ISLAM DAN IMAN:
APA BEDANYA....?[1]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin رحمه الله
Pertanyaan:
Apa definisi Iman itu & apa perbedaannya antara Iman
& Islam ?
Jawab:
Islam dalam pengertiannya secara umum adalah menghamba
(beribadah) kepada Allah dengan cara menjalankan ibadah-ibadah yang
disyari'atkan-Nya sebagaimana yang dibawa oleh para utusan-Nya sejak para rasul
itu diutus hingga hari kiamat.
Ini mencakup apa yang dibawa oleh Nuh عليه
السلام
berupa hidayah dan kebenaran, juga yang dibawa oleh Musa عليه
السلام,
yang dibawa oleh Isa عليه السلام dan juga mencakup apa yang dibawa oleh Ibrahim عليه
السلام
Imamul hunafa' (pimpinan
orang-orang yang lurus), sebagaimana diterangkan oleh Allah dalam berbagai
ayat-Nya yang menunjukkan bahwa syari'at-syari'at terdahulu seluruhnya adalah
Islam kepada Allah عزّوجلّ.
Sedangkan Islam dalam pengertiannya secara khusus setelah
diutusnya Nabi Muhammad صلي الله عليه
وسلم
adalah ajaran yang dibawa oleh beliau. Karena ajaran beliau menasakh (menghapus) seluruh
ajaran yang sebelumnya, maka orang yang mengikutinya menjadi seorang muslim dan
orang yang menyelisihinya bukan muslim karena ia tidak menyerahkan diri kepada
Allah, akan tetapi kepada hawa nafsunya.
Orang-orang Yahudi adalah orang-orang muslim pada zamannya
Nabi Musa عليه السلام, demikian juga orang-orang Nashrani adalah orang-orang muslim
pada zamannya Nabi Isa عليه السلام. Namun ketika telah diutus Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم, kemudian ia mengkufurinya, maka mereka bukan jadi orang muslim
lagi.
Oleh karena itu tidak dibenarkan seseorang berkeyakinan
bahwa agama yang dipeluk oleh orang-orang Yahudi dan Nashrani sekarang ini
sebagai agama yang benar dan diterima di sisi Allah sebagaimana Dienul Islam.
Bahkan orang yang berkeyakinan seperti itu berarti telah
kafir dan keluar dari dienul Islam, sebab Allah Ta'ala berfirman.
إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ
"Sesungguhnya Dien yang diterima di sisi Allah
hanyalah Islam". (Ali-Imran : 19)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا
فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
" Barangsiapa mencari suatu dien selain Islam,
maka tidak akan diterima (dien itu) daripadanya". (Ali-Imran : 85)
Islam yang dimaksudkan adalah Islam yang dianugrahkan
oleh Allah kepada Muhammad صلي الله عليه
وسلم
dan umatnya. Allah berfirman.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu
agamamu dan telah Ku-cukupkan kepada nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agamamu". (Al-Maidah : 3)
Ini adalah nash yang amat jelas yang menunjukkan bahwa
selain umat ini, setelah diutusnya Nabi Muhammad صلي الله عليه وسلم, bukan pemeluk Islam. Oleh karena itu, agama yang mereka anut
tidak akan diterima oleh Allah dan tidak akan memberi manfaat pada hari kiamat.
Kita tidak boleh menilainya sebagai agama yang lurus. Salah besar orang yang
menilai Yahudi dan Nashrani sebagai saudara, atau bahwa agama mereka pada hari
ini sama pula seperti yang dianut oleh para pendahulu mereka.
Jika kita katakan bahwa Islam berarti menghamba diri
kepada Allah Ta'ala dengan menjalankan syari'at-Nya, maka dalam artian ini termasuk pula pasrah atau tunduk kepada-Nya
secara zhahir maupun batin. Maka ia mencakup seluruh aspek ; aqidah, amalan
maupun perkataan. Namun jika kata Islam itu disandingkan dengan Iman, maka
Islam berarti amal-amal perbuatan yang zhahir berupa ucapan-ucapan lisan maupun
perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman adalah amalan batiniah yang berupa
aqidah dan amal-amalan hati.
Perbedaan istilah ini bisa kita lihat dalam firman Allah
Ta'ala.
قَالَتِ الْأَعْرَابُ ءَامَنَّا قُلْ لَمْ
تُؤْمِنُوا وَلَكِنْ قُولُوا أَسْلَمْنَا وَلَمَّا يَدْخُلِ الْإِيمَانُ فِي
قُلُوبِكُمْ
"Orang-orang Arab Badui itu berkata : 'Kami telah
beriman'. Katakanlah (kepada mereka) : 'Kamu belum beriman, tetapi katakanlah,
'kami telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu".
(Al-Hujurat : 14)
Mengenai kisah Nabi Luth, Allah Ta'ala berfirman.
فَأَخْرَجْنَا مَنْ كَانَ فِيهَا مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ. فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ
" Lalu Kami keluarkan orang-orang yang beriman yang
berada di negeri kaum Luth itu. Dan Kami tidak mendapati di negeri itu, kecuali
sebuah rumah dari orang-orang yang berserah diri". (Adz-Dzariyat : 35-36)
Di sini terlihat perbedaan antara mukmin dan muslim.
Rumah yang berada di negeri itu zhahirnya adalah rumah yang Islami, namun
ternyata di dalamnya terdapat istri Luth yang menghianatinya dengan
kekufurannya. Adapun siapa saja yang keluar dari negeri itu dan selamat, maka
mereka itulah kaum beriman yang hakiki, karena keimanan telah benar-benar masuk
ke dalam hati mereka.
Perbedaan istilah ini juga bisa kita lihat lebih jelas
lagi dalam hadits Umar bin Khattab رضي الله
عنه,
bahwa Jibril pernah bertanya kepada Nabi صلي الله عليه وسلم mengenai Islam dan Iman. Maka beliau menjawab : "Islam
adalah engkau bersaksi bahwa tiada ilah selain Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa
Ramadhan dan berhaji ke Baitullah". Mengenai Iman beliau menjawab :
"Engkau beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya,
Utusan-utusan-Nya, hari AKhir, serta beriman dengan qadar yang baik dan yang
buruk". (HR. Bukhari dan Muslim)
Walhasil, pengertian Islam secara mutlak adalah mencakup seluruh
aspek agama termasuk Iman. Namun jika istilah Islam itu disandingkan dengan
Iman, maka Islam ditafsirkan dengan amalan-amalan yang zhahir yang berupa
perkataan lisan dan perbuatan anggota badan. Sedangkan Iman ditafsirkan dengan
amalan-amalan batiniah berupa i'tiqad-i'tiqad dan amalan hati.
0 Response to "Perbedaan Islam dan Iman menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin"
Post a Comment