2.1
Pengertian Proses Seleksi
Pengertian seleksi
adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan ditambahkan pada koleksi
yang telah ada di perpustakaan. Setiap perpustakaan mempunyai struktur organisai
tersendri. Ketentuan-ketentuan tentang bagaiaman melakuan seleksi dan siapa
yang berhak melakukan seleksi tergantung dari tipe perpustakaan yang
bersangkutan, dan struktur organisasi di dalamnya.
2.2 Langkah dalam Proses Seleksi
Ada beberapa langkah dalam proses seleksi
Pertama, pelaksana seleksi harus megidentifikasi kebutuhan
koleksi dalam hal subjek dan jenis materi yang spesifik (hal itu terutama
penting bila tidak ada sebuah kebijakan pengembangan koleksi tertulis, apabila
telah ada kebijakan pengembangan koleksi maka tinggal mengikuti apa yang sudah
digariskan dalam kebijakan tersebut).
Kedua, meliputi penentuan berapa banyak uang tersedia untuk
pengembangan koleksi dan mengalokasikan sejumlah tertentu untuk setiap kategori
atau subjek, mengembangkan rencana untuk mengidentifikasi potensi materi yang
bermanfaat untuk diperoleh, dan akhirnya melakukan penelusuran untuk
materi-materi yang diinginkan. Dalam kebanyakan situasi, pengidentifikasian
potensi pengadaan mengambil banyak sekali dari berbagai daftar, katalog,
brosur, lembar promosi, dan bibliografi yang diterbitkan.
Ketiga, seseorang atau kelompok orang memberikan penilaian
terhadap berbagi judul pada topic yang sama. Namun, demikian seorang pustakawan
kekurangan sumber daya manusia ataupun tidak mempunyai waktu cukup untuk
menilai setiap bahan pustaka yang akan dibeli satu persatu.
3
2.3 Orang yang Melakukan Seleksi
Menurut Sulistyo Basuki (1991) untuk dapat menjadi
seorang pemilih buku yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, pahamakan
dunia penerbitan khusunya mengenai penerbit, spesiasialisai para penebit,
kelemahan mereka, standar, hasil terbitan yang ada selama ini, dan sebagainya.
2. Mengertahui latar belakang para pemakai perpustakaan,
misalnya siapa saja yang menjadi anggota, kebiasaan membaca anggota, minat dan
penelitian yang sedang dan telah dilakukan; berapa banyak mereka menggunakan perpustakaan.
Dan mengapa ada kelompok yang menggunakan koleksi perpustakaan lebih banyak
daripada kelompok lainya.
3. Memahami kebutuhan pemakai.
4. Hendaknya personal pemilihan buku bersifat netral,
tidak bersifat mendua, menguasai informasi, dan memiliki akal sehat dalam
pemilihan buku.
5. Pengetahuan mendalam mengenai koleksi perpustakaan.
6. Mengetahui buku melalui proses membuka-buka buku
ataupun proses membaca.
Pihak-pihak yang berwenang melakukan seleksi
berdasarkan jenis perpustakaan adalah berikut ini :
1. Pada perpustakaan
sekolah, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah kepala
sekolah/wakil kepala sekolah, apabila ada, dan guru. Pelajar boleh saja
menyarankan, tetapi harus dipertimbangkan lagi dengan kebutuhan sekolah.
2. Pada perpustakaan umum, pihak yang berwenang melakukan
seleksi adalah dewan penasihat/penyantun perpustakaan itu, tokoh masyarakat di
sekitar perpustakaan umum itu berada.
3. Pada
perpustakaan perguruan tinggi, pihak yang berwenang melakukan seleksi adalah
pimpinan universitas, pimpinan fakultas dan dosen atau mungkin juga sebuah
komisi penasihat/pengawas perpustakaan yang dibentuk khusus dengan salah satu tugasnya adalah memilih atau
menyarankan bahan pustaka yang akan dijadikan bahan koleksi.
4. Pada perpustakaan khusus, pihak yang berwenang
melakukan seleksi adalah pimpinan institusi di mana perpustakaan itu bernaung,
dan orang-orang yang mengetahui dengan jelas kebutuhan institusi tersebut.
2.4 Prinsip Seleksi
Seleksi atau pemilihan menurut ALA Glossary of Library
Terms adalah suatu proses pengambilan keputusan dalam mengidentifikasi sumber
informasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakai perpustakaan.
Prinsip dalam pelaksanaan seleksi bahan pustaka
dimaksudkan agar :
- Memperoleh dan menyediakan bahan pustaka yang
diperlukan dalam menunjang system yang ada di lembaganya.
- Memperoleh dan menyediakan bahan pustaka yang
diinginkan oleh pengguna.
- Memperoleh dan menyediakan bahan pustaka yang
berisi bahan hiburan dan rekreasi
- Mengawetkan bahan pustaka penting yang
menggambarkan perkembangan lembaga induknya, seperti lapoan tahunan, data
resmi, termasuk publikasi lembaga tersebut.
