Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat
diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud
praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melaui
pendekatan ini agama nampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang
dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya.
Penelitian antropologis yang induktif dan grounded,
yaitu turun ke lapangan tanpa berpijak pada, atau setidak-tidaknya dengan
upaya membebaskan diri dari kungkungan teori-teori formal yang pada dasarnya
sangat abstrak sebagaimana yang dilakukan di bidang sosiologi dan lebih-lebih
ekonomi yang mempergunakan model-model matematis, banyak juga memberi sumbangan
kepada penelitian historis.
Karl Marx (1818-1883) sebagai contoh melihat agama sebagai opium atau
candu masyarakat tertentu sehingga mendorongnya untuk memperkenalkan teori
konflik atau yang biasa disebut dengan teori pertentangan kelas.
Melalui pendekatan antropologis, kita melihat bahwa
agama ternyata berkorelasi dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu
masyarakat.
Melalui pendekatan antropologis fenomenologis ini kita
juga dapat melihat hubungan antara agama dan negara (state and religion).
Akan selalu menarik melihat fenomena negara agama seperti Vatikan dalam
bandingannya dengan negara-negara sekuler di sekelilingnya di Eropa Barat. Juga
melihat kenyataan negara Turki modern yang mayoritas penduduknya beragama
Islam, tetapi konstitusi negaranya menyebut sekularisme sebagai prinsip dasar
kenegaraan yang tidak dapat ditawar-tawar.
Melalui pendekatan antropologis sebagaimana tersebut
di atas terlihat dengan jelas hubungan agama dengan berbagai masalah kehidupan
manusia, dan dengan itu pula agama terlihat akrab dan fungsional dengan
berbagai fenomena kehidupan manusia.
Dengan demikian pendekatan antropologi sangat
dibutuhkan dalam memahami ajaran agama, karena dalam ajaran agama tersebut
terdapat uraian dan informasi yang dapat dijelaskan lewat bantuan ilmu
antropologi dengan cabang-cabangnya.
0 Response to "Pendekatan Antropologis dalam Studi Islam"
Post a Comment