Agar
pertukaran data bibliografi antar perpustakaan dapat berhasil, maka perlu
keseragaman dalam berbagai komponen cantuman bibliografi. Standardisasi mulai
diusahakan dengan adanya ISBD deskripsi bibliografi. Data dikelompokkan menjadi
8 daerah yang masing-masing terdiri atas beberapa unsur. Urutan daerah dan
unsur-unsur telah diseragamkan, seperti juga tanda baca yang memisahkan daerah
dan unsur-unsur tersebut.
Ketika
komputer mulai dimanfaatkan untuk pembuatan cantuman bibliografi, maka mulailah
terasa kebutuhan akan suatu standar yang akan memungkinkan pertukaran data
bibliografi yang tersimpan dalam bentuk digital atau elektronik.
Komputer,
atau yang lebih tepat program atau sistem manajemen basis data (Database
management System), hanya dapat membaca, mengolah, dan menemukan kembali
(retrieve) data apabila data tersebut disimpan dengan cara yang dapat
dimengerti olehnya. Komputer tidak dapat membedakan mana nama orang, nama
penerbit, judul dan sebagainya. Semua unsur data bibliografi hanyalah sederatan
karakter tanpa makna tertentu. Maka harus ada tanda atau kode yang dapat
dimengerti oleh komputer yang mengisyaratkan padanya kelompok karakter mana
yang harus diretrieve dan ditampilkan (display) apabila ada permintaan untuk
mencari nama pengarang, atau judul atau subjek dan lainnya.
MARC singkatan dari
Machine Readable Catalogue(ing)
merupakan sebuah format untuk menampung data bibliografis yang dikaitkan
dengan materi perpustakaan. Machine-Readable Cataloguing dimulai pada tahun 1966 sebagai sebuah percobaan oleh
Library of Congress. Cantuman bibliografis pada puta terbacakan mesin
dibagi-bagikan setiap minggu kepada 16
perpustakaan Amerika yang menggunakan fasilitas komputasi masing-masing untuk
mengolahnya. Pada masa itu luaran bentuk yang paling lazim ialah kartu katalog. Pada tahun 1967, dikenalkan
format MARC II yang didisain untuk mengatasi berbagai kekurangan yang dihadapi
pafa MARC awal. Setiap cantuman dapat mengakomodasi sejumlah besar data
bibluografis dalam bentuk terbacakan mesin. Cantuman yang baru juga memuat
notasi Dewey Decimal Classification sementara versi sebelumnya hanyalah Library
of Congress Classification. Pemuatan notasi DDC sebagai antisipasi bahwa MARC
II akan digunakan lebih luas serta tuntutan tidak langsung dari perpustakaan
yang menggunakan DDC[1]
MARC II juga mulai menggunakan deskripsi berdasarkan AACR 2. Tambahan lain pada
MARC II ialah perbaikan tajuk subjek.
Tahun
1969 The British Library mulai mengembangkan UKMARC. Pita terbacakan mesin yang
dipencarkan oleh British Library mencakup berbagai jenis bahan pustaka
(monograf, terbitan berser,materi audio-visual). Veersi UKMARC kemudian menjadi
standar internasional, diadopsi oleh khususnya di Australia, Canada, Prancis
dan Skandinavia. Edisi ketiga UK MARC
terbit tahun 1990. Sejak tahun 1994diadakan pertemuan berkala 3 perpustakaan
yaitu Bristih Library, Library of Congress dan National Library of Canada untuk
keserasian format MARC, mengupayakan agar perkembangan masa mendatang
mempertimbangkan standar internasional serta perkembangan teknologi.
Seusai UKMARC muncul berbagai MARC versi masing-masing negara, lazimnya didahului dengan singkatan nama negara diikuti sebutan MARC misalnya MALMARC, SINGMARC, THAIMARC, kemudian INDOMARC.
[1]
Pada waktu masih banyak perpustakaan perguruan tinggi di AS yang masih
menggunakan DDC. Dasawarsa beriktunya ditandai dengan migrasi ke LC
Classification
0 Response to "MARC (Machine Readable Cataloging)"
Post a Comment