6 macam metode pembelajaran

Pengalaman belajar seperti apa yang pernah saudara alami, dari mulai Paud sampai Perguruan Tinggi? Beragam jawaban mungkin bisa diberikan jika saudara diminta untuk merespon pertanyaan tersebut. Pengalaman belajar saudara tentu berbeda satu dengan yang lain. Hal inj boleh jadi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, musalnya kebijakan model pembelajaran yang diterapkan di masing-masing lembaga pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman mengajar yang dimiliki para pendidik, hingga eksplorasi gaya belajar yang pernah saudara alami.. berikut saya paparkan mengenai 6 macam metode pembelajaran
Hasil gambar untuk 6 metode pembelajaran

a. Konsep "andragogi" yang secara singkat bisa dimaknai sebagai model pembelajaran orang dewasa. Konsep ini menitik beratkan pada siswa/mahasiswa yang dianggap sebagai manusia dewasa. Oleh karena itu siswa diasumsikan sudah bisa menggunakan akal pikir yang dimilikinya untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan. Oleh karena itu siswa sudah dianggap mampu dan mengerti mana yang benar, dan mana yang salah, sehingga dalam setiap tindakannya siswa dianggap sudah tau untuk selalu ber etika yang sopan, tata krama pada guru di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Implementasi pada konsep andragogi yaitu guru/dosen di kelas lebih berperan layaknya fasilitator pembelajaran, sehingga peran aktif siswa sangat diperluhkan dalam proses belajar mengajar. Konsep ini biasanya diterapkan di Perguruan Tinggi, maskipun ada beberapa SMA yang sudah menerapkannya


b. Pembelajaran eksploratif menekankan perlunya eksplorasi terhadap sumber-sumber belajar yang beragam, yaitu sumber/materi ilmu pengetahuan tidak  hanya terpaku pada guru/dosen melainkan lebih bervariatif, misalnya siswa mendapat materi dari internet atau perpustakaan.


c. Pembelajaran interaktif mendorong interaksi antara guru dan murid pada suatu kelas, misalnya dengan metode tanha jawab, diskusi, maupun presentasi. Sehingga akan tertampung banyak sekali pendapat, sanggahan, dan tanggapan. Maka akan tercipta pemahaman yang lebih luas dan mendalam terhadap topik yang dibahas tersebut.
Akan tetapi dalam berdiskusi maupun menyanggah harus menggunakan tata krama, sehingga diskusi menjadi terkondisi, fokus, efektif, dan produktif.


d. Pembelajaran observatif menegaskan perlunya siswa untuk mendapatkan pengetahuab tambahan dari pengamatan yang dilakukan di dunia nyata. Alam semesta dan seisinya merupakan ladang belajar yang sangat luas. Pelajaran IPA dan IPS contohnya, bisa memperoleh pengetahuan dari interaksi antar individu yang terjadi di masyarakat, tingkah laku binatang, pergerakan matahari, dll. Fenomena alam yang diamati di dunia nyata tersebut bisa menjdai tembahan bahan kajian pembelajaran untuk memperkaya materi-materi yang sudah didapatkan dari pengamatan di duna nyata.


e. Pembelajaran eksperimentatif mengarahkan pada siswa untuk melakukan percobaan-percobaan (eksperimen) terhadap suatu objek berdasarkan pengetahuan yang sedang dipelajari. Eksperimen memang tidak akan pernah bisa menjanjikan kepastian hasil yang sukses, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang dari masa ke masa. Meski demikian, hasil eksperimen dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru bagi siswa.


f. Pembelajaran aplikatif menyarankan bagi siswa/mahasiswa untuk berusaha melakukan penerapan ide dan pengetahuan yang dimilikinya. Aplikasi tersebut harapannya merupaka inovasi yang memberikan solusi terhadap masalah yang ada di dunia nyata. Contoh, mahasiswa dari ilmu teknik bisa menerapkan pengetahuannya tentang perancangan dan pemrograman sehingga bisa menciptakan mesin atau perangkat lunak untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan/organisasi..

Sekian, yang dapat saya sampaikan banyak kata yang kurang jelas, dan kurang berkenan di hati anda saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
Terima kasih

0 Response to "6 macam metode pembelajaran"

Post a Comment

Popular Posts