Penentuan Tajuk Entri Utama


     Penentuan Tajuk Entri Utama

Dari berbagai titik akses yang terdapat pada cantuman katalog, satu dari titik akses tersebut diberi nama entri utama sedangkan titik akses lainnya disebut entri tambahan.

1. Definisi pengarang

Istilah  "penyusun" atau "pengarang" di sini mencakup orang atau badan  korporasi yang bertanggung jawab atas isi  artistik  suatu karya.  Pengarang  perorangan meliputi  juga  seniman,  pemotret, penggubah lagu, penyusun bibliografi, penyusun bunga rampai,  dan orang  lain  yang  bertanggungjawab atas  isi  karya  itu.  Badan korporasi meliputi perkumpulan, lembaga, perusahaan dagang, badan sosial, pemerintahan dan konferensi. Tajuk di sini digunakan dalam arti Tajuk Entri Utama.[1]

Hasil gambar untuk definisi pengarang

2. Kepengarangan perorangan

Konsep kepengarangan (authorship) dalam katalogisasi sejajar dengan tradisi kepanditan (scholarly) di dunia Barat. Judul secara tradisional merupakan elemen utama dalam iden­tifikasi bibliografis di dunia timur. Sebaliknya dunia barat lebih mementingkan kekaryaan pengarang, sesuai dengan tradisi Yunani‑Romawi. Karya klasik dunia Barat diidentifikasi melalui pengarangnya seperti Homerus, Plato, Herodotus. Untuk dunia timur, karya lebih dikenal pada judulnya seperti Bharatayudha, Ramayana.

Walaupun konsep kepengarangan berakar pada tradisi Yunani Romawi, hal tersebut tidak diterima dalam tradisi Germania. Ber­bagai saga Germania, puisi Anglo‑Saxon, epik dan kisah purba lebih dikenal pada namanya sehingga karya tersbeut dikenal dengan nama klasik anonim. Konsep ini berkembang terus hingga Abad Menen­gah. Setelah masa Renaissance, praktek pengenalan akrya ber­dasarkan nama pengarangnya tumbuh lagi. Tradisi ini diperkuat lagi dengan penemuan mesin cetak yang memperkuat hak pengarang dalam milik literer. Di dunia timur, kini karya modern diidentik­kan dengan nama pengarangnya. Jadi praktek penentuan entri utama pada pengarang dalam katalog perpustakaan sesuai dengan tradisi ilmu pengetahuan.

Hasil gambar untuk definisi pengarang

3. Badan korporasi

Hingga pertengahan abad 19, konsep kepengarangan terbatas pada pengarang orang saja. Kepengarangan badan korporasi (menunjukkan bahwa pengarang sebuah karya adalah badan korporasi) sebagai sebuah eleneb identifikasi bibliografis merupakan konsep baru. Bibliografi dan katalog purba serta peraturan katalogisasiGermania tidak mengenal konsep badan korporasi. Jermania baru menerima konsep badan korporasi setelah keluarnya Prinsip Paris tahun 1961. Tradisi katalogisasiAnglo‑Saxon mengenal badan kor­porasi sebagai pengarang semenjak awal abad 19. Peraturan British Museum Catalogue merupakan peraturan katalogisasipertama yang membahas entri badan korporasi.


[1]Anglo-American Cataloguing Rules.   2nd ed, rev. ed. By Michael Gorman and               Paul W. Winkler.  Canadian Library Association, Library Association Publishing, American Library Association,1998.


0 Response to "Penentuan Tajuk Entri Utama"

Post a Comment

Popular Posts