (lightdruk),
penggambaran ulang perencanaan untuk arsip.
|
80 –95 g/m2
|
Folio
(poliester)
|
Gambar-gambar
berformat tetap dan tahan rentang, kertas gambar berkualitas untuk arsip yang
harus berulang kali direproduksi.
|
95 – 115 g/m2
|
Kertas
karton
|
Gambar
dengan pensil atau pensil warna misalnya untuk gambar sayembara dan studi
warna, tahan hapus.
|
150 – 300 g/m2
|
1.2. Memindahkan
ukuran
Gambar teknik yang
baik sangat tergantung pada cara penggunaan mistar ukur atau mistar skala yang
tepat pada waktu menentukan ukuran. Cara yang tepat untuk menentukan ukuran
pada gambar dapat dilihat dibawah ini. Agar kertas tidak kotor maka posisi
jari-jari dan lengan tangan tidak menyentuh kertas gambar.
1.3. Menggambar
garis lurus
Menarik garis dilakukan dengan cara garis lurus mendatar ditarik dari kiri
ke kanan, sedangkan garis vertikal
ditarik dari bawah ke atas. Garis sembarang
ditarik dari kiri ke kanan.
1.4. Menggambar
lingkaran
a)
Lingkaran
kecil dapat digambar dengan sablon lingkaran, sedangkan lingkaran besar dilakukan
dengan dua tahap.
b) Dalam
menggunakan jangka harus diusahakan kedua kakinya berdiri tegak lurus untuk
menghasilkan tebal garis yang sama.
c)
Cara
penarikan garis lurus menggunakan pena. Garis-garis tegak digambar dari kiri ke
kanan, dan semua garis vertikal dari atas ke bawah. Dengan demikian garis-garis
mendapat cukup waktu untuk mengering, dan kemungkinan merusak garis akan
berkurang. Garis yang kering juga diperlukan untuk garis yang berpotongan.
d)
Mulut
pena pada sisi-sisinya harus sering dibersihkan, sebelum dan setelah selesai
harus selalu dibersihkan.
Pena gambar mempunyai ujung dengan bermacam-macam
ukuran, seperti pensil mekanik. Pena gambar biasa disebut dengan Rapido.
Garis lengkung digambar dengan bantuan
mal. Bagian luar maupun bagian dalam dari mal dapat digunakan. Pada umumnya
garis lengkung tidak dapat diselesaikan dengan satu tarikan. Bagilah garis
lengkung tersebut dalam bagian-bagian yang cocok dengan mal. Bagian-bagian
tersebut satu dengan yang lain harus sambung-menyambung, sehingga diperoleh
sebuah garis lengkung yang licin (smooth).
1.1. Cara
meninta gambar.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan
untuk mendapatkan hasil gambar yang baik :
1) Isilah pena dengan tinta secukupnya.
Terlalu banyak atau sedikit akan menghasilkan garis yang tidak sama.
2) Utamakan gambar lingkaran, busur
lingkaran atau garis lengkung.
2. Penyimpanan gambar.
Penyimpanan dan pengarsipan
gambar sangat diperlukan. Penyimpanan gambar digunakan almari gambar atau
selongsong tabung yang dapat dilipat.
2.1.
Almari gambar
Almari gambar
digunakan untuk menyimpan kertas A1 – A4. Dengan pembagian yang sama, format A2
dan A4 dapat dikombinasikan.
Ukuran
kertas dalam beberapa format.
A1 594 x 841
A2 420
x 594
A3 297 x 420
A4 210 x 297
2.2.
Selongsong tabung yang dapat dilipat
Selongsong
tabung dapat berbentuk segi tiga atau segi empat. Dengan cara ini gambar dapat
disimpan dan dipindah ke tempat lain dengan mudah. Pada selonsong diberi teks
yang mudah di baca.
2.3.
Kotak arsip
Kotak arsip
merupakan tempat menyimpan gambar-gambar yang terlipat (format A4). Disamping
itu juga semua keterangan penting seperti daftar bahan, pesanan, arsip
pengiriman, surat-menyurat, foto copy tagihan, ataupun kontrak.
Data
penting harus tertata dan tersusun berdasarkan :
v
Pesanan
sesuai dengan nama pesanan atau nama pemesan.
v
Urutan
tahun dan lain-lain.
2.4.
Pita ordner
Dengan
menambahkan pita kertas berperekat yang memiliki lubang perforator dapat
disimpan gambar-gambar yang telah dilipat ke dalam format A4 pada ordner atau
buku yang dijilid dengan ring.
