A.
Pengembangan
koleksi
Pengembangan koleksi merupakan suatu
proses universal untuk perpustakaan karena setiap perpustakaan akan membangun
koleksi yang kuat demi kepentingan pengguna perpustakaan. Kegiatan membangun
koleksi perpustakaan dikenal dengan istilah pengembangan koleksi.
Pengembangan koleksi merupakan terjemahan
dari istilah Collection development, yang dalam The ALA Glossary of Library and
information Science(1983)
Pengembangan koleksi merupakan suatu prose
kegiatan yang mencakup sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan
koleksi perpustakaan, termasuk menetapkan dan koordinasi terhadap kebijakan
seleksi , penilaian terhadap kebutuhan pengguna dan pengguna potensial, kajian
penggunaan koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi, seleksi
bahan pustaka, perencanaan untuk bekerja sama , pemeliharaan koleksi , dan
penyiangan.
Untuk melakasanakan pengembangan koleksi perpustakaan
secara terarah , perlu ada ketentuan yang jelas sebagai pegangan sebagai
selector dan pelaksana lainnya dalam pengembangan koleksi. Disamping itu, perlu
ditentukan juga siapa yang melaksanakan kegiatan tersebut. Untuk itu, dalam
melakukan pengembangan koleksi yang efektif membutuhkan penciptaan sebuah
rencana untuk memperbaiki kelemahan kelemaahan koleksi serta memlihara kekuatan
kekuataannya. Evans(2000) menggambarkan proses pengembangan koleksi.
Sedangkan menurut
Sulistyo_Basuki(1991 : 427) pengertian pengembangan koleksi lebih ditekankan
pada pemilihan buku. Pemilihan buku artinya memilih buku untuk perpustakaan.
Pemilihan buku berarti juga proses menolak buku tertentu untuk perpustakaan.
Selanjutnya pengertian pengembangan koleksi mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
bidang kepustakawanan. Pengembangan koleksi, seleksi dan pengadaan menjadi
istilah-istilah yang saling melengkapi.
3
Pengembangan koleksi
adalah suatu istilah yang digunakan secara luas di dunia perpustakaan untuk
menyatakan bahan pustaka apa saja yang harus diadakan di perpustakaan.
Sebelumnya muncul istilah seleksi buku, buku dalam pengertian yang lebih luas
yang mencakup monografi, majalah, bahan mikro dan jenis bahan pustaka lainnya.
B. Proses pengembangan koleksi terdiri 6
komponen kegiatan yang terdiri dari berikut ini
:
1. Analisis
masyarakat , (Mengenali masyarakat yang dilayani)
2. Kebijakan
seleksi
3. Seleksi
(pemilihan bahan)
4. Pengadaan
5. Penyiangan
6. Evaluasi
1. Mengenali
masyarakat yang dilayani
Kelompok-kelompok
pengguna dengan ciri tertentu, merupakan pengguna dari berbagai jenis
perpustakaan, perencanaan yang mantap, jasa apa yang sesuai dengan pengguna tersebut
sangat diperlukan.Dalam melakukan pemahaman terhadap kebutuhan masyarakat ini
ada beberapa istilah yang sering digunakan seperti analisis masyarakat,
analisis kebutuhan ,kajian pengguna , dll.Didalam melakukan analisis
masyarakat, harus diperhatikan semua variabel yang mempengaruhi layanan
perpustakaan kepada masyarakat. Semua data terbitan (buku, statistik,
sosiologi, sejarah, dll. Selain itu diperlukan juga data pendukung yang dapat
diperoleh melalui interview maupun kuisioner.
2. Kebijakan Seleksi
Kebijakan dalam
pengembangan koleksi, berisi suatu rencana atau tindakan yang dipakai sebagai
acuan kerja di perpustakaan. Kebijakan-kebijakan itu diperlukan khususnya pada
saat pengambilan keputusan subyek apa yang harus dibeli dan berapa banyak tiap
subyek mendapatkan bahan, serta penentuan anggaran untuk tiap subyek.
3. Pemilihan bahan
Yaitu kegiatan
perpustakaan/pusat informasi untuk memilih bahan pustaka, kegiatan seleksi ini
merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pengembangan koleksi. Keberhasilan
perpustakaan sangat ditentukan oleh tersedianya koleksi baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Dengan demikian maka koleksi perpustakaan sudah seharusnya
terus dipupuk dengan ketelitian dan kecermatan.
4. Pengadaan
Pengadaan merupakan
proses awal dalam mengisi perpustakaan dengan sumber-sumber informasi bagi
perpustakaan yang baru dibentuk atau didirikan, kegiatan ini meliputi pekerjaan
penentuan kriteria pembentukan koleksi awal. Untuk perpustakaan yang sudah
berjalan, kegiatan pengadaan untuk menambah dan melengkapi koleksi yang sudah
ada.
5. Penyiangan
Penyiangan
merupakan suatu kegiatan perpustakaan untuk penyisihan bahan pustaka yang
terdapat dalam koleksi perpustakaan yang dikarenakan koleksinya rusak, jarang
dipakai, dan sudah tidak dipakai lagi, serta karena faktor hukum atau
peraturan.
