A.
Pengertian
Pengadaan Bahan Pustaka
Pengadaan bahan
pustaka adalah upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas bahan pustaka. Upaya
peningkatan kualitas bahan pustaka dilakukan dengan mengadakan bahan pustaka
yang belum dimiliki atau yang terbaru sesuai dengan perkembangan ilmu,
pengetahuan dan teknologi. Sebaliknya peningkatan kuantitas bahan pustaka
adalah upaya peningkatan jumlah bahan pustaka agar kebutuhan warga sekolah
dapat dipenuhi.
Menurut Philips
(1992: 108) menyatakan bahwa “ Pengadaan bahan pustaka adalah kegiatan pokok
dari perpustakaan atau pusat dokumentasi karena kegiatan ini mengusahakan agar
buku- buku yang dibutuhkan ada dalam koleksi “.
Sedangkan
Sulistyo Basuki menyatakan bahwa “ Pengadaan bahan pustaka merupakan konsep
yang mengacu kepada prosedur sesudah
kegiatan pemilihan untuk memperoleh dokumen, yang digunakan untuk mengembangkan
dan membina koleksi atau himpunan dokumen yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan informasi serta mencapai sasaran unit informasi”.
Kesimpulannya
adalah Pengadaan bahan pustaka yaitu kegiatan yang ada di perpustakaan yang
bertujuan untuk memperbanyak dan berusaha untuk melengkapi bahan pustaka untuk
memenuhi kebutuhan informasi para pemustaka.
B.
Tujuan
Pengadaan Bahan Pustaka
Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia ( PNRI ) (2002 : 6) dalam Ati (2013) menyatakan
bahwa kegiatan pengadaan bahan pustaka ini memiliki beberapa tujuan,
diantaranya :
Ø Menetapkan kebijakan pada rencana pengadaan bahan pustaka.
Ø Menetapkan metode yang sesuai dan terbaik untuk pengadaan.
Ø Mengadakan pemeriksaan langsung pada bahan pustaka yang
dikembangkan.
Ø Menetapkan skala prioritas pada bahan pustaka yang dikembangkan.
Ø Mengadakan kerjasama antara perpustakaaan pada pengadaan bahan
putaka dan pelayanan setiap unit perpustakaan.
Ø Melakukan evaluasi pada koleksi yang dimiliki perpustakaan.
C.
Metode dalam Memperoleh Buku Koleksi di
Perpustakaan
Dalam
memperoleh koleksi bahan pustaka ada berbagai macam metode yang dapat
dilakukan, diantaranya dapat dengan membeli buku, melalui pertukaran bahkan
bisa juga buku hadiah.berikut ini akan diuraikan satu persatu langkah- langkah pengadaan
buku dari ketiga sumber tersebut.
1.
Pengadaan Buku
Melalui Pembelian
Jika dana
perpustakaan telah memenuhi untuk mengadakan pembelian maka selanjutnya
dilakukan seleksi terlebih dahulu dari daftar desiderata dan membuat daftar
buku sesuai dana yang telah ditentukan .
berikut contoh tabel daftar buku yang akan dibeli.
No.
|
Judul
|
Pengarang
|
Penerbit
|
Tahun
|
ISBN
|
Harga
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
§
Apabila daftar desiderata
dalam bentuk pangkalan data elektronik maka perlu ditambahkan informasi tentang
kondisi buku tersebut, misalnya buku sedang dipesan.
§
Apabila daftar
tersebut dalam bentuk kartu manual maka
data bibliografi tersebut dipindahkan ke jajaran buku-buku yang sedang
dipesan. Contoh kartuya sebagai berikut :
KARTU
PESAN
Pengarang :
Judul :
Tahun :
Penerbit dan
Tempat terbit :
|
Sumber dana
:
Pemesanan :
Harga Satuan
:
Tanggal Pesan :
Tanggal Terima :
|
Pengadaan buku
melalui pembelian buku dapat dilakukan melalui berbagai cara, yaitu ;
1.
Penerbit, baik
di dalam negeri maupun luar negeri;
2.
Toko buku ;
3.
Agen buku,yang
dikenal dengan istilah jobber atau vendor baik di dalam maupun
luar negeri .
1)
Pembelian
melalui penerbit
Ada penerbit
yang tidak melayani penjualan langsung, tetapi harus melalui distributor, agen
ataupun toko buku. Tapi pada umumnya sebagian besar penerbit baik dalam maupun
luar negeri bisa melayani permintaan perpustakaan. Pembelian buku secara
langsung ke penerbit, biasanya dilakukan jika judul-judul yang dibutuhkan
benar-benar dikeluarkan oleh penerbit tersebut.
Berikut ini akan dijelaskan prosedur pembelian buku
melalui penerbit, baik penerbit dalam maupun luar negeri.
a.
Membuat daftar
buku yang dikelompokkan berdasarkan penerbit.
b.
Mengirimkan
daftar buku yang akan dibeli ke setiap penerbit untuk mengetahui
ketersediaannya dan harga buku tersebut.
c.
Menerima proforma
invoice dari penerbit, yaitu daftar buku yang dilengkapi harga satuan ,
ketersediannyadan informasi cara pembayarannya. Lamanya balasan dari penerbit
bisa satu minggu sampai satu bulan.
d.
Melakukan
pembayaran sesuai dengan instruksi yang terdapat dalam proforma invoice,yaitu
dengan cara transfer langsung ke nomor rekening ataupun dengan membuat cek yang
harus dikirim melalui pos.
e.
Mengirimkan
bukti pembayaran ke penerbit disertai dengan surat pengantar dan proforma
invoice.
f.
Membuat
pertanggungjawaban sesuai dengan peraturan yang berlaku.
g.
Mengarsipkan
fotokopi bukti pembayaran, untuk digunakan sebagai sarana klaim.
Perkiraan yang dikirim dengan pos dari Amerika atau Eropa ke
Indonesia berkisar antara 1 sampai 3 bulan. Terkadang penerbit tidak melayani
pembelian langsung. Untuk itu bisanya penerbit menunjuk distributor ataupun
agen untuk melayani permintaan perpustakaan. Hal ini biasanya terjadi pada
penerbit luar negeri , agen yang biasa ditunjuk adalah Marston. Untuk buku
terbitan dalam negeri, pada umumnya banyak terdapat di Pulau Jawa seperti
Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Penerbit yang terkenal
adalah Gramedia, Pradnya Paramitha, Balai Pustaka, UI Press, ITB Press, UGM
Press, Erlangga dll. Sedangkan penerbit luar negeri yang melayani permintaan
perpustakaan adalah John Wiley & Son, Elseiver, Science Inc., dll.
2)
Pembelian
melalui Toko Buku
Pembelian buku
secara langsung pada toko buku banyak dilakukan oleh perpustakaan yang
mempunyai jumlah dana yang relatif kecil, yang tidak mempunyai persyaratan
pengadaan khusus, misalnya melalui tender. Adapun cara pembelian buku melalui
toko buku adalah sebagai berikut :
a.
