Filologi : Mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang Filologi

BAB 1
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Filologi secara etimologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul kata dan terminology adalah ilmu yang mempelajari tentang istilah. Filologi dari etimologi berasal dari yunani philos yang artinya cinta atau suka bercerita (teman) dan logos yang artinya ilmu atau pembicaraan. Filologij uga mengkaji tentang naskah masa lampau dan juga teori dalam penerapannya naskah dan teks dan kritik teks dalam filologi.


  1.  Rumusan Masalah
1.    Apa itu naskah dalam filologi?
2.    Apa perbedaan naskah dengan prasasti ?
  1. Apa itu teks dalam filologi ?


















BAB II
PEMBAHASAN
    A.    Masalah Naskah - Teks Dalam Filologi
1.     Pengertian naskah
Objek penelitian filologi adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau. Semua bahan tulisan disebut naskah (handscrif dengan singkatan hs untuk tunggal). Hss untuk jamak (manuscript) atau singkatan ms untuk tunggal mss untuk jamak . naskah untuk karya jawa  kuno disebut oleh soetmulder(kalangwang) semacam papan atau batu tulis. Naskah jawa memakai lontar kertas jawa dari kulit kayu , naskah bali , Lombok memakai kulit kayu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata "naskah" diartikan sebagai :
1. Karangan yang masih ditulis dengan tangan
2. Karangam seorang yang belum diterbitkan
3. Bahan-bahan berita yang siap untuk diset

2.     Pengertian teks
 Beried (1994:56) mengungkapkan bahwa teks ialah isi,kandungan atau muatan dalam sebuah naskah.Sekumpulan teks sangat jarang di temukan dalam bentuk asli atau sempurna menurut de Haan (melalui Baried ,1994:57-58) ada tiga kemungkinan berhubungan dengan teks.
a.   Aslinya hanya ada dalam ingatan pengarang atau pembawa cerita.
b.   Aslinya adalah teks tertulis,yang kurang lebih merupakan kerangka yang masih memungkinkan atau memerlukan kebebasan seni.
c.   Aslinya merupakan teks yang tidak mengizinkan kebebasan dalam pembawaanya karena pengarang telah menentukan pilihan kata,urutan kata dan komposisi untuk memenuhi maksud tertentu yang ketat dalam bentul literer itu.

Secara garis besar (Baried 1994:58) dapat disebutkan adanya tiga macam teks dalam penjelmaan dan penurunanya, yaitu:
a.     Teks lisan
Kepandaian ketrampilan berkomunikasi manusia yang pertama-tama diperoleh  ialah ketrampilan berkomunikasi secara lisan.Selanjutnya, bahasa tersebut menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan ide,cerita,dan hasil pemikiran.
b.     Teks tulis
Teks tulis mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) teks tulis kehilangan konteksnya; (2) tek tulis kehilangan hubungan fisik antara komunikator dan komunikan; (3) usia teks tertulis tergantung dari bahan naskahnya; dan (4) teks tulis dapat di produksi berkali-kali.
c.     Teks Cetak
Sejak ditemukanya mesin cetak pada abad keenam belas masehi hampir semua teks Nusantara yang telah di teliti para filolog Eropa diterbitkan dalam bentuk teks cetak.Teks-teks lisan yang semula hanya berupa berupa cerita,saat ini telah diterbitkan dalam bentuk cetakan,baik yang berupa hikayat maupun syair.Teks cetak memiliki kualitas yang lebih baik, yaitu usia lebih panjang dan hampir semua karakteristik yang dimiliki teks tulis juga di miliki teks cetak.
Dalam sastra melayu, hakikat dan syair dibacakan kepada pendengar. Hal ini berarti bahwa hakikat dan syair yang sudah dibukukuan dari cerita lisan kemudian dierbitkan desesuaikan dengan sastra tulis, tidak dibaca seorang diri, tetapi diabaca bersama-sama.
Antara teks klasik dengan modern ada tiga perbedaan penting
1.     Teks klasik ditulis dengan tangan dan diturunkan dalam bentuk ini (tulisan tangan)
2.     Pada tekas klasik jarakk waktu yang lam mudah menyebabkan perubahan, juga dalam hal Bahasa
3.     Peranan penyalin pada tes klasik jauh lebih penting, karena jarak waktu lama. Factor ini ialah bahan naskah yang mudah rusak. Pada teks modern peranan penyalin kurang karenajarak waktu yang lam, sedang jarak waktu yang tidak beberapa lama, sedang bahn naskah umumnya lebih baik dan belum rusaak sehingga mudah dibaca.
Teks berbentuk buku cetakan tentu keadaannya lebih mantab daripada tulisan tangan. Namaun demikian teks yang tekandung dalam buku berbeda beda ddalam edisi yang berturut turutakibat berbagai perubahan. Jadi teks modern pun mempunyai sejarahnya. Oleh sebab itu, perplu diteliti secara filologi.
3.     Istilah naskah teks diluar konteks filologi
Naskah merupakan kopi atau teks bersih yang ditulis oleh pengarangnya sendiri istilah naskah dan teks dipakai dengan pengertian yang sama. Naskah merupakan benda konkret yang dapat dilihat atau dipegang. Sedangkan teks  ialah kandungan atau isi dari naskah yang bersifat abstrakyang hanya dapat dibayangkan. Perbedaan antara naskah dan teks menjadi jelas apabila terdapat naskah yang muda tetapi mengandung teks yang tua.
a.     Beda Naskah dan prasasti
1.      Naskah ditulis tangan dibuu sedangkan prasasti ditulis tangan pada batu, batu bata, logam , gerabah, marmer, kayu, lotar.
2.      Naskah pada umumnyapanjang karena memuat cerita lengkap sedangkan prasasti pende karena soal solan yang ringkas.
3.      Naskah pada umumnya anonym , tidak ber angka tahun , prasasti menyebut nama penulisnya dn angka tahun.
4.      Naskah berjumlah banyak karena disalin, prasasti tidak disalin jumlahnya relatife tidak banyak .
5.      Naskah paling tua kira kira dari abad ke 8 prasasti kira kira abad ke 4

