Bentuk Nama Pengarang


     Bentuk Nama Pengarang

Jika  seorang pengarang menggunakan berbagai  bentuk  nama,  maka tajuk  ditentukan  pada bentuk yang paling banyak  terdapat  pada karyanya.  Bentuk  nama  pengarang  dalam tajuk  ialah  bentuk  yang  paling lengkap dan paling sering terdapat pada karyanya.

Hasil gambar untuk karya pengarang ganda

Pada  karya  seorang pengarang yang  diterbitkan  dalam  berbagai bahasa,  sering namanya dinyatakan dalam berbagai  ben­tuk.  Untuk menentukan  tajuk seragam bagi penulisan nama  yang  berbeda‑beda itu, dipakai ketentuan sebagai berikut :

a.     Pengarang dari negara berhuruf Latin

Bila seorang pengarang berasal dari suatu negara yang meng­gunakan huruf  Latin  dalam bahasa resminya, maka tajuk  nama  ditentukan pada  bentuk  nama  dalam  huruf  Latin  yang  lazim  dipakai  di Indonesia atau pada bentuk nama yang paling dikenal di Indonesia. Demikian pula halnya jika nama pengarang tidak dinyatakan  dalam huruf Latin, misalnya dalam huruf Arab, Bali atau Jawa.
Contoh :Paulus‑Johannes II, Paus
x Paul‑John II, Pope
               Paulus, Deakon
x Paulus, Diaconus
x Paulus, Casinenensis
x Casinensis, Paulus
x Paulus, Levita
x Levita, Paulus
x Paulus, Warnerfridus
x Warnerfridus, Paulus
x Paul, the Deacon
Kusumonegoro
                        x Kusumanegara

Hasil gambar untuk karya pengarang ganda

b.     Pengarang dari negara tak berhuruf Latin

Bila seorang pengarang  berasal dari suatu  negara  yang  tidak menggunakan huruf Latin dalam bahasa resminya, maka tajuk namanya ditentukan pada bentuk nama menurut transliterasi resmi atau yang biasa digunakan di Indonesia.

Contoh :Avicenna
   x al‑Husayn ibn 'Abd Allah ibn Sina

0 Response to "Bentuk Nama Pengarang"

Post a Comment

Popular Posts