Membuat daftar
judul buku yang akan dibeli
b.
Menentukan toko
buku yang akan dihubungi
c.
Menyerahkan
daftar tersebut kepada toko buku, baik dengan cara facsimile , melalui e-mail
atau datang langsung ke toko buku.
d.
Melakukan
pembayaran dengan uang tunai maupun cek, mintakan bukti pembayaran serta faktur
pembeliannya.
e.
Toko buku
mengirimkan buku yang telah dibeli atau pembeli mengambil bukunya sendiri.
Ø
Toko buku
online
Contoh dari toko buku online adalah Amazon.com yaitu toko buku yang
ada di Amerika. Di Indonesia juga ada toko buku online seperti Mizan dan
Gramedia. Prosedur pembelian buku adalah sebagai berikut ;
a.
Siapkan judul
buku yang akan dibeli
b.
Tentukan toko
buku mana yang akan dihubungi
c.
Cari alamat
toko buku tersebut diinternet melalui homepage
d.
Ikuti prosedur
yang tertera di toko tersebut
e.
Pilih
judul-judul& konfirmasi buku yang akan dibeli dan dipesan
f.
Melakukan
pembayaran melalui internet atau bank maupun menggunakan kartu kredit sesuai
prosedur dan kesepakatan
g.
Menyimpan
fotokopi bukti pembayaran untuk keperluan klaim.
Seperti halnya
pembelian melalui penerbit maka pembelian melalui toko buku juga diperlukan
komunikasi yang intensif, terutama apabila buku-buku yang dipesan belum ada
berita ataupun jawaban. Demikian pula
apabila sudah dilakukan pembayaran. Komunikasi bisa dilakukan melalui telepon,
surat, faksimile atau internet.
3)
Pembelian Buku
melalui Agen
Agen buku
memperoleh buku dari berbagai penerbit, baik dalam maupun luar negeri dengan
potongan harga dan menyimpannya, kemudian menjual ke toko buku dan
perpustakaan. Beberapa agen ada yang mengkhususkan jenis buku tertentu, tetapi
ada juga yang menawarkan buku umum yang banyak diperdagangkan ataupun buku teks
yang banyak dibutuhkan oleh perguruan tinggi.
Pustakawan
lebih suka berhubungan dengan agen buku karena beberapa alasan :
a)
Semua pesanan
judul buku yang berasal dari berbagai penerbit hanya melalui satu jalur yang
memudahkan pesanan sehingga pekerjaan lebih efisien.
b)
Apabila buku
yang dipesan tidak datang maka perpustakaan cukup menghubungi agen , tidak
perlu melakukan klaim ke penerbit.
Untuk
menentukan agen buku mana yang akan dipilih dalam pengadaan buku, maka perlu
dipertimbangkan dan dievaluasi terlebih dahulu. Cara mengevaluasinya biasanya
pustakawan memperhatikan beberapa hal berikut ini :
a)
Pelayanan
tambahan
Misalnya dengan rencana pemesanan Approval Planyaitu dengan
mengetahui profil perpustakaan , agen buku akan mengirimkan buku-buku yang
relevan. Apabila ada yang tidak cocok maka perpustakaan bisa mengembalikan buku
tersebut.
1.
Buku-buku yang
dipesan akan diolah dahulu dan dilengkapi dengan kartu katalog
2.
Rutin
mengirimkan katalog yang berisi informasi judul pilihan terbitan terbaru
3.
Menawarkan
perlengkapan perpustakaan lainnya juga bahan audio visual
b)
Potongan Harga
c)
Waktu
Pengiriman
d)
Pemenuhan
Kebutuhan Pesanan
Rata-rata
pemenuhan pesanan berkisar antara 50-70 % dari judul yang dipesan, alasan yang
sering dikemukakan oleh agen buku adalah berikut ini:
1.
Buku tidak
tersedia atau tidak ada penerbit
2.
Buku yang
dipesan belum terbit
3.
Tidak menangani
buku tersebut
Ada beberapa
cara yang ditawarkan baik penerbit maupun agen buku dalam pemesanan buku oleh
perpustakaan, diantaranya ;
1.
APPROVAL PLAN
Perpustakaan
harus mengirimkan profilnya ke agen , setelah profil diterima, kemudian agen
akan mengirim semua buku-buku yang relevan dengan perpustakaan tersebut.
2.
BLANKET ORDER
Pustakawan
cukup memberitahu pada agen atau penerbit untuk mengirimkan semua buku-buku yang
telah diterbitkan dengan harga yang telah ditentukan , cakupan subjek, atau
permintaan khusus. Untuk sistem ini perpustakaan tidak dapat mengembalikan
judul yang tidak sesuai kepada agen/ penerbit. Keuntungan dari sistim ini
adalah adanya diskon yang cukup tinggi dan waktu pengadaan yang cepat.
3.
STANDING ORDER
Perpustakaan
akan memperoleh buku yang telah diterbitkan oleh suatu penerbit. Sistim ini
sangat umum digunakan penerbit perguruan tinggi dan penerbit dalam subjek
khusus.
KENDALA DALAM PEMBELIAN BUKU
Untuk negara berkembang seperti Indonesia persoalan yang dihadapi
dalam pengadaan buku jauh lebih rumit daripada negara maju, diantaranya ;
1.
Terbitan
dalam negeri
·
Karena kebanyakan
tempat penerbitan terletak di pulau Jawa maka bagi perpustakaan yang berada di
luar jawa , pengadaan buku akan menambah tugas korespondensi yang memakan waktu
lama, jawaban yang tidak selau cepat serta kemungkinan buku sudah terjual habis
·
Bagi terbitan
luar negeri kesulitan ini ditambah dengan waktu pemesanan yang lama, berkisar
antara 3 sampai 5 bulan
·
Toko buku
cenderung menerima pesanan dalam bentuk judul terbatas, namun banyak eksemplar
daripada banyak judul dengan pemesanan rata-rata satu eksemplar per judul
2.
Prosedur
Pembayaran
·
Prosedur
pembayaran yang terlalu berbelit-belit, baik mata uang rupiah maupun asing
·
Bagi
perpustakaan pemerintah ada batasan bahwa pertanggungjawaban tidak boleh lebih
dari lima juta rupiah. Jadi apabila membeli diatas nilai tersebut maka kuitansi
pembayaran harus dipecah-pecah.
3.
Ketersediaan
Dana
Dana yang
tersedia tidak selalu tepat pada waktunya . bagi perpustakaan swasta penyediaan
dana umumnya lebih lancar tidak seperti perpustakaan pemerintah.
4.
Katalog
Penerbit
Terbatasnya informasi mengenai buku yang tersedia, terutama untuk
terbitan dalam negeri.
5.
Administrasi
Prosedur administrative
yang berbelit-belit.