Didalam melakukan seleksi terdapat beberapa kriteria
khusus yang perlu dipertimbangkan seperti hal-hal berikut :
- Judul di sesuaikan dengan program lembaga yang
ada.
- Judul disesuaikan dengan tingkatan pengguna.
- Pengarang sudah sangat terkenal di bidangnya
(ahli/pakar)
- Isi buku harus tahan lama, berbobot dan tidak
cepat berubah.
- Penerbit cukup dikenal pada bidangnya.
- Tahun dan edisi terbaru.
- Harga buku cukup pas.
Untuk itu, personal yang bertanggung jawab melakukan
seleksi awal perlu memahami pedoman dasar berikut :
- Mengetahui berbagi jenis bahan pustaka yang ada
di pasaran.
- Memahami tujuan dan fungsi perpustkaan tempat ia
bekerja.
- Mengenal kebutuhan masyarakat yang dilayani.
- Mengenal prinsip-prinsip seleksi.
- Mengenal dan mampu menggunakan alat-alat bantu
seleksi.
- Memahami berbagai kendala yang ada.
Dalam melakukan seleksi perlu dilakukan evaluasi
terhadap buku yang akan dipilih. Ada beberapa kriteria evaluasi yang bisa dijadikan
dasar dalam memilih sebuah buku, seperti berikut ini ;
- Tujuan, cakupan, dan kelompok pembaca.
a. Setiap bahan pustaka dibuat untuk tujuan tertentu.
b. Cakupan dapat diketahui dari daftar isi dan keterangan
dari penerbit dalam blubrs.
c. Setiap bahan pustaka yang baik biasanya menyebutkan
sasaran yang hendak dicapai. Biasanya informasi ini dapat diketahui dari
keterangan penerbit atau pengantar.
- Tingkatan Kesulitan
- Otoritas, kejujuran, kredibilitas pengarang, dan
penerbit.
- Bidang subjek
- Perbandingan
- Faktor waktu (Kadaluarsa)
- Format Fisik
- Harga
- Menunjang kurikulum
- Permintaan
6
2.5 Variasi Dalam
Seleksi
1.
Perpustakaan Perguruan Tinggi
Dalam
melakukan seleksi pada perpustakaan perguruan tinggi ada perbedaan mendasar
antara perpustakaan yang melayani mahasiswa non gelar/politeknik dan
perpustakaan yang melayani mahasiswa tingkat sarjana dan pascasarjana. Pada
perpustakaan politeknik, buku-buku yang dipilih terutama buku-buku yang
bersifat praktis karena pada perguruan tinggi politeknik mahasiswa diajarkan lebih
banyak praktikdaripada teorri. Pada dasarnya pengguna yang dihadapi oleh
perpustakaan perguruan tinggi lebih homogeny karna pengguna utamanya jelas
mahasiswa dan dosen, hanya subjeknya berbeda pada masing-masing
fakultas/jurusan. Namun demikian dalam proses seleksi pengguna utamalah yang
akan diutamakan. Koleksi perpustakaan perguruan tinggi materinya terlalu tinggi
untuk pengguna dengan level SMA.
2. Perpustakaan Umum
Pustakawan di perpustakaan
umum menghadapi pengguna yang sangat beragam.. pustakawan dalam melakukan
seleksi bahan pustaka harus mengingat karakteristik dasar dari pengguna yang
dihadapinya. Perpustakaan umum dikota besar bisa juga menyediakan bahan pustaka
untuk riset, apabila memang pengguna daru masyarakat peneliti jumlahnya cukup
signifikan.
Masyarakat yang dilayani biasanya terdiri dari orang-orang
yang tidak saling berhubungan, dari berbagai kelompok etnis, dari berbagai
usia, dengan beragam latar belakang pendidikan, tingkatan keterampilan dan
pengetahuan, serta dengan berbagai kebutuhan informasi.
Pengembangan koleksi di
perpustakaan umum perlu memperhatikan perkembangan pembicaraan/masalah yang
sedang hangat didiskusikan di masyarakat. Pustakawan yang bertanggung jawab
untuk masalah seleksi sebaiknya mengikuti terus berita-berita yang terjadi di
masyarakat, termasuk keberadaan buku-buku yang menjadi best seller baik yang berupa novel maupun buku non fiksi.
Pada perpustakaan yang medium dan besar, biasanya juga
memiliki koleksi audio visual dan format elektronik/digital lainya. Salah satu
perbedaan yang nyata antara perpustakaan umum dengan perpustakaan jenis lainnya
adalah adanya penekanan yang kuat pada kebutuhan rekreasi, sebagai pelengkap
dari materi pendidikan dan bersifat informasi.
Untuk perpustakaan umumyang besar, yang mempunyai satu
atau lebih perpustakaan cabang, dalam melakukan seleksi perlu cepat dan selalu
berkoordinasi dengan perpustakaan-perpustakaan yang berada dalam jaringannya.
