Aplikasi Keimanan dalam berbagai Aspek Kehidupan
A.
Perbedaan antara Filsafat dan
Ilmu Kalam.
Secara ringkas dapat dikemukakan bahwa
perbedaan antara ilmu kalm dan filsafat adalah :
1.
Dalam ilmu kalam, filsafat dijadikan sebagai alat untuk membenarkan
ayat-ayat al-Qur’an, sedangkan dalam filsafat sebaliknya, ayat-ayat al-Qur’an
dijadikan bukti untuk membenarkan hasil-hasil filsafat.
2.
Pembahasan dalam ilmu kalam
terbatas pada hal-hal yang tertentu saja.Masalah yang dimustahilkan al-Qur’an
mengetahui tidak dibahas oleh ilmu kalam tetap dibahas oleh filsafat.
B.
Tauhid sebagai Aqidah dan
Filsafat Hidup.
Akidah islam sering disebut
tauhid. Ajaran tauhid disebut pula ajaran monoteisme, Akidah ini sudah ada
sejak zaman Nabi Adam a.s. sebagai seoarang Nabi dan Rasul, Adam telah membawa
Akidah ketauhidan tersebut, suatu akidah yang diberikan Allah kepada beliau.
Karena itu, Umat islam yakin, Nabi Adam menganut paham monoteisme dan tidak
mungkin menganut paham politeisme/kemusyrikan.
Nabi Adam tahu betul tentang Tuhan Yang Maha
Esa, Allah SWT.
Dengan keyakinan bahwa Akidah ketauhidan sudah ada sejak
Nabi Adam a.s. Umat islam menolak teori ch. Darwin dan pengikutnya mengenai
evolusi tentang asal-usul agama.
Alasan yang biasa dikemukkan dalam
penolakan teori tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Kalau agama islam muncul
melalui proses evolusi sesuai dengan tingkat dan kemajuan ilmu pengetahuan
berarti agama islam adalah produk manusia. Sedangkan islam adalah agama wahyu,
dating dari Allah SWT. Ia bukan kebudayaan, sekalipun ia melahirkan kebudayaan
dan peradaban.
2. Kalau Adam a.s adalah seorang Nabi, tentu ia diberi bekal oleh Allah SWT
dengan agama tauhid atau monoteisme. Dalam kepercayaan Umat berima, Adam adalah Nabi.
Ilmu Tauhid secara garis besar adalah ilmu yang mempelajari
bagaimana bertauhid dengan baik dan benar sesuai dengan petunjuk al-Qur’an dan
Hadist. Petunjuk al-Qur’an dan Hadist inilah yang dikaji secara mendalam oleh
para Ulama’. Namun karena pola piker, latar belakang,
metode pendekatan, dan sudut pandang yang berbeda, hasil pemikiran merekapun
selalu tidak sama. Jangankan antar Madzhab, di dalam satu Madzhab saja perbedaan
itu terjadi, sehingga muncul sekte-sekte.
Jalan yang paling aman dan dekat untuk
mengenal Tuhan adalah dengan memperhatikan dan meneliti alam semesta. Al-Qur’an selalu mendorong
manusia agar mau memperhatikan dan memikirkan apa yang ada dan terjadi di dalam
alam raya ini, bukan saja alam yang berada di luar dirinya, tapi juga apa yang
ada dalam diri manusia itu sendiri.
C. Pendidikan dan Pengajaran
Tauhid.
Pendidikan dan pengajaran merupakan hal yang penting bagi kehidupan
manusia. Dengan pendidikan dan pengajaran itulah Umat manusia dapat maju dan
berkembang biak, melahirkan kebudayaan dan peradaban positif yang membawa
kepada kebahagiaan dan kesejahteraan hidup mereka.
Yang dimaksud dengan pendidikan tauhid di sini ialah pemberian
bimbingan kepada anak didik agar ia memiliki jiwa tauhid yang kuat dan mantap
dan memiliki tauhid yang baik dan benar. Bimbingan itu dilakukan tidak hanya
dengan lisan dan tulisan, tetapi juga bahkan ini yang terpenting dengan sikap,
tingkah laku perbuatan. Sedangkan yang dimaksud dengan pengajaran tauhid ialah
pemberian pengertian tentang ketauhidan, baik pada kebahagiaan hidup dunia dan
ukhrawi.
Pendidikan dan pengajran tauhid, baik yang berhubungan dengan
akidah maupun dalam kaitan dengan ibadah, akanmenanamkan keikhlasan pada diri
seseorang dalam setiap tindakan atau perbuatan pengabdiannya. Keikhlasan dalam
mengabdi kepada Allah inilah yang membuat tauhid bagaikan pisau bermata dua,
satu segi untuk kehidupan di Akhirat, sisi lain untuk kehidupan di dunia.
D. Tauhid dan Pembinaan
Kepribadian.
Pembentukan kepribadian taqwa berkaitan
sangat erat dengan tauhid. Penanaman tauhid yang baik dan benar kepada anak
akan sangat menentukan terwujudnya kepribadian takwa tersebut. Pertama, tauhid
merupakan fondasi yang diatasnya berdiri bangunan-bangunan kehidupan manusia,
termasuk jepribadiannya, dengan makin kuat dan kokohnya tauhid, makin baik dan
sempurna kepribadian takwa seseorang. Kedua, tauhid merupakan aspek batin yang
memberikan motivasi dan arah bagi perkembangan kepribadian manusia.
E. Tauhid dan Kesehatan
mental.
Jika akidah atau keyakinan sebagaimana diajarkan islam di atas
tertanam dalam jiwa seseorang, mentalnya akan kuat, jiwa tidak tergoncang hanya
oleh karena orang lain tidak memberikan penghargaan kepada-Nya.
F. Ilmu dan Akidah.
Dalam membina akidah dan ibadah, agama juga tidak
bisa berjalan sendiri, Ia harus dibantu oleh ilmu pengetahuan. Ilmu dapat menjelaskan dan menafsirkan arti dan makna akidah dan ibadah
secara rsional sehingga ia tidak hanya diterima dengan rasa ( iman ) tapi juga
diterima dengan rasio. Hal ini akan lebih memantapkan rasa keberagamaan dan
keyakinan seseorang serta menumbuhkan kesadarannya yang mendalam untuk
memperkuat iman dan melaksanakan ibadah dengan baik dan benar.
0 Response to "Aplikasi Keimanan dalam berbagai Aspek Kehidupan"
Post a Comment