Mengetahui makna Syahadah untuk perkuat Aqidah

Makna dari Syahadah

Hasil gambar untuk syahadah

Salah satu yang harus diketahui dalam belajar akidah adalah memahami kembali makna syahadah. Mungkin kita sudah mengetahuinya walaupun banyak yang baru sebatas permukaan saja. Maksudnya, berbicara tentang makna syahadah dan urgensinya dalam kehidupan walaupun syahadah ini sudah sering kali ucapkan, bahkan dalam sholat-sholat kita. Tapi apa hakikat dari makna syahadah ini sering kita lalaikan.

            Syahadah sendiri merupakan bagian dari rukun islam, bahkan merupakan rukun islam yang pertama. Artinya, mendapatkan kedudukan utama sebagai awal keislaman dan keimanan kita. Dengan mengucapkannya, seseorang berhak menjadi seorang muslim dan mempunyai kewajiban-kewajiban yang sama dengan muslim lainnya. Syahadah ini, merupakan pintu gerbang antara kegelapan jahilliyah menuju terang benderangnya cahaya Islam. Artinya, bila seseorang itu tidak Islam walaupun dia adalah seorang yang berpendidikan atau mempunyai kedudukan karena kekayaan dan kekuasaannya, tetap saja orang tersebut tergolong dalam kegelapan jahiliyah. Sementara bila seseorang telah berislam/bersyahadah walaupun dia seorang yang miskin tidak punya apa-apa, tidak berkuasa dan tidak berkedudukan tetap saja dia mempunyai nilai yang terhormat di sisi Allah karena telah tergolong manusia yang mengikuti nur Islam yang terang. Bahkan bila dia dalam kesabaran dan keistiqomahan bukan tidak mungkin akan mendapat naungan rahmat dari Allah. Dan ini akan memungkinkan orang tersebut masuk surga yang penuh kebahagiaan dan kedamaian. Karena berdasar hadist rasul barang siapa dalam hidupnya pernah mengucapkan syahadah maka dia akan dimasukkan dalam surga. Atau redaksi yang lain, pada saat kematiannya bisa mengucapkan syahadah pasti akan masuk surga. Hanya saja kalau menjelang mati merupakan hal yang sulit dilakukan bila di masa hidupnya tidak sering mengucapkannya. Dan saat hidup mengucapkan tapi tidak diamalkan apa bedanya dengan orang munafik, yaitu mengucapkan tapi tidak melaksanakannya.

          Syahadah seperti sudah dimengerti mempunyai dua arti yaitu syahadah tauhid yang maknanya mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan tidak ada tuhan lain yang menyamai-Nya, dan syahadah Rasul yang mengimani Muhammad sebagai utusan Allah tapi perlu dipahami bahwa landasan iman ini mempunyai makna yang sangat mendalam berdasar hadist Rasul. Dan ini seringkali tidak dipahami oleh kebanyakan umat muslim, karena sudah menyederhanakan makna syahadah pada tempat yang tidak semestinya.
          

  Minimal ada tiga makna yang harus dipahami dalam syahadah yaitu :

1. Tasdiiqul bil qolbi

Yaitu syahadah harus dibenarkan dalam hati. Bila unsur ini tidak dipunyai maka keraguan akan Islam akan muncul, padahal ini merupakan nilai terpenting akan keimanan seseorang. Ada kisah seorang sahabat bernama Amer bin Yassar yang dikisahkan memiliki keteguhan iman luar biasa sehingga harus disiksa oleh kaum kafir Quraisyi sehingga secara tidak sadar mengungkapkan kata-kata kekufuran karena kerasnya siksaan yang datang kepadanya. Akhirnya diketahui oleh Rasullullah dan diperbolehkan diucapkan selama hatinya tidak membenarkan. Ini membuktikan keimanan itu harus ada di dalam kalbu manusia, ayatnya ada dalam 49:14.

2. Iqrooru bil lisan

Yaitu syahadah harus diucapkan atau diumumkan melalui lisan/ucapan. Ada pembuktian secara nyata kepada orang lain keislaman kita dengan mengucapkan syahadah keislaman kita. Makanya bagi orang yang kembali masuk Islam, langkah pertama yang harus dilakukan  adalah dengan mengucapkan syahadah ini. Baru dia berhak menyandang gelar seorang muslim dan mempunyai kewajiban yang sama dengan muslim lainnya. Dengan pengucapan syahadah ini dapat membedakan seseorang muslim dengan non muslim.

3. al amalu bil arkan

Yang berikutnya inilah yang terberat karena mewajibkan setiap muslim mengaplikasikan syahadahnya dengan amal ibadah secara nyata. Syahadah bukan sekadar diucapkan dan dibenarkan oleh hati tapi sampai tingkat pelaksanaan hukum-hukum Allah baik berupa larangan dan perintah-Nya. Makanya bukan seorang muslim yang benar bila sekadar bersyahadah saja tapi tidak beribadah yang lain sesuai perintah Allah, seperti meninggalkan sholat, puasa, haji, dll. Pada tingkatan inilah seseorang dinilai sebagai muslim sejati atau tidak oleh Allah. Bila tidak berarti main-main dengan kesyahadahnya dan dapat digolongkan ke dalam umat yang munafik.

Lalu apa pengaruh akidah terhadap akhlak seorang muslim, khususnya pemuda. Kita bisa membahasnya dengan menyadari dahulu, tugas berat yang disandang pemuda di bawah ini :

1.      Sebagai penyambung generasi kaum beriman (QS.52:21, 25:74)

2.      Sebagai pengganti orang-orang yang beriman yang telah terjadi degradasi iman (QS.5:54)

3.      Sebagai reformer spiritual terhadap kaum yang telah menyimpang dari agama (QS.5:104)

4.      Sebagai unsur perbaikan (QS.18:13-14)
            


0 Response to "Mengetahui makna Syahadah untuk perkuat Aqidah"

Post a Comment

Popular Posts