Perpustakaan umum berukuran kecil memang tidak
mempunyai masalah sekompleksperpustakaan umum yang besar. Pada perpustakaan
umum yang kecil banyak mempunyai masalah dengan ketiadaan dana untuk memperkaya
koleksi perpustakaan dengan bahan pustaka yang menarik minat masyarakat
disekitarnya. Perpustakaan umum yang kecil juga perlu saling berkoordinasi
dengan perpustakaan umum kecil lainnya, yang jaraknya tidak terlalu jauh.
Seandainya ada judul buku yang sangat diminati oleh beberapa perpustakaan dalam
jaringan,pembelian bersama untuk satu judul dengan beberapa eksemplar, seperti
yang dilakukan pada perpustakaan umum berukuran besar denan perpustakaan
anggotanya, dapat mencoba minta diskon kepada pihak penjualnya.
Satu hal yang menjadi karakteristik khusus pada
pengembangan koleksi umum adalah adanya penekanan pada bahan pustaka untuk
keperluan anak-anak.
Satu hal yang perlu di perhatikan dalam pengembangan
koleksi di perpustakaan umum bahwa perpustakaan umum merupakan tempat bagi
masyarakat untuk mendapatkan bahan pustaka sebagai sarana pendidikan sepanjang
hayat.
Aspek lain yang perlu dibicarakan dalam pengembangan
koleksi di perpustakaan umum adalah keberadaan bahan pustaka fiksi. Novel,
komik, kumpulan cerita pendek yang materinya ringan dan menyenangkan akan lebih
mudah di sukai oleh masyarakat awam.
3. Perpustakaan Sekolah
Pengembangan koleksi di perpustakaan sekolah di utamakan
untuk mendukung kurikulum sekolah. Ada beberapa kesamaan antara perpustakaan
sekolah dengan perpustakaan perguruan tinggi karena sama-sama melayani pengguna
dalam proses belajar bagi siswa/mahasiswa danproses mengajar bagi guru/dosen.
Setiap pengadaan materi ditekankan untuk kebutuhan belajar dan pengajaran, dan
seleksi dilakukan oleh para guru. Bahan pustaka yang di utamakan adalah
terbitan masa kini, haya sedikit yang berkaitan dengan masa lalu. Audio visual
diperlukan dalam koleksi perpustakaan sekolah. Media audio visual ini sudah
berkembang menjadi materi multimedia yang memungkinkan pengguna berinteraksi
secara aktif dengan materi pelajaram yang dibahas sehingga siswa bisa lebih
mendalami pelajaran itu.
Perpustakaan sekolah biasanya memiliki dana
pengembangan koleksi yang terbatas, begitu juga jumlah pustakawan biasanya terbatas. Anak-anak perlu dibina untuk menyukai
kesusastraan asli bangsanya sehingga akan membentuk
generasi penerus yang sangat mengenal kebudayaan asli bangsanya, tidak mudah
meniru kebudayaan bangsa lain terutama yang tidak sesuai dengan kebudayaannya
sendiri. Buku fiksi sains akan sangat membantu siswa mencintai sains, disamping
juga terus menempa kesukaan untuk membaca. Buku matematika, fisika, dan lain
sebagainya yang dibahas dengan cara yang menyenangkan perlu ada di koleksi
perpustakaan sekolah agar anak-anak menyenangi ilmu-ilmu tersebut.
Akses internet diharapkan mulai di perkenalkan dari
tingkat sekolah dasar. Perangkat lunak yang memang diciptakan untuk anak-anak
perlu di koleksi agar anak-anak dari usia dini sudah mengenal komputer, baik
yang serius membahas ilmu pengetahuan tertentu maupun yang berupa permainan.
4. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus dapat di kategorikan ke dalam dua
kelompok, yaitu perpustakaan khusus yang bernaung di lembaga-lembaga
penelitian/ilmiah dan perpustakaan di perusahaan/industri.Perpusakaan khusus
mempunyai keterbatasan dalam membagi informasi yang dimiliki, terutama
perpustakaan khusus yang bernaung di bawah perusahaan yang berorientasi pada
profit. Sering kali informasi yang dimiliki hanya untuk dikonsumsi oleh
orang-orang di perusahaan tersebut.
Perpustakaan khusus juga megalami keterbatasan dalam
hal ruang yang dialokasikan untuk mereka, terutama jika perpustakaan itu
bernaung di bawah perusahaan/industri. Intitusi demikian biasanya bersifat
komersial sehingga sangat ketat dalam penataan perkantoran karenaruang berarti
biaya. Dengan keterbatasan ruang, perpustakaan khusus secara berkala
perlumelakukan penyiangan.
Pustakawan pada perpustakaan khusus harus proaktif
untuk mencari berbagai sumber informasi yang mungkin dibutuhkan oleh pengguna
utama perpustakaan.
0 Response to "Proses Seleksi Bahan Pustaka"
Post a Comment