2. Pengadaan Buku melalui Pertukaran
Buku yang diperoleh melalui tukar-menukar dan hadiah mempunyai
potensi yang besar dalam pengembangan koleksi bahan pustaka pada suatu perpustakaan selama masih sesuai dengan
tujuan perpustakaan.
Bagian pertukaran bahan pustaka berusaha mengumpulkan bahan-bahan
pertukaran dengan lembaga lain dan memperleh bahan-bahan yang dapat
dipertukarkan serta memelihara administrasi pertukaran termasuk catatan
lainnya. Selain itu, staf yang bertugas di bagian pertukaran biasanya ikut juga
dalam pemilihan bahan pustaka yang diharapkan dapat diterima melalui pertukaran
,melakukan penelusuran bibliografi untuk menemukan bahan ertukaran dan
merencanakan serta mengorganisasikan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan
tukar-menukar.
Untuk melakukan kegiatan pertukaran
terlebih dahulu dibuatkan perjanjian antar perpustakaan untuk membicarakan
bahan pertukarannya. Sebelum menerima tawaran pertukaran dari perpustakaan /
lembaga lain, hal yang harus dinilai adalah apakah buku yang ditawarkan
benar-benar cocok dengan subjek yang dicakup perpustakaan. Beberapa tujuan
pertukaran adalah :
a. Memperoleh buku tertentu yang tidak dapat
dibeli ditoko buku
b. Mengeluarkan buku-buku hadiah yangtidak
sesuai atau yang duplikat
c. Mengembangkan kerja sama antarperpustakaan
baik tingkat nasional maupun internasional
Ø Cara melaksanakan program pertukaran bahan
pustaka adalah:
a)
Perpustakaan
yang mempunyai buku lebih atau yang sudah tidak diperlukan lagi, disusun dalam
bentuk daftar untuk ditawarkan. Untuk itu maka :
1. Sebelum ditawarkan setiap buku diproses
terlebih dahulu sesuai peraturan yang berlaku untuk dinyatakan dapat
dikeluarkan dari koleksi perpustakaan
2. dalam penawaran disusun menurut subjek,
kemudian menurut pengarang dan judul
b)
Perpustakaan
mengirimkan penawaran kepada perpustakaan lain yang diperkirakan memiliki
koleksi yang sesuai dengan buku yang ditawarkan dan telah memiliki hubungan
kerja sama.
c)
Perpustakaan
menerima penawaran dan mempelajari tawaran yang diterima beserta penawarannya
dan membandingkan kebutuhan serta kebijakan pengembangan koleksi perpustaakan
sendiri.
d)
Perpustakaan
yang menerima penawaran pertukaran melakukan pemilihan buku yang sesuai
e)
Melakukan
penilaian kesiimbangan buku tentang subjek dan bobotnya.
f)
Perpustakaan
menerima bahan pertukaran dan mengolahnya
Ø Bagian pengadaan memiliki tugas
1) Merencanakan
dan menyusun pekerjaan
2) Mendaftar bahan pertukaran yang diterima
3) Mempersiapkan daftar lembaga penukar
4) Melayani semua permintaan pertukaran
5) Menagih buku bahan pertukaran yang belum diterima
6) Mengatur pertukaran buku
7) Berhubungan dengan unit yang menyediakan bahan pertukaran
8) Membuat catatan dan statistic
9) Menilai hubungan pertukaran
10) Menyusun dan menangani duplikat yang dimanfaatkan untuk pertukaran
11) Melakukan kunjungan ke perpustakaan lain untuk mengefektifkan hubungan pertukaran
2) Mendaftar bahan pertukaran yang diterima
3) Mempersiapkan daftar lembaga penukar
4) Melayani semua permintaan pertukaran
5) Menagih buku bahan pertukaran yang belum diterima
6) Mengatur pertukaran buku
7) Berhubungan dengan unit yang menyediakan bahan pertukaran
8) Membuat catatan dan statistic
9) Menilai hubungan pertukaran
10) Menyusun dan menangani duplikat yang dimanfaatkan untuk pertukaran
11) Melakukan kunjungan ke perpustakaan lain untuk mengefektifkan hubungan pertukaran
dan berkesempatan memilih bahan pertukaran
Ø Pekerjaan spesifik dalam melaksanakan
pertukaran bahan pustaka:
1.
Perencanaan metode untuk mendapatkan bahan pertukaran
2.
Penentuuan landasan yang sehat untuk hubungan pertukaran
3. Pemilihan
lembaga untuk kerjasama pertukaran
4. Penawaran
pertukaran
5. Penilaian
bahan pertukaran
6.Transaksi
/ penolakan pertukaran
7.
Pengiriman dan penerimaan bahan pertukaran
8. Penagih
buku yang tidak diterima dan mememnuhi tagihan
9. Pemeliharaan
catatan dan statistic
10. Penelian
hubungan kerja sama pertukaran
Ø Lembaga yang bisa melakukan kerja sama
pertukaran diantaranya:
1.
Universitas / akademi yang menerbitkan bahan pustaka
2.
Pemerintah yag menerbitkan peraturan dan terbitan resmi lainnya
3.
Organisasi ilmiah dan profesi
4.
Perusahaan industri
Pada umumnya pertukaran bahan pustaka yang
banyak dilakukan perpustakaan adalah untuk terbitan berseri. Hal ini akan
memudahkan pernyataan kerja sama karena setiap instansi pelaksana sudah memiliki
terbitan yang secara rutin terbit sebagai bahan pertukarannya.
3. Pengadaan Buku melalui Hadiah
Kondisi
sosial ekomi Negara Indonesia yang masih belum sepenuhnya berkembang
menyebabkan tradisi pengembangan koleksi melalui sumbangan atau hadiah baik
dari instansi pemerintah swasta, maupun
dari lembaga lainnya masih belum memasyarakat. Hal ini berbeda dengan situasi di negara maju
hadiah diperpustakaan selalu ada.
Bidang pengadaaan bertanggung jawab dalam menyeleksi bahan pustaka yang akan diterima atau di beli dengan dana sumbangan. Sebelum perpustakaan memutuskan menerima sumbangan buku, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
Bidang pengadaaan bertanggung jawab dalam menyeleksi bahan pustaka yang akan diterima atau di beli dengan dana sumbangan. Sebelum perpustakaan memutuskan menerima sumbangan buku, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :
a) Apakah
cakupan buku yang disumbangkan sesuai dengan kebijakan pengembangan koleksi
yang telah ditetapkan sebelumnnya
b) Dapatkah perpustakaan menangani buku
hadiah dilihat dari pengoolahan, penempatan dan pemanfaatannya.
Menurut
Sulistyo Basuki (1991:223) hadiah bahan pustaka juga ada kaitannya dengan deposit.
Hadiah buku bisa didapatkan dari berbagai sumber baik dari instansi pemerintah,
swasta maupun pribadi. Sumber yang bisa diharapkan di antaranya:
1) Pengarang
dan penerbit sebagai contoh terbitannya
2) Duplikat
terbitan dari perpustakaan lain
3) Instansi
pemerintah sebagai terbitan pemerintah
4) Donatur
dari berbagai pihak seperti organnisasi, lembaga perhinpunan profesi
yayasan, Negara maju melalui kedutaannya.
yayasan, Negara maju melalui kedutaannya.
