Cantuman serta format MARC


1.      Cantuman MARC

            Cantuman MARC lazimnya terdiri dari 2 seksi, seksi pertama ialah (1) cantuman label berisi instruksi  dan informasi pengolahan seperti  panjang cantuman, status ~, jenis ~, jenis bahan pustaka  dll.; (2)  direktori cantuman  yang merupakan indeks dan ruas data dalam sebuah cantuman,  dan (3) ruas kendali, merupakan masukan pengkatalog menyangkut  ruas panjang tetap dan terdiri dari data tahun, negara  terbitan, bahasa dll.

Hasil gambar untuk marc 21

Content designator menstruktur data kedalam ruas dan subruas. Ruas dikenali dengan tengara tiga digit yang mewakili elemen cantuman bibliografis serta titik akses. Adapun ruas tersebut ialah
            001 – 009        Ruas kendali
            010 – 099        Ruas keterangan kendali, nomor dan kode
            100 – 1XX      Entri utama dan titik akses
            200 – 24X       Ruas judul  dan ruas yang terkait
            259 – 29X       Edisi, impresum, dsb
            300 – 399        Deskripsi fisik. Ditulis juga 3XX
            400 -499          Pernyataan seri
            500 – 599        Catatan
            600 – 699        Ruas akses subjek
            700 – 799        Titik akses entri tambahan atau cukup entri tambahan
            800 – 899        Titik akses seri atau entri tambahan seri
            850                  Informasi kepemilikan
            900 – 948        Penunjukan, rujukan
            949 – 999        Ditandon untuk implementasi lokal

2.      MARC 21

            Setelah muncul format MARC maka berkembang “dialek” format lainnya seperti AUSMARC, DANMARV, HUNMARC, INDOMARC dll. Timbulnya “dialek” format MARC karena setiap negara beranggapan bahwa format MARC memerlukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan lokal. Hingga saat ini tercatat lebih dari 50 format nasional MARC, sebahagian besar berbasis USMARC atau UKMARC, salah satu di antaranya ialah versi Indonesia.

            Walaupun format nasional mendasarkan pada kepentingan nasional, semuanya mengacu pada standar internasional berupa ISO 2709 Format for information exchange sehingga memungkinkn keserasian atau kompatibilitas di antara sesama format. Sungguhpun demikian masih diperlukan program konversi.

Hasil gambar untuk marc 21

            Suburnya format nasional serta kesulitan pertukaran data menyebabkan perlunya format MARC pada tingkat internasional sehingga muncullah UNIMARC, dikembangkan oleh IFLA serta diadopsi oleh berbagai negara. Indonesia termasuk pihak yang mengembangkan formatnya berbasis berbagai format MARC termasuk UNIMARC.

3.      Format MARC 21
         
   MARC 21 merupakan nama kolektif  untuk 5 format untuk jenis data (i) bibliografis, (ii) kepemilikan atau holdings, (iii) authority atau otoritas, (iv) klasifikasi dan (v) informasi komunitas. Format MARC 21 merupakan format komunikasi, didisain untuk menyediakan spesifikasi pertukaran data bibliografis serta informasi terkait untuk berbagai sistem informasi.

Semula MARC dikembangkan semata-mata untuk katalog berkomputer; jenis katalog tersebut semula tidak dapat diakses secara terpasang atau dalam jaringan (online). Namun kemudian dengan berkembangnya Online Public Access Catalogue atau OPAC serta Internet menimbulkan masalah apakah format MARC masih diperlukan dewasa ini.  Perdebatan menyangkut :

(1)  Format MARC dikaitkan dengan AACR serta termasuk ruas untuk entri utama, judul seragam dll.;
(2) Banyak pangkalan data yang memuat artikel jurnal tidak menggunakan format MARC serta tidak kehilangan daya dalam temu balik informasi.

Hasil gambar untuk marc 21

Bagi pihak yang berkeberatan terhadap butir (2), mereka berpendapat bahwa pangkalan data yang menggunakan struktur cantuman MARC memiliki keunggulan dalan temu balik, khususnya untuk temu balik berdasarkan subjek. Perdebatan masih berlangsung, namun hingga awal abad 21, MARC merupakan format standar buat cantuman katalog yang tidak tertandingi oleh format lainnya.

0 Response to "Cantuman serta format MARC"

Post a Comment

Popular Posts