2.1
Pengertian Kebijakan Pengembangan
Koleksi
Kebijakan Pengembangan Koleksi adalah suatu ketentuan
atau ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara
pengembangan koleksi perpustakaan yang telah disetujui oleh pihak-pihak yang
bertanggung jawab atas upaya penambahan dan perluasan koleksi di perpustakaan.
Di dalamnya mencakup segala aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan,
pendanaan, pemilihan bahan pustaka, dan pengadaan bahan pustaka. Kebijakan
pengembangan koleksi ini juga akan menjadi sebuah kerangka kerja dan sekumpulan
parameter yang dijadikan sebagai acuan kerja oleh staf perpustakaan dan menilai
pelayanan kepada pengguna perpustakaan.
2.2 Asas yang Mendasari
Kebijakan Pengembangan Koleksi
Kebijakan
pengembangan koleksi didasari oleh beberapa asas berikut ini:
1.
Kerelevanan
Koleksi perpustakaan hendaknya relevan
dengan aktivitas yang telah diprogramkan oleh perpustakaan sehingga memudahkan
pencapaian kinerja perpustakaan yang memuaskan
para stakeholders. Pustakawan harus bisa mengantisipasi perkembangan
yang terjadi pada masyarkat pengguna.
2.
Berorientasi kepada
Kebutuhan Pengguna
Pengembangan koleksi harus ditujukan
kepada pemenuhan kebutuhan pengguna. Masing-masing jenis perpustakaan mempunyai
pengguna yang berbeda, yang berbeda pula pola kebutuhan informasinya.
Pustakawan harus bisa membaca kebutuhan berbagai kelompok pengguna yang ada dalam
populasi yang dilayani perpustakaan.
3
3.
Kelengkapan
Koleksi perpustakaan hendaknya lengkap
dalam arti terkait dengan kebutuhan para pengguna utama perpustakaan walaupun
secara hakiki sudah di ketahui bahwa tidak mungkin bagi sebuah perpustakaan
dapat memenuhi semua kebutuhan penggunanya. Namun demikian, penting bagai
pustakawan untuk dapat mendeteksi kebutuhan sehari-hari dari pengguna utama
perpustakaannya sehingga dapat menjadi perpustakaan andalan para pengguna.
Tentunya wajar sebuah perpustakaan akan ditinggalkan oleh penggunanya apabila
apa yang dicari pengguna sering tidak bisa diperoleh di perpustakaan itu.
4.
Kemutakhiran
Koleksi hendaknya mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir. Dengan demikian, perpustakaan harus
megadakan dan memperbaruhi bahan pustaka yang menjadi koleksi. Sejumlah dana
rutin diperlukan oleh perpustakaan untuk membeli berbagai bahan pustaka yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna, yang jumlahnya tidak kecil mengingat semakin
tingginya harga bahan pustaka yang beredar di pasaran.
5.
Kerja Sama
Koleksi perpustakaan sebaiknya merupakan hasil
kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu
antara pustakawan, pembina perpustakaan, pimpinan bahan induk, tokoh masyarakat
, guru/dosen/peneliti, dan berbagai pihak lain tergantung jenis
perpustakaannya. Dengan kerja sama yang baik, diharapkan pengembangan koleksi
dapat berdaya guna dan berhasil guna.
2.3 Fungsi Kebijakan Pengembangan Koleksi
Fungsi
kebijakan pengembangan koleksi secara garis besar di bagi menjadi 3 kelompok
sebagai berikut:
1.
Fungsi perencanaan
4
Kebijakan pengembangan koleksi
merupakan perencanaan yang mengatur prioritas dalam mengalokasikan berbagai
sumber dana, setelah lebih dahulu mengenal siapa saja yang akan dilayani
perpustakaan, mengetahui bidang ilmu apa yang akan di kembangkan, serta penelitian-penelitian
yang akan dilakukan. Sebelum itu, perlu diketahui lebih dahulu profil koleksi
perpustakaan, bidang ilmu apa yang dapat ditunda pengadaannya sampai tersedia
dana lain. Untuk itu, perpustakaan harus dapat menentukan prioritas
pengadaannya.
2.