Ø Cara mendapatkan buku melalui hadiah adalah
sebagai berikut:
1. Hadiah
atas permintaan
a. Mempersiapkan
daftar donator yang akan dimintai sumbangannya
b. Menyusun
daftar buku yang akan diajukan kepada pihak lain
c. Mengirimkan
surat permohonan disertai daftar buku yang dibutuhkan
d. Menerima
buku sumbangan apabila permohonan disetujui permohonannya
e. Memeriksa
buku yang datang dan mencocokkannya dengan daftar pengantar
f. Mengirimkan
ucapan terimakasih
g. Mengolah
buku sumbangan sesuai prosedur
2. Hadiah
tidak atas permintaan
a. Buku yang
diterima diccokkan dengan surat pengantar
b. Mengirimkan
surat ucapan terimakasih
c.Buku yang
diterima diperiksa terlebih dahulu apakah subjeknya sesuai dengan kebijakan pengembangan
koleksi yang ada, bila sesuai dapat segera diproses
d. Jika buku
tidak sesuai, disisihkan sebagai bahan buku pertukaran/ dihadiahkan kembali
kepada pihak lain
Untuk tertib administrasi maka setiap pengiriman bukiu sebaiknya
dilampirkan tanda terima.
PENERIMAAN BUKU
Setelah buku
hasil perolehan dari pembelian, hadiah ataupun pertukaran diterima perpustakaan
kegiatan selanjutnya adalah inventarisasi. Prosedur penerimaan buku adalah
sebagai berikut:
1. Memeriksa
secara teliti bahan pustaka yang diterima dan surat pengantarnya
2. Mencocokan
bahan pustaka yang diterima dengan arsip daftar pesanan
3. Menyisihkan
bahan pustaka yang tidak sesuai dengan pesanan, cacar atau rusak disertai
dengan permintaan pergantian
4. Menandatangani
tanda terima dan mengembalikannya kepada pengirim
5. Membuat
berita acara penerimaan.
Dalam
pengembangan koleksi disetiap perpustakaan perlu diperhatikan muatan lokal
(localconten), yaitu meliputi koleksi lokal dan literasi kelabu (grey
literature). Koleksi lokal meliputi bahan pustaka tentang topik yang sikapnya
lokal sedangkan literatur kelabu meliputi semua karya ilmiah dan non ilmiah
yang dihasilkan oleh suatu pergutuan tinggi, literatur kelabu ini wajib
disimpan diperpustakaan dengan keputusan rektor. Literature kelabu yang
dimaksud antara lain:
1.
Skripsi, tesis, disertasi
2.
Makalah seminar, symposium,konferensi dsb
3.
Laporan penelitian dan pengabdian pada mastarakat
4.
Laporan kegiatn .pidato pengukuhan dsb
5.
Terbitan berseri lainnya
D. Macam- macam Terbitan dalam Pengadaan Buku
Macam-macam
terbitan ada dua yaitu terbitan berseri dan terbitan berkala. Terbitan berseri
merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang unik sehingga perlu
pembahasan tersendiri. Terbitan berseri mencakup dua jenis publikasi yang
berbeda, yaitu terbitan berseri berbentuk buku yang diterbitkan secara berseri
dan terbitan berseri yang diterbitkan secara berkala (periodical). Terbitan
berseri dalam pengadaannya sama saja dengan buku-buku yang lain.
Terbitan berkala dalam pengadaannya
memerlukan penanganan yang khusus. Hal itu disebabkan sifat terbitannya
yang berbeda. Buku biasa sekali transaksi maka selesai sudah urusannya, tetapi
apabila kita berlangganan terbitan berkala maka harus membayar secara berkala,
biasanya setahun sekali. Di samping itu kedatangan publikasi itu perlu di
pantau karena akan datang ada yang setiap minggu atau sebulan sekali atau
setiap 3 bulan.
Pengadaan terbitan berseri mempunyai
beberapa prinsip dasar yang sama dengan pengadaan buku, seperti adanya seleksi,
sumber pengadaan dari berlangganan, hadiah, dan tukar-menukar. Namun demikian
teknis pengadaannya berbeda.
Ø
Jenis- jenis Terbitan Berseri
v
Ada 4 jenis
utama terbitan berseri berdasarkan materi yang dimuat dalam setiap terbitsn :
1. Terbitan
berkala dan surat kabar
Terbitan
berkala adalah publikasi yang diterbitkan ber-kesinambungan dan diedarkan
kepada publik setiap periode waktu tertentu. Macamnya adalah :
·
Majalah (
Magazine)
·
Warta (
Newsletter )
·
Bulletin
·
Jurnal
(journal)
2.
Publikasi yang diterbitkan secara berkelanjutan atau berseri, tetapi
tidak diterbitkan menurut kala waktu tertentu.
3. Bagian-bagian yang benar-benar terpisah
, hanya untuk menyatakan urutan publikasi yang pernah diterbitkan dari badan
tertentu.
4. Prosiding dan buku tahunan , yang
dikeluarkan mungkin tahunan atau berkelanjutan yang dikeluarkan secara tidak
berkala atau tidak tentu (irregular)
v
Ada 4 jenis
terbitan berseri berdasarkan penerbitnya :
1. Terbitan lembaga ilmiah atau perkumpulan
profesi
Ada dua jenis :
-
Publikasi
yang diterbitkan sebagai media resmi dari lembaga atau perkumpulan profesi
tertentu
-
Publikasi
yang memuat catatan risalah pertemuan atau makalah yang didiskusikan dan
hasilnya yang diadakan instansi atau perkumpulan profesi
2. Terbitan badan komersial
3. Terbitan perusahaan atau badan industri
4. Terbitan berupa surat kabar
Ada 2 jenis :
-
Publikasi
yang diterbitkan untuk kalangan luar
-
Publikasi
yang diterbitkan untuk kalangan sendiiri
A. Pengadaan
Terbitan Berkala
Persoalan yang
dihadapi pustakawan Indonesia dalam pengadaan terbitan berkala adalah berikut
ini :
1.
Dana yang
tersedia tidak selalu tersedia pada waktu yang diperluhkan, terutama untuk
perpustakaan pemerintah.
2.
Terbitan
berkala serta informasinya dari Asia lebih sulit didapat daripada terbitan
Eropa Barat atau Amerika.
3.
Beberapa
penyandang dana sering membuat peraturan yang kurang menguntungkan, misalnya
dengan menentukan terbitan berkala yang dilanggan harus dari penerbit tertentu
atau dari negara asal pemberi dana.
4.
Prosedur
pembayaran sering kali terlalu berbelit-belit, baik untuk pembayaran dalam
bentuk rupiah maupun mata uang asing walaupun di beberapa instansi pemerintah
sekarang ini sudah bisa dipermudah. Prosedur ini lebih lancar pada perpustakaan
swasta.
