Objek Kajian, Tujuan, & Ruang Lingkup
Fiqh dan Ushul Fiqh
Objek
kajian Fiqh dapat diartikan segala sesuatu yang menjadi sasaran syara’,
yang pada kenyataanya tersusun dari dua bagian. Yang pertama, hukum-hukum
syara’ amaliah dan kedua, dalil-dalil tafshiliyah (yang jelas)
mengenai hukum itu.
Objek
kajian Ushul Fiqh, menurut Muhammad al-Zuhaili (ahli fiqh dan ushul
fiqh dari Syria). Menyatakan bahwa yang menjadi objek kajian ushul fiqh yang membedakannya dari kajian fiqh, antara
lain :
· Sumber hukum Islam atau dalil-dalil yang digunakan dalam
menggali hukum syara’,
· Mencarikan jalank keluar dari dalil-dalil yang secara dzahir
dianggap bertentangan, baik melalui al-jami’u wa al-taufiq (pengkompromian
dalil), tarjih (menguatkan salah satu dari dalil-dalil yang
bertentangan), naskh, atau tasaqut al-dalilain (pengguguran dua
dalil yang bertentangan).
· Pembahasan ijtihad.
· Pembahasan tentang hukum syara’
· Pembahasan tentang kaidah-kaidah yang digunakan dan cara menggunakannya.
Tujuan Ilmu Fiqh, adalah sebagai batasan-batasan
pemahaman umat tentang hukum-hukum syara’ yang berlaku dalam kehidupan beragama
dan bermasyarakat. Yang biasanya berpautan dengan masalah-masalah amaliah, yang
dikerjakan oleh para mukkalaf sehari-hari.
Tujuan Ushul Fiqh, ialah agar para mukallaf mengetahui
hokum-hukum syara’ yang bersifat amaliah yang diperoleh melalui dalil-dalilnya
yang terperinci. Adapun menurut para Ulama Syafi’iyyah, dalil-dalil yang harus
diketahui itu bersifat global dan harus tau pula cara penggunaanya, serta
mengetahui keadaan orang yang menggunakannya (mujtahid).
Ruang lingkup ilmu Fiqh, meliputi berbagai bidang di dalam
hukum-hukum syara’, antara lain :
· Ruang lingkup Ibadat, ialah cara-cara menjalankan tata cara
peribadatan kepada Allah SWT.
· Ruang lingkup Mu’amalat, ialah tata tertib hukum dan
peraturan hubungan antar manusia sesamanya.
· Ruang lingkup Munakahat, ialah hukum-hukum kekeluargaan dalam
hukum nikah dan akibat-akibat hukumnya.
· Ruang lingkup Jinayat, ialah tindak pelanggaran atau
penyimpangan dari aturan hukum Islam sebagai tindak pidana kejahatan yang dapat
menimbulkan bahaya bagi pribad, keluarga, masyarakat, dan Negara.
Ruang
lingkup pembahasan Fiqh dan Ushul Fiqh meliputi beberapa hal, yaitu :
Pembahasan
Faedah ilmu Fiqh.
Mempelajari ilmu fiqh besar sekali faedahnya bagi manusia.
Dengan mengetahui ilmu Fiqh menurut yang dita’rifkan ahli ushul, akan dapat diketauhi
mana yang disuruh mengerjakan dan mana pula yang dilarang mengerjakannya.
Dan mana-mana yang haram, mana yang halal, mana yang sah,
mana yang batal, dan mana pula yang fasid.
Ilmu Fiqh juga memberikan petunjuk kepada manusia tentang
pelaksanaan nikah, thalaq, rujuk, dan memelihara jiwa harta benda serta
kehormatan. Juga mengetahui segala hukum-hukum yang berhubungan dengan
perbuatan manusia.
Pembahasan-pembahasan ilmu fiqh.
Yang dibahas oleh fiqh ialah perbuatan orang-orang mukallaf,
tentunya yang telah diberati dari ketetapan-ketetapan hukum agama Islam,
berarti sesuai dengan tujuannya.
Adapun hasil mahmul atau hasil pembicaraan ilmu fiqh salah
satunya adalah hukum lima, antara lain:
· Ijab (wajib)
· Nadab (anjuran)
· Tahrim (haram)
· Karahah ( menuntut meninggalkan sesuatu perbuatan dengan
tuntutan yang tidak pasti.)
· Ibahah (membolehkan di buat atau ditinggalkan)
Hukum mempelajari Fiqh.
1. wajib keseluruhan
2. wajib sebagian orang
3. Untuk keselamatan duniaakhrat.
Penyusun ilmu fiqh pertama.
1. imam abu hanifah
2. imam malik,
3. imam syafe’I
4. Imam ahmad bin hambal, dan sebagainya.
Nama-nama bagi ilmu fiqh.
1. ilmu fiqh
2. ilmu furu’
3. ilmu hal
4. ilmu halal wa haram.
Ilmu-ilmu yang memperkokoh ilmu Fiqh
a. Ilmu Furuq
b. Fannul akhamisul Thaniyah
c. Fannul bida’
d. Fannul adab
e. Fannul Khilaf
Pembahasan Ushul Fiqh
a. Kaidah kulliyah,
b. Rajih,
c. Mustashhab,
d. Maqis ‘alaih.
0 Response to "Fiqh & Ushul Fiqh ( Objek Kajian, Tujuan, & Ruang Lingkup )"
Post a Comment