Fungsi Komunikasi
Internal
Perpustakaan perlu berkomunikasi
dengan masyarakat sendiri, baik itu pimpinan badan induk, para penyandang dana,
staf badan induk sebagai pengguna atau calon pengguna potensi, seperti dosen
mahasiswa, guru, siswa, peneliti, masyarakat, tergantung pada jenis
perpustakaannya. Proses pembuatan kebijakan pengembangan koleksi ini memerlukan
konsultasi dengan kelompok-kelompok tersebut dan diharapkan kegiatan dialog ini
berlangsung secara kontinu.
Kebijakan pengembangan koleksi akan
memberitahu pada para pemakai, administrator, dewan pembina dan pihak lain apa
cakupan, serta ciri-ciri koleksi yang telah ada rencana untuk pengembangan
selanjutnya. Apabila perpustakaan tidak dapat mengembangkan semua bidang ilmu
yang dicakup dilembaga induknya secara merata atau tidak dapat memenuhi
permintaan kelompok pengguna secara adil maka harus dibuat pernyataan sebagai
penjelasan, kemudian di sebarluaskan. Keterbukaan ini akan lebih memuaskan
pengguna. Kebijakan pengembangan koleksi inilah yang dapat dijadikan sebagai
dokumen pegangan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak internal. Kebijakan
pengembangan koleksi merupakan pedoman bagi para selektor. Dengan adanya
kebijakan, mereka bekerja lebih terarah karena sasran jelas dan dana yang
terbatas dimanfaatkan dengan lebih bijaksana.
3.
Fungsi Komunikasi
Eksternal
Perpustakaan perlu memberitahu
perpustakaan lain tentang rencana pengembangan koleksinya,
termasuk bidang ilmu yang akan dikembangkan. Hal ini
penting dilakukan
5
sebagai
upaya peningkatan kerja sama antar perpustakaan. Saling menginformasikan
koleksi berikut rencana pengembangannya karena selain bertujuan untuk
menghindari pemilikan koleksi yang sama, juga memungkinkan pengguna
perpustakaan mendapat informasi dari sumber bahan pustaka yang lebih luas.
2.4 Proses Pembuatan Kebijakan Pengembangan
Koleksi
Proses pembuatan kebijakan
pengembangan koleksi dimulai oleh sekelompok orang yang peduli dengan masa
depan perpustakaannya. Kewenangan merumuskan kebijakan pengembangan koleksi
dipercayakan kepada:
Pustakawan, Wakil Sivitas Akademika, Wakil Unit
Penelitian, dan unit lain yang terkait. Adapun proses nya sebagai berikut:
1.
Pertama-tama kepala
perpustakaan, para pustakawan, para penyandang dana, dosen, mahasiswa, berdiskusi bagaimana cara terbaik untuk
mengembangkan perpustakaannya.
2.
Tahap selanjutnya, mereka
mulai merencanakan mengenai siapa saja yang akan dilayani di perpustakaan
tersebut, pengalokasian berbagai sumber dana, bidang ilmu apa saja yang akan
dikembangkan di perpustakaan tersebut.
3.
Tahap selanjutnya, para
tokoh internal yang akan membuat kebijakan pengembangan koleksi melakukan kerja
sama dengan perpustakaan lainnya seperti menginformasikan koleksi yang akan
dikembangkan, rencana pengembangannya; menginformasikan tujuannya agar menghindari
kepemilikan koleksi yang sama.
4.
Tahap selanjutnya, mereka
mulai merumuskan kebijakan pengembangan
koleksi,
5.
Tahap terakhir melaksanakan
kebijakan tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui, sehingga nantinya akan
tercipta layanan perpustakaan yang prima dengan menggunakan anggaran dana
secara bijaksana.
6
Dalam membuat kebijakan pengembangan koleksi, para pembuat kebijakan
harus mengetahui:
1.
Kekuatan dan kelemahan
koleksi perpustakaan
2.
Pengguna yang kita layani
dan bagaimana mereka berubah
3.
Sumber-sumber informasi
lain yang tersedia di sekitar lingkungan pengguna perpustakaan anda atau yang
tersedia secara pinjam antar perpustakaan.
0 Response to "Kebijakan Pengembangan Koleksi"
Post a Comment