1.
Pemesanan Terbitan Berkala melalui Pembelian
a.
Setelah
diadakan verifikasi maka pustakawan pengadaan mempersiapkan Kartu Pesanan atau
Daftar Pesanan
1.
Kartu pesanan
dibuat dengan jumlah rangkap, yang sesuai dengan kebutuhan.
2.
Arsip kartu
pesanan yang satu disusun menurut abjad judul terbitan berkala, & yang lain
menurut penerbit atau penyalur.
3.
Daftar Pesanan
(bagi yang memakai cara ini) dibuat dengan jumlah rangkap menurut kebutuhan,
misalnya 2 rangkap untuk penyalur atau penerbit dan dua rangkap untuk arsip
perpustakaan.
b.
Pemesanan
1.
Karu-kartu pesanan
(daftar pesanan) dikirimkan pada penyalur atau penerbit disertai surat
pengantar, yang juga menjelaskan bagaimana cara pembayarannya. Pembayaran
biasanya dilakukan untuk satu tahun atau lebih, dan dibayar di muka.
2.
Pemesanan
terbitan berkala dapat dilakukan berbagai cara. Pemilihan cara mendapatkan
terbitan berkala dipengaruhi oleh bermacam-macam factor. Cara-cara yang umum
dilakukan adalah berikut ini.
a.
Melanggan
langsung pada penerbit di dalam negeri dan luar negeri.
b.
Melanggan
melalui agen/penyalur setempat atau toko buku.
c.
Melanggan
melalui penyalur khusus terbitan berkala di luar negeri.
d.
Melanggan
melalui keanggotaan suatu perkumpulan
e.
Melanggan
melalui pertukaran
f.
Mengusahakan
sebagai hadiah.
Setiap cara ada keuntungan dan kerugian masing-masing. Keterangan
barikut ini akan menjelaskan keuntungan dan kerugian tersebut.
2. Melanggan Langsung pada Penerbit
Sebagian
besar penerbit terbitan berkala melayani pelanggan secara orang per orang, dan
mengirimkan setiap nomor yang terbit langsung kepada pelanggannya. Apabila
penerbit terbitan berkala itu berasal dari luar negeri maka untuk membayar
langganan terbitan itu Anda harus meminta proforma
invoice dari penerbit agar jelas berapa uang yang harus dikirimkan kepada
penerbit. Biasanya selain biaya langganan, Anda diharuskan menanggung pula
biaya pengiriman. Biaya pengiriman ada 2 macam :
1.
Biaya
pengiriman melalui udara yang jauh lebih mahal, hanya terbitan itu akan cepat
sampai ke perpustakaan.
2.
Pengiriman
melalui kapal laut yang biayanya lebih murah, namun penerimaan terbitannya dua
atau tiga bulan setelah tanggal terbitnya.
Untuk melanggan
terbitan berkala langsung kepada penerbit, sebenarnya bisa saja dilakukan
dengan langsung mengirimkan pembayarannya setelah melihat harga berlangganan di
situs terbitan berkalaitu di internet. Biasanya di situs itu sudah dicantumkan
harga berlangganan, yang dibedakan untuk berbagai negara atau benua.
Keuntungan
sistem langsung adalah berikut ini:
a.
Terbitan
berkala cepat diterima
b.
Penerbit
bertanggung jawab secara langsung kepada pelanggan bila ada masalah.
c.
Sering kali
penerbit memberikan potongan harga khusus untuk pembayaran langsung sekaligus
beberapa tahun sehingga menghemat biaya.
d.
Perhitungan
pembayaran cukup sekali setahun. Apabila melanggan sekaligus untuk 2-3 tahun,
akan lebih mengurangi lagi beban administrasi perpustakaan.
e.
Alamat yang
jelas memudahkan pengiriman, terutama untuk suatu organisasi besar yang
mempunyai banyak bagian.
f.
Bagi
perpustakaan di Indonesia, berlangganan langsung terbitan berkala luar negeri
sering kali murah karena tidak ada biaya tambahan sebagai keuntungan.
Kekurangan
sistem langsung :
a.
Pengurusan
langganan terbitan berkala luar negeri memang rumit. Apabila perpustakaan
melanggan puluhan judul terbitan berkala masing-masing penerbitnya berbeda maka
berarti
harus mengurus surat menyurat dan pembayaran kepada puluhan penerbit itu.
b.
Setelah anda
melakukan proses pembayaran maka Anda harus mengecek kepada semua penerbit itu
untuk mengetahui apakah kiriman uang sudah diterima dan mereka sudah tahu
kiriman uang itu adalah untuk pembayaran terbitan untuk pembayaran terbitan
berkala tertentu.
c.
Anda juga harus
terus memantau waktu kedatangan setiap terbitan berkala.
d.
Pemantauan
kedatangan terbitan berkala ini harus terus dilakukan untuk setiap nomor dari
semua terbitan berkala yang dilanggan oleh perpustakaan Anda.
e.
Bisa juga
terjadi pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan money orderl bank draft yang dikirim melalui pos tidak sampai ke
penerbit. Dengan demikian, Anda harus mengurus kembali kehilangan bukti
pembayaran itu baik ke pihak pos maupun ke pihak bank.
3.
Pembelian melalui Penyalur Setempat,
Importir atau Toko Buku
Pembelian
terbitan berkala melalui penyalur setempat dapat dilakukan dengan berbagai
variasi
a.
Penyalur
bertanggung jawab sepenuhnya atas diterimanya terbitan berkala oleh
perpustakaan.
b.
Penyalur
merupakan perantara dalam pembelian, tetapi terbitan berkala langsung dikirimkan
ke alamat perpustakaan.
Perlu diketahui bahwa tenggang waktu antara terbitnya suatu nomor
terbitan bekala dengan hak klaim nomor yang hilang sangat bervariasi. Dalam hai
ini letak geografi kota-kota di Indonesia sangat tidak menguntungkan sehingga
sering kali pada waktu terbitan berkala diterima oleh perpustakaan, tenggang
waktu tersebut sudah lewat atau hampir habis. Pada hal nomor-nomor terbitan
berkala yang tidak datang biasanya baru diketahui bila nomor yang berikutnya
telah datang. Pada saat itu kita baru yakin bahwa nomor sebelumnya tidak kita
terima. Semua diperkiran terbitan berkala itu hanya terlambat datang.
4.
