Pertumbuhan dan Obyek Studi Islam
Studi Islam, pada
masa-masa awal, terutama masa Nabi dan sahabat, dilakukan di Masjid.
Pusat-pusat studi Islam sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad Amin, Sejarawan
Islam kontemporer, berada di Hijaz berpusat Makkah dan Madinah; Irak berpusat
di Basrah dan Kufah serta Damaskus. Masing-masing daerah diwakili oleh sahabat
ternama.
Pada masa keemasan Islam,
pada masa pemerintahan Abbasiyah, studi Islam di pusatkan di Baghdad, Bait
al-Hikmah. Sedangkan pada pemerintahan Islam di Spanyol di pusatkan di
Universitas Cordova pada pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar Al-Dahil.
Di Mesir berpusat di Universitas al-Azhar yang didirikan oleh Dinasti
Fathimiyah dari kalangan Syi’ah.
Studi Islam sekarang
berkembang hampir di seluruh negara di dunia, baik Islam maupun yang bukan
Islam. Di Indonesia studi Islam dilaksanakan di UIN, IAIN, STAIN. Ada juga
sejumlah Perguruan Tinggi Swasta yang menyelengggarakan Studi Islam seperti
Unissula (Semarang) dan Unisba (Bandung).
Studi Islam di
negara-negara non Islam diselenggarakan di beberapa negara, antara lain di
India, Chicago, Los Angeles, London, dan Kanada. Di Aligarch University India,
Studi Islam di bagi mnjadi dua: Islam sebagai doktrin di kaji di Fakultas
Ushuluddin yang mempunyai dua jurusan, yaitu Jurusan Madzhab Ahli Sunnah dan
Jurusan Madzhab Syi’ah. Sedangkan Islam dari Aspek sejarah di kaji di Fakultas
Humaniora dalam jurusan Islamic Studies. Di Jami’ah Millia Islamia, New Delhi,
Islamic Studies Program di kaji di Fakultas Humaniora yang membawahi juga
Arabic Studies, Persian Studies, dan Political Science.
Di Chicago, Kajian Islam
diselenggarakan di Chicago University. Secara organisatoris, studi Islam berada
di bawah Pusat Studi Timur Tengah dan Jurusan Bahasa, dan Kebudayaan Timur
Dekat. Dilembaga ini, kajian Islam lebih mengutamakan kajian tentang pemikiran
Islam, Bahasa Arab, naskah-naskah klasik, dan bahasa-bahasa non-Arab.
Di Amirika, studi Islam
pada umumnya mengutamakan studi sejarah Islam, bahasa-bahasa Islam selain
bahasa Arab, sastra dan ilmu-ilmu social. Studi Islam di Amirika berada di
bawah naungan Pusat Studi Timur Tengah dan Timur Dekat.
Di UCLA, studi Islam
dibagi menjadi empat komponen. Pertama, doktrin dan sejarah Islam; kedua,
bahasa Arab; ketiga, ilmu-ilmu social, sejarah, dan sosiologi. Di London, studi
Islam digabungkan dalam School of Oriental and African Studies (Fakultas Studi
Ketimuran dan Afrika) yang memiliki berbagai jurusan bahasa dan kebudayaan di
Asia dan Afrika.
Dengan demikian obyek
studi Islam dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu, sumber-sumber
Islam, doktrin Islam, ritual dan institusi Islam, Sejarah Islam, aliran dan
pemikiran tokoh, studi kawasan, dan bahasa.
0 Response to "Perkembangan Obyek Studi Islam"
Post a Comment