Macam - macam bentuk Fisik Katalog


     Bentuk Fisik Katalog

            Pada perpustakaan yang belum menggunakan komputer dikenal tiga jenis bentuk fisik katalog  yaitu bentuk kartu, buku dan  album (sheaf catalogue). Sedangkan untuk perpustakaan terotomasi, katalog tersimpan di komputer menggunakan software tertentu dan disajikan secara online.

a.     Katalog bentuk buku merupakan katalog yang tersusun dalam 1 buku. Katalog berbentuk buku merupakan bentuk paling kuno disebut pula katalog tercetak, page catalogue dan  book catalog. Setiap lembarannya bisa berisi uraian beberapa judul buku. Pada katalog bentuk buku ini setiap lembarannya telah tersedia kolom-kolom untuk ciri-ciri buku seperti kolom judul, kolom pengarang, kolom kota terbit dan sebagainya. 
    
  Hasil gambar untuk katalog bentuk buku

             Karena kolom di setiap lembarnya telah tercetak, maka katalog ini sering disebut dengan katalog tercetak. Pembuatan katalog ini hampir sama dengan buku inventaris atau buku induk perpustakaan. Katalog bentuk buku memiliki beberapa keuntungan, seperti mudah digunakan, dapat dibawa kemana-mana, dan digandakan dengan mudah. Kerugiannya adalah, sekali dijilid, maka katalog buku menjadi usang, karena tambahan baru tidak dapat disisipkan ke entri yang sudah ada.

b.     Katalog berkas atau album dalam bahasa Inggeris disebut sheaf catalogue merupakan kumpulan kartu yang dijilid menjadi satu mirip buku atau album. Katalog ini dapat dibuat dari kertas manila atau kertas biasa. Katalog berkas ini terdiri dari beberap lembar kertas biasa yang diikat menjadi satu secara longgar saja. 

Hasil gambar untuk katalog berkas

                 Ukuran setiap lembarnya biasanya 20 X 10 cm. Setiap satu ikatnya biasa berisi 500 sampai dengan 650 lembar, yang setiap lembarnya hanya berisi uraian satu buku. Katalog berkas ini memiliki  keuntungan mudah digunakan, pengguna dapat menggunakan katalog berkas yang berbeda-beda, tambahan entri dapat disisipkan dengan cara membongkar kartu yang ada. Kerugiannya setiap kali ada penambahan harus membongkar berkas, cenderung mudah hilang karena bentuknya lebih kecil daripada katalog buku. Katalog semacam ini digunakan di Indonesia hingga tahun 1970-an. Contohnya masih ada di Perpustakaan Nasional.

c.     Katalog kartu merupakan katalog terbuat dari kartu, berukuran 7,5 x 12,5cm, dengan ketebalan 0,025cm, digunakan di seluruh dunia, disusun dalam laci yang merupakan bagian sebuah lemari. Oleh karena itu ada istilah lemari katalog dan laci katalog. 

  Hasil gambar untuk katalog kartu

                Katalog ini mulai digunakan sekitar akhir abad 19, sampai sekarang merupakan bentuk fisik yang paling banyak digunakan di Indonesia. Keuntungannya mudah digunakan, entri baru dapat disisipkan tanpa kesulitan, dapat digandakan dan dikirimkan ke perpustakaan lain (misalnya perpustakaan cabang). Kerugiannya bila mutunya rendah mudah sobek, pengguna kadang-kadang mencabut dari laci katalog.

d.     Katalog Cetak atau Katalog Buku (Printed Catalog). Katalog buku merupakan katalog yang pertama kali dibuat dibandingkan dengan katalog bentuk lainnya. Namun, setelah muncul katalog kartu, katalog buku mulai ditinggalkan. Pada tahun 1960 hingga tahun tahun 1970-an, saat mulai digunakannya komputer di perpustakaan, katalog cetak dibuat kembali. 
    
       Hasil gambar untuk katalog cetak

                Bentuk katalog buku berupa daftar judul-judul bahan pustaka yang ditulis atau dicetak pada lembaran-lembaran yang berbentuk buku. Katalog buku sebenarnya tidak fleksibel karena penyisipan dan pengeluaran entri katalog tidak mudah dilakukan. 

Akan tetapi, jenis katalog ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain adalah sebagai berikut:
1)    biaya pembuatannya murah;
2)    mudah dicetak;
3)    mudah dikirimkan ke berbagai perpustakaan atau instansi lain;
4)    mudah dibawa ke mana-mana;
5)    dapat dibuat dalam jumlah eksemplar yang cukup banyak; dan
6)    tidak memerlukan filling seperti kartu katalog.

e.     Katalog COM (Computer Output Microform). Dalam COM rekaman bibliografinya dibuat dengan mikrofilm atau mikrofis sehingga biayanya mahal jika dibandingkan dengan katalog kartu dan katalog buku. 

Hasil gambar untuk katalog computer output m

Di samping itu, untuk dapat menggunakan katalog ini, diperlukan alat khusus yaitu microreader. Karena mempunyai cukup banyak kelemahan, perpustakaan jarang menggunakan katalog jenis ini.

f.      Katalog CD-ROM (Compact Disk Read Only Memory). Dengan munculnya CD-ROM, beberapa perpustakaan mulai membuat katalog pada compact disk (CD). Satu CD-ROM dapat memuat kurang lebih 1500 floppy disks atau 300.000 halaman. 

Hasil gambar untuk katalog cd rom

Sejak awal tahun 1990-an penggunaan CD-ROM di perpustakaan makin berkembang pesat hingga saat ini.

g.     OPAC (Online Public Access Catalog). OPAC merupakan katalog yang tersimpan di komputer, dapat diakses dari berbagai titik atau lokasi selama  titik/lokasi tersebut tergabung dalam jaringan. Misalnya sebuah perpustakaan universitas memiliki katalog dalam jaringan, dapat diakes dari berbagai tempat asal saja tempat itu ikut dalam jaringan. 

           Hasil gambar untuk opac

               OPAC memuat semua data yang lazim diketemukan dalam sebuah katalog, hanya saja susunannya tidak seperti katalog tradisional.  Susunan data dalam OPAC cenderung urut ke bawah, setiap bagian data diberi nomor yang disebut tengara (sign). Untuk memudahkan kerjasama, tengara itu diatur dalam MARC atau Machine Readable Catalog atau Katalog Terbacakan Mesin (lihat bagian  mengenai MARC) Program aplikasi yang digunakan di perpustakaan, seperti CDS/ISIS, Inmagic, VTLS, Dynix, Tinlib, dan lain-lain, berakibat pada diterapkannya sistem otomasi perpustakaan, yang salah satu kegiatannya adalah pembuatan katalog secara online

Katalog OPAC banyak digunakan pada berbagai perpustakaan karena mempunyai banyak keuntungan, di antaranya  adalah sebagai berikut.
1)    Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
2)    Penelusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling mengganggu.
3)    Jajaran tertentu tidak perlu di-file.
4)    Penelusuran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai pendekatan sekaligus, misalnya lewat judul, pengarang, subjek, tahun terbit, penerbit, dan sebagainya, yaitu dengan memanfaatkan penelusuran Boolean Logic.
5)    Rekaman bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas.
6)    Penelusuran dapat dilakukan dari beberapa tempat tanpa harus mengunjungi perpustakaan, yaitu dengan menggunakan sistem jaringan LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network).

0 Response to "Macam - macam bentuk Fisik Katalog"

Post a Comment

Popular Posts