Melalui
Keanggotaan Suatu Perkumpulan
Sering kali
suatu jurnal yang diterbitkan oleh suatu perkumpulan profesi tidak dapat
dipesan melalui agen atau penyalur komersil, tetapi hanya dapat dilanggan
melalui keanggotaan pada perkumpulan tersebut. Dalam sistem keanggotaan semacam
ini sering kali pembayaran iuran dikaitkan dengan hak untuk menerima jurnal
tertentu, di samping pemberian potongan harga untuk pembelian buku atau
terbitan lain yang dihasilkan oleh organisasi tersebut. Sering kali pula
dibedakan pembayaran iuran untuk berbagai kategori keanggotaan, misalnya
keanggotaan untuk sebuah lembaga harus membayar iuran yang lebih mahal daripada
keanggotaan untuk perorangan. Tergantung
pada kemudahan administrasi keuangan, pustakawan dapat memilih cara yang paling
menguntungkan bagi perpustakaan.
5.
Melalui Penyalur Khusus Terbitan Berkala
di Luar Negeri
Di luar negeri
banyak penyalur buku yang memiliki bagian khusus yang mengurus langganan
terbitan berkala bagi perpustakaan – perpustakaan di berbagai negara. Penyalur
semacam ini pada umumnya memiliki pegawai profesional dengan keahlian tinggi
dan mempu bekerja secara efisien. Jangkauan pelayanannya sampai ke luar negeri
maka mereka juga paham masalah ekspor impor maupun pembatasan-pembatasan yang
berhubungan dengan nasabah valuta asing.
Biasanya langganan terbitan berkala dihitung selama tahun takwin,
mulai bulan Januari sampai dengan Desember sehingga apabila pembayaran langganan
diselesaikan sebelum awal tahun maka penerimaan terbitan berkala diharapkan
tepat dan lancar. Menjadi kewajiban penyalurlah untuk berhubungan dengan setiap
penerbit terbitan berkala, sedangkan perpustakaan akan menerima tagihan
sekaligus.
Pembaruan langganan untuk tahun berikutnya secara otomatis juga
akan ditanyakan oleh penyalur sebelum masa langganan berakhir, untuk langkah
kelangsungan penerimaan terbitan berkala. Dengan jalan demikian, pustakawan
mendapat kesempatan untuk meninjau kembali kebijakan berlanggan suatu terbitan
berkala, dengan mempertimbangkan tersedianya anggaran serta adanya permintaan
judul baru.
Ada
beberapa keuntungan apabila perpustakaan menggunakan penyalur khusus, yaitu:
a.
Menghemat waktu,
perpustakaan tinggal memesan dan tugas-tugas lain akan dilaksanakan oleh
penyalur.
b.
Penyalur
menguasai sekali liku-liku permasalahan, termasuk cara berlangganan apakah
setiap tahun, setiap volume ataukah dengan cara lain.
c.
Penyalur juga
mengetahui cara mengatasi kesulitan dalam masalah pembayaran dengan valuta
asing
d.
Penyalur
bertanggung jawab untuk pembaruan langganan maupun penagihan nomor-nomor yang
tidak diterima.
e.
Penyalur akan
memberikan informasi mengenai judul-judul terbitan berkala baru ataupun adanya
perubahan hargadan biasanya mereka menerbitkan daftar terbitan berkala yang
disusun berdasarkan subjek terbitan tersebut.
f.
Pembayaran
cukup dilakukan setahun sekali, sekaligus untuk semua judul terbitan berkala
sehingga menghemat biaya bank dan pos.
g.
Penyalur dapat
mengatur pembuatan faktur dan kuitansi sesuai dengan permintaan pelanggan. Hal
ini penting terutama untuk perpustakaan pemerintah, di mana administrasi
keuangannya mempunyai peraturan khusus yang harus diikuti.
Namun demikian,
sebelum menetapkan pilihan penyalur, pustakawan mengadakan penelitian dengan
jalan menghubungi rekan-rekan pustakwan yang pernah menggunakan jasa mereka.
6.
Faktur, Pembayaran dan Pembaruan Berlangganan
Sifatnya yang
terbit berkesinambungan maka setiap tahun diperlukan tindakan. Untuk
memperbarui langganan terbitan berkala. Apabila kita berhubungan langsung
kepada penerbit atau melalui agen khusus terbitan berkala, pihak penjual secara
otomatis akan menagih. Biasanya begitu menjelang berakhirnya masa berlangganan
suatu judul terbitan berkala, mereka akan mengirimkan tagihannya (renewal notice).
Langkah-langkah
yang harus diambil untuk pembaruan berlangganan berikut ini:
a.
Catat fatur
pada jajaran penjuak : nomor faktur, jumlah tagihan, dan tanggal terima.
b.
Cocokkan faktur
dengan catatan penerimaan, untuk melihat apakah:
1.
Judul yang
dimaksud memang dilanggan
2.
Judul yang
dimaksud belum diperbarui langganannya
3.
Judul yang
dimaksud bukan termasuk yang dibatalkan langganan-nya
4.
Judul yang
dimaksud masih terbit
5.
Judul yang
dimaksud diterima secara teratur
c.
Apabila semua
judul pada faktur telah diteliti dan tidak ada masalah, catat pada kartu
regristrasi, yaitu nomor faktur, harga, dan tanggal.
d.
Setelah semua
selesai, faktur dapat diselesaikan untuk dibayar.
Walaupun
terbitan berkala yang beredar itu banyak, dalam praktiknya banyak perpustakaan
menghadapi rintangan untuk berlangganan terbitan berkala. Berbagai masalah yang
dihadapi dalam pengadaan terbitan berkala yaitu :
a. Jarak yang jauh dengan penerbit
b.
Masalah klaim
c.
Masalah pos
d.
Informasi
e.
Harga
B.
Pengadaan Terbitan Berkala melalui Pertukaran
Prosedur Tukar-Menukar Terbitan Berkala
a.
Perpustakaan
yang menawarkan menyusun daftar terbitan berkala yang akan dipertukarkan.
1.
Sebelum
ditawarkan setiap publikasi harus sudah diproses sesuai peraturan yang berlaku
untuk dinyatakan dapat dikeluarkan dari inventaris perpustakaan yang
bersangkutan.
2.
Susunan daftar
itu menurut abjad judul terbitan berkala, disertai keterangan tahun dan nomor
terbitan
3.
Apabila
judul-judul terbitan berkala itu sangat bervariasi subjeknya maka susunlah
daftar penawaran menurut subjek, kemudian menurut judul publikasi.
b.
Perpustakaan
mengirimkan penawaran kepada sejumlah perpustakaan yang diperkirakan memiliki
koleksi yang sesuai dengan bahan yang ditawarkan. Dalam penawaran disebutkan
syarat-syarat untuk tukar-menukar itu, misalnya bahan apa yang diinginkan,
ongkos kirim ditanggung pihak pengirim.
c.
Perpustakaan
yang menerima penawaran mempelajari tawaran dan persyaratan dari pihak yang
menawarkan, membandingkannya dengan kebutuhan dan kebijakan perpustakaan
sendiri.
d.
Perpustakaan
penerima memilih publikasi yang diinginkan dan menyusun daftar terbitan berkala
yang akan ditawarkan sebagai bahan penukar.
e.
Perpustakaan
penerima mengirimkan daftar publikasi yang diinginkan, disertai daftar koleksi
yang akan dipakai sebagai bahan pertukaran.
f.
