Susunan Katalog Perpustakaan


     Susunan Katalog Perpustakaan

Hasil gambar untuk katalog perpustakaan

Susunan katalog yang digunakan di perpustakaan mengalami berbagai perkembangan. Secara garis besar, jenis katalog dibagi menjadi tiga 3 golongan besar ialah :
a.     Katalog abjad. Terdiri dari :
1)    katalog pengarang,
2)    katalog judul
3)    katalog subjek
4)    katalog susunan kamus (dictionary catalogue)
b.     Katalog berkelas (Classed catalog atau classified catalogue)
c.     Alphabetico-classed catalogue.
d.      Katalog terbagi (divided catalogue)

1. Katalog abjad
            Katalog pengarang terdiri dari entri pengarang disusun menurut abjad. Katalog pengarang merupakan katalog paling tua serta jenis paling penting dalam dunia kepustakawanan. Katalog pengarang memberikan informasi mengenai karya seorang pengarang yang dimiliki perpustakaan. Pengertian pengarang mencakup juga editor, compiler, ilustrator,  penerjemah dll.
        
    Hasil gambar untuk katalog abjad

    Katalog judul merupakan entri judul disusun menurut abjad.

            Katalog subjek merupakan entri subjek disusun menurut abjad. Jajaran ini memungkinkan pengguna mengakses katalog menurut subjek.

            Katalog susunan kamus merupakan katalog yang mencakup semua entri dalam satu jajaran. Dalam susunan ini, katalog pengarang, judul dan subjek dijadikan satu dalam sebuah urutan. Katalog tersebut seringkali disebut katalog kamus karena mudah digunakan seperti layaknya sebuah kamus. Pada perpustakaan AS. standar untuk penjajaran nama pada katalog susunan kamus menggunakan pedoman ALA Filing Rules (1980) sedangkan untuk tajuk subjek menggunakan Library of Congress Subject Headings.

Dalam praktek banyak perpustakaan termasuk Indonesia menggunakan pedoman tersebut namun sudah disesuaikan dengan keperluan Indonesia.  Karena pada katalog susunan kamus timbul kesulitan dalam menjajarkan kartunya, misalnya  kartu untuk pengarang Sukarno, kartu judul Sukarno serta kartu subjek SUKARNO maka banyak perpustakaan mulai meninggalkan katalog susunan kamus, kemudian menggantinya dalam dua jajaran yaitu pengarang/judul dan subjek sehingga muncullah katalog terbagi.

2.  Katalog berkelas

Katalog berkelas merupakan katalog dengan entri subjek disusun menurut sebuah bagan klasifikasi. Katalog berkelas sebenarnya merupakan sebuah katalog subjek karena semua  subjek disusun menurut ketentuan klasifikasi.  Dalam praktek, katalog berkelas tidaklah cukup karena katalog tersebut tidak memungkinkan pengguna mencari bahan perpustakaan berdasarkan ancangan pengarang, judul maupun subjek. Akses subjek dapat dilakukan bila pengguna mengetahui susunan bagan klasifikasi. Namun tidak semua pengguna perpustakaan mengetahui susunan bagan klasifikasi. Maka untuk menolong pengguna mengetahui notasi sebuah subjek digunakan indeks subjek. Indeks subjek ini dibuat berdasarkan proses indeks berangkai. Adapun langkah proses  indeks berangkai ialah menentukan nomor klas sebuah dokumen berdasarkan bagan klasifikasi. Kemudian memeriksa struktur hirarkhis notasi klasifikasi tersebut. Lalu buatlah entri indeks menggunakan bahasa sehari-hari, diambil dari konsep paling spesifisik. Kemudian buatlah entri kedua dengan membuat konsep spesifik dalam rantai. 

Contoh : Misalnya perpustakaan baru saja menerima buku mengenai Puisi Jerman periode klasik. Dalam DDC edisi 19, notasi untuk subjek tersebut ialah 831.6 Rantai hirarkhisnya ialah
              800                          Sastra
              830                          Sastra Jerman
              831                          Puisi
              831.6                       Periode klasik

Hasil gambar untuk katalog berkelas

Entri indeks berdasarkan ketentuan  konsep paling spesifik adalah periode klasik. Maka entri indeks yang pertama kali dibuat ialah:

            Periode Klasik : Puisi : Jerman : Sastra                                             831.6

Entri indeks kedua, pada subjek lebih umum adalah :
            Puisi : Jerman : Sastra                                                                        831                 
Entri indeks lainnya ialah :
            Jerman : Sastra                                                                                   830
            Sastra                                                                                                  800

Kemudian setiap entri diketik pada kartu, baru disusun menurut _abjad.

Hasil gambar untuk katalog berkelas

            Prosedur ini menghasilkan sejumlah entri indeks namun hanya satu merupakan entri spesifik. Subjek yang dibagi berdasarkan bagan klasifikasi akan terkumpul menjadi satu dalam indeks. 

Misalnya pada subjek Puisi, pembaca akan menemukan indeks seperti
            Puisi : Sastra Indonesia                                              899.221
            Puisi : Sastra Jerman                                                  831
            Puisi : Sastra Latin                                                      871
            Puisi : Sastra Rusia                                                     891.71

Untuk membantu pengguna mencari karya seorang pengarang atau judul maka pada katalog berkelas disediakan jajaran pengarang dan judul, semuanya disusun menurut abjad. Maka dalam katalog berkelas ada empat jajaran yaitu :
            (a) jajaran menurut bagan klasifikasi
            (b) jajaran indeks subjek disusun menurut abjad
            (c) jajaran pengarang dan judul, disusun menurut abjad

Sistem katalog berkelas tidak dikenal di AS namun banyak digunakan di Inggeris. Dengan munculnya katalog terpasang (online catalogue) maka perpustakaan lebih banyak menggunakan pendekatan alfabetis walaupun ada beberapa perpustakaan tetap mempertahabkan pendekatan berkelas untuk mengontrol penelusuran subjek secara terpasang.

3. Alphabetico-classed catalogue

Dalam susunan ini, mula-mula entri katalog disusun menurut susunan klas, kemudian subdivisi dalam klas tersebut disusun menurut abjad. Misalnya sebuah perpustakaan mengunakan bagan klasifikasi Dewey, maka entri kartu mula-mula disusun menurut bagan klasifikasi.

Hasil gambar untuk Alphabetico-classed catalogue

Misalnya 300 adalah Ilmu-Ilmu Sosial. Maka subdivisi Ilmu-Ilmu Sosial disusun menurut abjad, misalnya Ad­ministrasi, Antropologi, Hukum, Ilmu Politik, Kesejahteraan Sosial, Pemerintahan, Tradisi. Untuk mengetahui buku-buku Hukum, pengguna harus tahu bahwa  Hukum termasuk lingkungan Ilmu-Ilmu Sosial. Dalam praktek, sistem ini masih disertai dengan indeks subjek menurut abjad. Susunan ini kini tidak begitu populer lagi.

4.  Katalog terbagi (divided catalogue)

Hasil gambar untuk katalog terbagi

Katalog terbagi sebenarnya merupakan sempalan dari katalog susunan kamus. Pada katalog terbagi terdapat 2 jajaran utama, yaitu jajaran subjek disusun menurut abjad serta gabungan pengarang dan judul, disusun menurut abjad. Katalog ini merupakan pengembangan katalog susunan kamus.

0 Response to "Susunan Katalog Perpustakaan"

Post a Comment

Popular Posts