Sejarah Katalogisasi
Dalam sejarah kepustakawanan, katalogisasi, (cataloguing,
catalogieseren) merupakan ketrampilan yang sudah berusia berabad-abad.
Ketika pertama kali dibuat, katalog berfungsi sebagai senarai inventaris,
kemudian fungsi ini diperluas sebagai sarana yang membantu dalam mengetahui lokasi buku. Dengan berkembangnya
fungsi katalog maka data yang dimasukkan dalam katalogpun akan bertambah.
Pembuatan katalog pada perpustakaan purba tergantung pada
praktek dan kebiasaan masing-masing perpustakaan. Karena masing-masing perpustakaan
berjalan dengan peraturan katalogisasi yang berlainan, maka tidak ada keseragaman antara
berbagai katalog. Baru sekitar abad ke 18, di Inggris dan Amerika mulai ada
usaha penyeragaman peraturan katalog, dengan mendasarkan pada peraturan
normatif.
Ketika teknologi informasi makin berkembang peraturan
katalog pun disesuaikan dengan perkembangan teknologi sehingga memungkinkan
pertukaran data katalog melalui mesin
ataupun mengirimkan data katalog yang terbacakan mesin. Lalu pada saat
muncul Internet diikuti dengan perpustakaan elektronik (perpustakaan-e) di dunia siber maka dibuatkan peraturan katalogisasi untuk
perpustakaan-e. Perpustakaan elektronik menimbulkan konsep metadata.
Keberadaan perpustakaan
sudah dikenal sejak zaman purba mulai dari masa Sumeria (2500 S.M.) sampai
sekarang. Materi perpustakaan yang dikumpulkan bervariasi mulai dari tanah
liat, papirus, kulit sapi, kertas hingga ke materi elektronik seperti CD ROM, dan DVD. Setiap materi yang masuk ke
perpustakaan dicatat, kemudian dikatalog, diklasifikasi, dilengkapi dengan
tambahan alat seperti kartu buku, kartu peminjaman, slip tanggal kembali dan
label buku. Dengan dikatalognya materi perpustakaan maka perpustakaan perlu
memiliki peraturan katalogisasi. Dengan demikian sejak masa dahulu sampai
sekarang perpustakaan telah memiliki peraturan katalogisasi.
Konsep satu cantuman
lengkap per buku (artinya satu entri utama untuk publikasi yang dideskripsi)
bersifat dominan pada katalog berkelas dan katalog abjad, kemudian berkembang
menjadi entri jamak pada katalog kamus.
Katalog kamus pertama kali dikenalkan oleh Andrew Maunsell tahun 1595 dalam wujud daftar sederhana meliputi pengarang,
entri tambahan (misalnya untuk penerjemah) dan subjek dalam satu urutan
tunggal. Walaupun katalog kamus sudah dikenalkan sejak abad 16, katalog
tersebut baru menjamur pada abad 19 berkat karya Charles Ammi Cutter.
0 Response to "Sejarah Singkat Katalogisasi"
Post a Comment