Langkah Dalam katalogisasi
Deskriptif
Peta Konsep
Dari peta konsep di atas, dapat
dijelaskan bahwa dalam melakukan katalogisasi deskriptif ada beberapa langkah
atau tahapan yang harus dilakukan secara cermat. Misalnya, Langkah pertama ialah membuka halaman judul. Periksa apakah ada
pengarangnya atau tidak, lalu periksa berapa jumlah pengarang yang terdapat pada halaman judul tersebut. Jumlah pengarang ini menentukan tajuk yang
akan digunakan, baik pada tajuk entri utama maupun pada tajuk entri tambahan.
Bila ada 1 pengarang maka tajuk pada pengarang yang
bersangkutan.
Bila ada 2 pengarang maka tajuk ditentukan pada pengarang
pertama
Bila ada 3 pengarang maka tajuk ditentukan pada pengarang
pertama
Bila ada 4 pengarang atau lebih maka tajuk ditentukan pada
judul
Bila sebuah buku ditulis oleh 1 orang dan diterjemahkan
maka tajuk ditentukan pada pengarang asli.
Langkah-langkah
berikutnya tinggal dipahami dari peta konsep tersebut, dengan memperhatikan
daerah-daerah yang ditentukan dalam deskripsi bibliografi (bibliographic description). Deskripsi
bibliografi disusun ke dalam delapan daerah (area), yang tiap daerah
terdiri atas beberapa unsur. Daerah-daerah dan unsur-unsur dipisahkan oleh
tanda baca. Setiap daerah, kecuali pada daerah pertama, diawali dengan tanda
titik, spasi, garis, spasi (. --). Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan
unsur-unsur beragam. Kedelapan daerah deskripsi bibliografi, yaitu (1) daerah
judul dan pernyataan penanggung jawab, (2) daerah edisi, (3) daerah data
khusus, (4) daerah impresum, (5) daerah kolasi, (6) daerah seri, (7) daerah
catatan, dan (8) daerah penomoran ISBN. Akan tetapi, untuk bahan perpustakaan
monograf, hanya ada tujuh daerah, yakni dengan meniadakan daerah data khusus
(daerah ketiga). Daerah data khusus itu diperuntukkan untuk bahan perpustakaan
bentuk lain, misalnya bentuk terbitan berseri dan kartografi.
Berikut kerangka deskripsi
bibliografi yang terdiri atas daerah dan unsurnya berdasarkan ISBD.
Katalog perpustakaan dapat
mengatasi keterbatasan susunan dokumen dengan memberikan pendekatan ganda yaitu
dengan memungkinkan pencarian lewat pengarang, judul dan subjek.
Proses katalogisasi menghasilkan
suatu cantuman bibliografi (bibliographic record) untuk tiap dokumen yang
dimasukkan dalam koleksi perpustakaan. Cantuman bibliografi terdiri atas
sekelompok data bibliografi yang mengidentifikasi dokumen dan sebab itu dapat
menjadi wakil ringkas dokumen. Data dari cantuman ini disajikan dalam katalog
berupa entri katalog. Entri katalog dapat diperbanyak dan ditempatkan di berbagai
tempat di katalog, sehingga suatu dokumen dapat dicari dan ditemukan lewat
berbagai pendekatan, misalnya lewat pengarang, lewat judul dan lewat subjek.
Data-data bibliografi yang akan dimasukkan ke dalam delapan
daerah itu diambil dari bahan perpustakaan yang ada di tangan pengatalog (cataloger)
dengan menggunakan prinsip item in the hand. Oleh karena
itu, cataloger harus mengenal dengan baik bagian-bagian
dari suatu bahan perpustakaan buku. Bahan perpustakaan jenis buku pada umumnya
mempunyai bagian-bagian sebagai berikut.
1.
Kulit buku, kadang-kadang
mencantumkan judul buku (cover title). Akan tetapi, pada katalogisasi,
judul buku pada kulit ini tidak penting karena informasi yang diutamakan adalah
pada judul utama atau disebut halaman judul.
2.
Halaman judul singkat (half
title page).
3.
Halaman judul (title page),
yakni tercantum judul buku, nama pengarang, keterangan edisi, kota terbit, nama
penerbit, dan tahun terbit. Halaman judul itu adalah sumber primer (sumber
utama) dalam pembuatan katalog.
4.
Halaman balik judul, yang sering
disebut halaman verso. Halaman itu banyak terdapat informasi penting,
seperti: keterangan kepengarangan, judul asli dari karya terjemahan, kota terbit dan
nama penerbit, tahun terbit dan tahun copyright, keterangan edisi, nomor ISBN, dan KDT (katalog
dalam terbitan) atau CIP (cataloging in publication).
5.
Halaman lain, seperti kata
pengantar, daftar isi, pendahuluan, teks (naskah), indeks, bibliografi, dll.
Halaman-halaman itu berfungsi untuk menemukan gambar-gambar dan statistik. Nomor
halaman atau nomor pagina mulai dari kulit sampai daftar isi, biasanya
menggunakan angka Romawi kecil, sedangkan mulai bab pendahuluan sampai akhir
menggunakan angka Arab[1].
Informasi yang diberikan oleh sebuah katalog ada yang
bersifat lengkap, tetapi ada yang bersifat sederhana. Tiga unsur yang pertama,
yaitu informasi tentang judul/pernyataan tanggung jawab, edisi, impresum, dan
kolasi merupakan data informasi katalog sederhana. Namun, pada tingkat pengguna
tertentu, seperti mahasiswa, pengajar (dosen), dan peneliti membutuhkan
informasi sampai pada unsur yang detail.
[1] Syihabuddin Qalyubi, dkk, …
0 Response to "Langkah dalam melakukan Katalogisasi Deskriptif"
Post a Comment