2.5.
Mikro Film
Mikro film telah banyak
digunakan untuk pengawetan dan penyimpanan gambar.
a. Tujuan
pembuatan mikro film adalah :
v
Penyimpanan
di lemari arsip menjadi lebih praktis.
v
Gambar
asli tersimpan lebih aman.
v
Aman
terhadap kerusakan.
v
Mudah
mereproduksi.
v
Tahan
lama.
b. Pengawetan
dan pembacaan mikro film
Pengawetan
mikro film sangat efektif bila jumlah gambar mempunyai kuantitas banyak, sering
dicetak dan otomatis biaya lebih murah. Pengawetan mikro film mempunyai
beberapa bentuk, yaitu : bentuk rol, bentuk kartu dan bentuk kartu berlubang.
1) Pengawetan
dalam rol
Pengawetan rol dipakai bila mikro film
tidak sering dipakai dan disimpan untuk jangka waktu yang lama. Panjang film
biasanya 30,5 mm, dan digulung pada rol yang dibuat dari plastik atau logam,
dengan diameter 100 mm. Rol-rol ini disimpan dalam kotak-kotak khusus
(cartridge). Lebar film pada umumnya adalah 16 mm, 35 mm atau 70 mm.
Keuntungan dari pada bentuk pengawetan ini
adalah ruang simpan yang kecil, dengan biaya yang kecil. Dilain pihak untuk
memilih gambar yang diperlukan kurang menguntungkan. Untuk menemukan kembali
diperlukan alat pembaca mikro film dan harus ditemukan nomor gambarnya. Bila
harus ditambah atau diperbaiki, sangat rumit, dan filmnya harus dipotong dan
disambung kembali. Pada permulaan dan akhir film harus diberi judulnya.
2)
Pengawetan
dengan pita film
Rol film yang
panjang dipotong-potong dalam ukuran 25 sampai 30 cm dan disimpan dalam album
film atau tempat film.
Film yang
paling sering dipakai harus diawetkan. Untuk menghindari kesulitan didalam
pencarian film pada setiap pita film harus diberi nomor untuk memudahkan
penemuan kembali.
3)
Pengawetan
dengan kartu berlubang
Mikro film
dipotong dari rol dan diletakkan dalam kartu berlubang. Ukuran film biasanya 35
x 50 mm. Ukuran kertas gambar, judul, tanggal, nomor rol dan sebagainya dicatat
dan dicetak pada kartu.
Keuntungan-keuntungan kartu berlubang
adalah :
1)
Mencari
kembali akan lebih mudah diperoleh dan
cepat .
2)
Mudah
dicetak.
3)
Penggantian
kartu karena perubahan rencana atau revisi gambar lebih mudah.
4)
Penelusuran
informasi gambar antara bengkel-bengkel mudah dilacak.
Kerugian-kerugian kartu berlubang adalah
:
1)
Ada kemungkinan hilang.
2)
Banyak
tempat menyimpan dibandingkan rol/pita film.
4)
Membaca
dan Reproduksi mikro film.
Alat pembaca mikro film
digunakan untuk membaca film sebagai referensi. Catatan mikro film dibuat
dengan alat reproduksi dengan skala pembesaran atau pengecilan sesuai
kebutuhan. Dalam waktu singkat, alat pembaca pencetak sering kali digunakan
untuk membaca atau mencetak.
3. Pemeliharaan alat gambar teknik.
Yang harus
diperhatikan dalam pemeliharaan dan pemakaian peralatan gambar adalah :
3.1.
Setiap
alat mempunyai fungsi sendiri-sendiri, misalnya mistar ukur digunakan untuk
mengukur, meskipun dapat digunakan untuk menggaris tetapi tidak boleh untuk
membuat garis, karena garis yang dihasilkan tidak baik dan mistar akan rusak.
3.2.
Alat
gambar harus digunakan dengan tepat. Cara menggunakan yang salah akan
menghasilkan gambar yang tidak baik dan kualitas gambar rendah. Dan
berkemungkinan alat akan mudah rusak.
3.3.
Sikap
orang yang memakai alat harus betul, misalnya melukis garis lurus mendatar
harus ditarik dari kiri ke kanan dan mata melihat diatasnya.
3.4.
Kecakapan
dan ketrampilan memakai peralatan gambar akan mempunyai pengaruh yang besar
terhadap prestasi juru gambar dan kualitas gambar.
0 Response to "Penggunaan dan Perawatan Gambar Teknik"
Post a Comment