Perpustakaan
akan lebih akurat, apabila masing-masing pihak mengirimkan contoh publikasi
yang akan dipertukarkan.
g.
Apabila kedua
perpustakaan telah sepakat, tukar-menukar dapat dilaksanakan.
h.
Setelah menerima
bahan penukaran itu, masing-masing perpustakaan akan mengolahnya sesuai
prosedur inventarisasi.
Biasanya
terbitan berkala yang dipertukarkan agak lebih berbobot daripada yang
dihadiahkan walaupun tergantung juga dengan bobot mutu terbitan berkala yang ditawarkan.
Publikasi yang terbit secara tidak
berkala pun dapat dipertukarkan. Hanya perjanjian penukaran itu terjadi untuk
publikasi tersebut dan tidak berlaku secara terus-menerus.
C. Pengadaan Terbitan Berkala melalui Hadiah
Terbitan
berkala dapat diperoleh sebagai hadiah dari instansi baik swasta maupun
pemerintah. Biasanya terbitan berkala yang diperoleh sebagai hadiah berupa Newsletter atau “Warta”. Ada juga
instansi yang menghadiahkan terbitan berkala berbentuk “jurnal”atau yang isinya
berbobot, tetapi kebanyakan yang akan Anda peroleh dari hadiah biasanya jumlah
halamannya pun tipis. Namun demikian Anda akan memperoleh cukup banyak terbitan
berkala ini bila Anda rajin menulis surat ke berbagai instansi.
Demikian
pula dengan rajin membaca terbitan berkala yang berbentuk Newsletter,akan memperoleh informasi mengenai terbitan-terbitan
yang bisa diperoleh secara cuma-cuma.
Perolehan
terbitan berkala sebagai hadiah ini dapat pula diterima tanpa memintanya. Ada
kemungkinan sebuah instansi ingin meyebarkanluaskan informasi mengenai instansi
itu dan kegiatannya kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, dikirimkanlah
publikasi terbitannya ke instansi-instansi lain, terlebih ke perpustakaan.
Jadi, semacam alat promosi. Dalam menghadapi hadiah-hadiah ini bisa saja
terjadi bahwa terbitan berkala yang diterima tidak sesuai dengan minat pengguna
perpustakaan.
Prosedur Perolehan Hadiah atas Permintaan
- Perpustakaan menyusun daftar terbitan berkala
yang akan dimintakan sebagai hadiah dari pihak lain di dalam maupun luar
negeri. Alamat lembaga-lembaga tersebut dapat dicari dari direktori,
bulletin, laporan lembaga, dan lain-lain.
- Daftar permohonan dikirimkan kepada alamat yang
dituju disertai dengan surat pengantar.
- Apabila dalam beberapa minggu tidak ada kabar
mengenai permintaan tersebut, Anda perlu menghubungi pihak calon pemberi
hadiah untuk melakukan penelusuran sampai di manakah surat telah diproses.
Hal itu juga bermanfaat untuk mendapat kepastian soal permintaan yang Anda
ajukan. Apabila ternyata pernyataan itu ditolak, Anda bisa mengajukan
permintaan ke lembaga lain yang relevan.
- Apabila hadiah yang diminta telah diterima maka
petugas perpustakaan memeriksa kiriman itu untuk dicocokkan dengan surat
pengantarnya.
- Kirimkan surat ucapan terima kasih.
- Selanjutnya terbitan berkala yang diterima
sebagai hadiah diproses untuk inventarisasi dan seterusnya.
Prosedur
Perolehan Hadiah Tidak Atas Permintaan
- Terbitan berkala yang diterima diteliti dan
dicocokkan dengan surat pengantar.
- Perpustakaan menulis surat ucapan terima kasih
- Periksalah terbitan berkala yang diterima
bersangkutan dengan kesesuaian subjek yang dikoleksi perpustakaan, periksa
mutu terbitan itu, periksa bahasa terbitan itu. Apabila ada keraguan untuk
memasukkan terbitan itu ke koleksi perpustakaan, lakukan pegecekan
terhadap kebijakan pengembangan koleksi.
- Apabila terbitan berkala yang diterima sesuai
dengan kebutuhan dan dapat digunakan, segera diproses inventarisasi, dan
seterusnya.
- Apabila tidak layak untuk dimasukkan ke koleksi,
terbitan itu disisihkan dahulu untuk ditukarkan atau dihadiahkan ke
perpustakaan lain.
D.
Pengadaan
Terbitan Berkala melalui Penerbitan Sendiri
Penerbitan
sendiri mencakup pengertian berikut ini.
- Penerbitan dari lembaga induk tempat perpustakaan
itu bernaung
1.
Perpustakaan
hendaknya dijadikan pusat penyimpanan (depository
library) semua penerbitan dari lembaga itu.
2.
Perpustakaan
dapat ditunjuk sebagai penyalur dari semua penerbitan lembaga yang
bersangkutan. Minta izin kepada pimpinan lembaga untuk dapat menggunakan
terbitan tersebut sebagai bahan pertukaran sehingga akan memperkaya koleksi
perpustakaan tanpa mengeluarkan dana yang besar.
- Penerbitan oleh perpustakaan sendiri, seperti
daftar tambahan koleksi (accession
list), buletin, manual, bibliografi.
E. Pengadaan Bahan Non-buku
Adanya
perkembangan teknologi di bidang media informasi, merupakan suatu tantangan
bagi para pustakawan untuk sanggup menangani bahan nonbuku . karena mereka
harus memikirkan pula hasil imajinasi, intelektual, dan semangat manusia dalam
berbagai bentuk, baik cetak maupun non cetak.
Penggunan bahan
nonbuku pada zaman dahulu hanya sebagai alat bantu pendidikan, tetapi sekarang
tidak hanya sebagai alat bantu melaikan juga merupakan sarana kebutuhan
indivisual yang mendasar. Sebagai contoh penggunaan bahan nonbuku di sekolah
dasar, antara lain sebagai alat peraga dalam pelajaran, misalnya penggunaan
bola dunia untuk pelajaran ilmu bumi.
- Macam
macam bahan nonbuku
Dalam Librarian’s Glassary and Reference Book (1984)
dijelaskan, yang termasuk ke dalam kategori nonbook materials ( selanjutnya
dikatakan dengan bahan nonbuku) adalah bahan pustaka yang tidak termasuk ke
dalam definisi buku, majalah atau pamflet dan perlu penangan secara khusus.
Berikut ini
akan dijelaskan berbagai macam jenis bahan nonbuku yang lazim terdapat di
perpustakaan.
1.
Rekaman suara
Dalam
Anglo-American Cataloguing Rule edisi ke 2, yang termasuk ke dalam bahan
pustaka ini adalah rekaman suara dalam berbagai bentuk, misanlnya piringan
hitam, pita (dalam bentuk gulungan, kaset, catridge), piano rools, rekaman
suara atas film. Adanya pekembangan teknologi, saat ini rekaman suara banyak
terdapat dalam bentuk compact disk (CD). Contoh rekaman suara, yaitu sebagai
berikut.
a.