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui peta kekuatan dan kelemahan koleksi. Kegiatan evaluasi ini berguna
untuk mengetahui sejauh mana efektivitas koleksi bagi pengguna dan juga dapat
diketahui anggaran tiap tahunnya yang berguna bagi pengajuan anggaran/dana
untuk tahun berikutnya.
C. Terlihat adanya pengaruh langsung dari
masyarakat terhadap ke enam komponen tersebut. Anggota masyarakat ikut
berpengaruh dalam proses kegiatan pengembangan koleksi, karena tujuan utama
dibentuknya perpustakaan adalah memberikan informasi yang terbaik yang
dibutuhkan masyarakat yang dilayaninya. Menurut Evans (2000), dalam Buku
Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2005) telah dijelaskan perincian
kegiatan pengembangan koleksi, yang terdiri dari:
1. Menentukan
kebijakan umum pengembangan koleksi
Kebijakan pengembangan koleksi untuk setiap jenis
perpustakaan adalah sama, yaitu didasari pada asas:
a.
Kerelevanan
b.
Berorientasi pada kebutuhan pengguna
c.
Kelengkapan
d.
Kemutakhiran
e. Kerja sama
6
2. Menentukan
kewenangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam
pengembangan koleksi
Setiap perpustakaan membentuk struktur organisasi yang
terdiri dari:
a. Kepala
Kepala perpustakaan berhak menetapkan pengadaan bahan
pustaka yang telah diseleksi.
b. Bagian
administasi
c. Bagian
layanan teknis
Bagian layanan teknis merupakan bagian yang mengurus
masalah pengembangan koleksi perpustakaan. Tugas bagian ini adalah menentukan
kebijakan pengembangan koleksi, memilih dan mengadakan bahan pustaka yang
tepat, dan mengolah bahan pustaka, kemudian disimpan dalam rak dan dimanfaatkan
oleh pengguna.
d. Bagian
layanan pengguna
Pemilihan bahan pustaka dilakukan oleh tim seleksi
yang terdiri dari:
a. Pustakawan
b. Tenaga
pengajar dan peneliti
c. Mahasiswa
d. Unit kerja
lainnya apabila diperlukan
Pada perpustakaan khusus, dilibatkan juga para
peneliti ataupun pengguna lain yang berasal dari lembaga induknya. Sedangkan
untuk perpustakaan umum, tokoh masyarakat dan penyandang dana bisa dilibatkan
dalam kegiatan pengembangan koleksi.
Sebuah perpustakaan yang besar, bisa memperluas
organisasinya dengan mempunyai bidang/bagan khusus pengembangan koleksi. Hal
ini diperlukan jika volume pengembangan koleksinya begitu besar sehingga tidak
cukup ditangani oleh sebuah sub bagian/sub bidang.
Berikut adalah contoh gambar struktur organisasi
perpustakaan dengan volume pengembangan koleksi yang besar.
Pengembangan Koleksi yang Besar
7
3.
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna
Kajian informasi bisa dilakukan dengan cara melakukan
observasi terhadap pengguna yang datang, informasi apa yang biasanya dicari.
4. Memilih dan
mengadakan bahan pustaka melalui pembelian, tukar-menukar hadiah, dan
penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib.
Dalam melakukan pemilihan bahan pustaka, diperlukan
alat bantu yang biasa digunakan, seperti:
a. Katalog
penerbit
b. Bibliografi
c. Tinjauan
dan resensi
d. Pangkalan
data perpustakaan lain
e.
Sumber-sumber lain dari internet
f. Silabus
mata kuliah
5. Merawat
bahan pustaka
Perawatan bahan pustaka dapat dikategorikan dalam 3
jenis, yaitu:
a. Perawatan
dari segi fisik bahan pustaka
b. Perawatan
koleksi (isi dari keseluruhan koleksi)
c. Perawatan
dari segi teknologi dan media
6. Menyiangi
koleksi
Penyiangan koleksi adalah pemilahan bahan pustaka yang
dinilai tidak bermanfaat lagi bagi perpustakaan. Tujuannya adalah untuk:
a. membina
dan memperbaiki nilai pelayanan informasi oleh perpustakaan
b.
memperbaiki penampilan dan kinerja perpustakaan
c.
meningkatkan daya guna dan hasil guna ruang koleksi
8
7.
Mengevaluasi koleksi
Evaluasi koleksi adalah upaya menilai daya guna dan
hasil guna koleksi dalam memenuhi kebutuhan pengguna serta program lembaga
induknya.
Tujuan evaluasi koleksi adalah:
a. Mengetahui
mutu, lingkup, dan kedalaman koleksi
b.
Menyesuaikan koleksi dengan tujuan dan program perpustakaan serta
lembaga induknya
c. Mengikuti
perubahan, perkembangan, sosial budaya, ilmu dan teknologi
d.
Meningkatkan nilai informasi
e. Mengetahui
kekuatan dan kelemahan koleksi
f.
Menyesuaikan kebijakan penyiangan koleksi
0 Response to "Komponen-Komponen Proses Pengembangan Koleksi"
Post a Comment