ALA Catalog Rules (tahun 1941 & 1949)


1.     ALA Catalog Rules; Author and Title Entries (ALA Draft (1941)

Karena desakan perlunya peraturan katalogisasiyang lebih rinci dan komprehensif yamg mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi pengatalog, maka makin besar tuntutan revisi  ALA 1908. Pada tahun 1930 Library of Congress membentuk sebuah subkomisi untuk mengkaji revisi ALA 1908. Pekerjaan dimulai oleh ALA  kerjasama dengan Library Association. Karena pecah Perang unia II, pihak Inggeris tidak dapat ikut. Edisi pendahuluan diedarkan tahun 1941 dan edisi kedua Amerika juga diterbitkan pada tahun 1941 dengan judul ALA Catalog Rules; Author and Title Entries. Karena keterlibatan pada tradisi katalogisasidan persspektif Amerika, maka ALA Catalog Rules (1941) tidak dianggap sebagai peraturan internasional.ALA 1941 bukannya mendefinisikan prinsip katalogisasi, justru menambah dan mengubah ALA 1908.

Hasil gambar untuk ala library association

Pembahasan mengenai entri korporasi hampir sama dengan ALA 1908. Kritik yang demikian keras mendorong Andrew Osborn menulis artikel “The crisis in cataloging” (1941) yang dianggap karya klasik dalam dunia katalogisasi.

2.     Library of Congress. Rules for descriptiove cataloging. Washington D.C.:1949.

Mulai permulaan abad 20, peraturan katalog selalu dibuat oleh sebuah komisi atau panitia khusus. Library of Congress dari Amerika Serikat menerbitkan Rules of printed cards (1903 hingga 1930 an) Rules for descriptive cataloguing (1949).  Terbitan tahun 1949 dikenal sebagai buku hijau karena kulitnya berwarna hijau

3.   A.L.A Cataloging Rules; Author and Title Entries (ALA 1949)

Untuk melayani kritik terhadap ALA (1941) maka American Library Association melalui  Catalog Code Revision Committee  menerbitkan ALA Cataloging Rules; Author and Title Entries pada tahun 1949. Terbitan tersebut juga dikenal sebagai buku merah karena kulitnya berwarna merah menyala!

Ada fitur baru yaitu:
(a) ALA 1949 mernggunakan istilah ‘work’ sebagai basis deskripsi. Hal itu berarti ALA (1949) mengikuti AA (1908) serta mengambil konsep ‘literary unit’.

(b) Menyangkut pilihan entri utama, ALA 1949 mengatakan bahwa entri dibuat pada orang atau badan yang bertanggung jawab utama atas isi intelektual, literer, artistik atau musikal suatu karya.  Tanggung jawab intelektuaal tidak dibatasi pada informasi halaman judul melainkan pada karya itu sendiri atau sumber lain. Dalam hal ini, konspe tanggung jawab utama merupakan ide baru dalam AKLA (1949).

(c)  Menekankan konsep kepengarangan  korporrasi versus perorangan dengan memberikan panduan menyangkut pembentukan tajuk badan korporasi. Misalnya Rule 1 menyatakan “Enter a work under the name of its author whether personal or corporate.”

Hasil gambar untuk ala library association

Pada pendahuluan dinyatakan bahwa katalog kartukamus (dictionary card catalogue) merupakan bentuk katalog yang dominan di perpustakaan AS sehingga peraturan katalogisasidisusun dengan orientasi katalog kamus. Tekanan utama ALA 1949 ada pada pemilihan entri utama untuk pengarang, perorangan atau badan korporasi, yang dianggap bertanggung jawab atas isi intelektual atau artistik suatu karya. Juga dibuat peraturan mengenai entri tambahan dan rujukan lihat dan lihat juga.
ALA 1949 dikritik karena tidak meneruskan tradisi kearah internasionalisme sebagai dicoba oleh AA 1908, lebih-lebih mengingat adanya pendekatan keseragaman internasional serta perlunya kerjasama internasional.

Ranganathan mengkritik ALA 1949 karena perulangan dan peraturan yang tidak konsisten sementara Lubetzky mengkritik karena disainnya samar-samar, strukturnya lemah.

0 Response to "ALA Catalog Rules (tahun 1941 & 1949)"

Post a Comment

Popular Posts