Piringan hitam.
b.
Pita kaset
c.
Gulungan pita
d.
Pita cartridge,
e.
Jenis rol
f.
Soundtrack film
g.
Compact disc,
berbentuk piringan berdiameter 12 cm
Kalau dilihat
dari isinya, ada beberapa jenis rekaman sauara diantaranya adalah berikut ini.
a.
Rekaman musik
b.
Sandiwara
c.
Pembaca puisi
d.
Wawancara
e.
Seminar
f.
Ceramah
g.
Pelajaran
bahasa
h.
Dongeng
2.
Gambar Hidup
(film dan rekaman video)
a.
Film
Film adalah
gambar hidup yang merupakan perkembangan dari gambar biasa. Film tersebut
diproyeksikan secara mekanis , melalui lensa proyektor, dan pada layar terlihat
gambar hidup.
Keunggulan film
1)
Baik dari segi
warna & ketajaman gambar
2)
Ukuran film 16
mm merupakan standar dan tersedia dimana mana
3)
Peralatan yang
lebih mudah dipeliharaannya
b.
Rekaman video
Rekaman video
adalah istilah umum yang mencakup semua bentuk video, diantaranya yang berbentuk
kaset video, gulungan video, dan piringan video.
Keunggulan
rekaman video
1)
Tidak sensitif
terhadap cahaya
2)
Tidak perlu
melalui proses laboratorium
3)
Dapat langsung
ditonton setelah direkam
4)
Lebih murah
3.
Bahan Grafika
AACR2
mendefinisikan bahan grafika sebagai bahan tak tembus cahaya atau buram contoh
yang termasuk dalam bahan grafika adalah berikut ini.
a.
Gambar
b.
Bagan
c.
Flipchart
d.
Filmstrip
e.
Flashcard
f.
Lukisan asli
g.
Karya seni
cetak
h.
Reproduksi
i.
Foto
j.
Kartu pos
k.
Poster
l.
Study print
m.
Slide
n.
Stereograf
o.
Transaparansi
4.
Bahan Kartografi
Bahan
kartografi adalah semua karya yang merupakan representif grafika dari bumi,
bagian bumi, matahari, bulan, planet, dan benda benda luar angkasa. Badan
pustaka ini dapat berbentuk peta 2 dimensi atau 3 dimensi. Bahan kartografi
yang umunya terdapat pada perpustakaan adalah peta, atlas, globe. Atlas dibagi
2 menjadi atlas umum dan khusus.
5.
Bentuk Mikro
Bentuk mikro
adalah suatu istilah yang digunakanuntuk menunjukan semua dokumen yang
menggunakan media film dan tidak dapat dibaca tanpa menggunakan alat bantu
yaitu microreader. Secara fisik mikri terdiri dari mikrofilm, mikrofis,
mikrolegap
6.
Sumber Daya Elektronik
Bahan yang
termasuk kedalam jenis ini dikenal dengan isitlah sumber daya elektonik. Dari
segi isinya terdapat berbagai jenis sebagai berikut.
a.
Full text
Dari jenis
jenis utama sumber daya elektronik, sekarang ini full textadalah yang paling
menantang dan penuh dengan pilihan
pilihan ada dua kategori yang banyak
dipasarkan penerbit yaitu hanya elektonik atau elektronik dan cetak.
Jika dilihat
dari formatnya materi full text tersedia dalam 3 format yaitu On-line, CD-ROM,
tercetak. Contoh sumber daya elektronik yang diadakan perpustakaan TEEAL, Pro
Quest, Electronic Book
b.
Musik
Musik dalam
bentuk terekam tersedia di internet.
c.
Bahan bahan
rujukan “tradisional”
Bibliografi,
indeks, abstrak, dan daftar isi adalah jenis jenis materi rujukan yang
tradisional.
d.
Perangkat lunak
tidak banyak
perpustakaan yang secar aktif mengumpulkan perangkat lunak karena masalh hak
cipta dan kesulitan dalam mempertahankan integritas perangkat lunak itu
- Pemanfaatan
Bahan Nonbuku
Pada mulanya
penggunaan bahan nonbukun haya sebagai alat bantu pendidikan saja, tetapi
sekarang bahan nonbuku tidak hanya sekedar sebagai alat bantu melainkan juga
merupakan sarana kebutuhan belajar secara individu yang sangat mendasar.
Ø
Proses
Pengadaan Bahan Nonbuku
- Kriteria
Seleksi
Untuk melakukan pengadahan bahan nonbuku
diperlukan seleksi terlebih dahulu, dalam melakukan seleksi bahan pustaka
tersebut perlu dilakukan evaluasi mana yang baik dari segi isi, maupun fisik
bahan pustaka tersebut. Ada beberapa kriteri umum yang perlu dipertimbangkan
dalam melakukan seleksi bahan nonbuku, yaitu.
- Kualitas
isi
Bahan nonbuku
yang dibeli harus menyajikan gagasan dan informasi secara akurat dan sistematis
dengan cara penyampaian yang cocok untuk media, bidang subjek, dan penggunaan.
Diprioritaskan pada bahan yang tidak cepat out of date
- Kualitas
teknis
Kualitas teknis
bahan yang dibeli harus memenuhi standar internasional. Rekaman suara harus jernih,
bebas gangguan, dan format format visual harus diperhatikan apakah akan memlilh
berwarna atau hitam putih.
- Kualitas
fisik
Kualitas fisik
penting untuk diperthatikan dan dianjurkan untuk memilih bahan yang baik.
Sebagai contoh, untuk film harus direkam pada bahan yang tidak mudah rusak, dan
untuk pita rekaman tidak mudah putus atau melar.
- Produsen/Distributor
Bahan nonbuku
dibeli dari distributor atau dari produsen yang mempunyai reputasi baik.
Distributor hendaknya menyediakan pelayanan penjual.
- Cara
Pengadaan
Pada prinsipnya
cara pengadaan bahan nonbuku sama dengan cara dalam pengadaan bahan pustaka
lainnya. Hal yang berbeda adalah prosedur pengadaan bahan pandang dengar
terbitan luar negeri terutama rekaman video, film, dan rekaman sejenisnya harus
mendapat pernyataan izin dari Departeman Luar Negeri dan halus lulus sensor
dari badan sensor film. Seperti halnya dengan bahan pustaka lainnya, pengadaan
bahan nonbuku bisa dilakukan dengan cara pembelian, pertukaran, dan
mendapatkannya sebagai hadiah.
Dalam materi
ini penekannya pada bagaimana cara pemesanannya beberapa sistem pemesanan yang
dipakai oleh perpustakaan khusus dan besar, yaitu cara berikut ini.
1.
Approval plan,
2.
Blanket order,.
3.
Standing order,
0 Response to "Pengadaan Bahan Pustaka"
Post a Comment