Contoh  Prasasti :
Hasil gambar untuk prasasti   Hasil gambar untuk prasasti
Contoh Naskah Kuno :
Hasil gambar untuk naskah kuno    Hasil gambar untuk naskah kuno
4.     Bahan naskah
Naskah atau manuskrip,di tulis dengan bahan-bahan yang beragam.Baried (1994:6) berpendapat bahwa bahan-bahan yang digunakan untuk menulis naskah,antara lain: (1) karas, yaitu papan atau batu tulis dengan alat yang di pakai untuk menulis tanah; (2) dluwang atau kertas Jawa dri kulit kayu; (3) bamboo yang dipakai untuk naskah Batak; (4) kertas Eropa yang biasanya ada watermark atau cap air.
     Naskah daerah seperti naskah Sunda dibuat dari daun lontar,janur,daun enau,daun pandan,nipah,daluwang, dan kertas.Naskah Jawa pada umumnya menggunakan bahan lontar (ron tal ‘daun tal’ atau ‘daun siwalan’), dluwang, yaitu kertas Jawa yang terbuat dari kulit kayu, dan kertas.Alat yang digunakan untuk menulis naskah,disesuaikan dengan bahan yang akan ditulisi.Bahan naskah mentah biasanya menggunakan pisau seperti pengot di Jawa Barat dan pegutik di Bali.

5.     Tekstologi
Tekstologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk teks, yang meliputi penjelmaan dan penurunan  teks sebuah karya sastra, penafsiran,dan pemahamanya.Dalam upaya memahami penjelmaan dan penurunan teks, peneliti juga harus memahami terlebih dahulu karakteristik penurunan teks berikut dengan karakteristik tiap-tiap jenis teks.Teks adalah kata-kata atau tulisan asli pengarang atau naskah asli yang di tulis oleh pengarang.Dari karya pertama tersebut kemudian diturunkan untuk berbagai kepentingan.Kepentingan pertama adalah kepentingan yang diinginkan oleh pengarangnya sendiri.Kepentingan kedua adalah kepentingan yang dikehendaki oleh pendengar atau pembaca karya tersebut.
     Karakteristik penurunan teks yang berasal dari pengarang ada empat model.Model pertama, teks sejak pertama kalinya memang berupa teks lisan.Model kedua, teks yang semula oleh pengarangnya di produksi secara lisan kemudian oleh pengarangnya di produksi secara tulis.Model ketiga, teks sejak pertama memang berupa teks tulis.Model keempat, teks yang berupa karya tulis kemudian oleh pengarang disosialisasikan atau diproduksi lagi dalam bentuk lisan ketika pengarang tersebut di beri kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya.
     Karakteristik penurunan teks yang dilakukan oleh pembaca atau pendengar secara paradigmatik ada tiga model sebagai berikut.Model pertama, teks yang diproduksi oleh pengarangnya secara lisan oleh pendengarnya kemudian di turunkan secara tertulis.Model kedua, teks yang di produksi oleh pengarangnya berupa teks tulis oleh pembacanya kemudian diturunkan secara lisan.Model ketiga, teks yang berupa teks tulis kemudian oleh pembacanya di turunkan secara tertulis juga.
Ilmu ini berpegangan pada prinsip Lichacev untuk meneliti karya sastra rusia. Namun prinsip prinsip tersebut hanya disebutkan saja tanpa keterangan lebih lanjut.Dalam ruang lingkup terbatas prinsip prinsip tersebut hanyalah disebutkan saja tanpa keterangan lebih lanjut :
a.         Tekstologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki sejarah teks suatu karya sastra. Salah satu diantara penerapannya yang praktisadalah edisi ilmiah yang bersangkutan
b.         Penelitian teks harus didahulukan dari penyuntingannya.
c.          Edisi teks harus menggambarkan sejarahnnya
d.         Tidak ada kenyataan tekstologi tanpa penjelasannya
e.         Secara metodis, perubahan yang diadakan secara sadar dalam sebuah teks perubahan ideologis, aristik, psikologis, harus didahulukan dari pada perubahanmekanis , misalnya kekeliruan tidak sadar oleh seorang penyalin.
f.           Teks harus diteliti sebagai keseluruhan prinsip kompleksitas pada penelitian teks.
g.          Bahan bahan yang mengiringi sebuah teks dalam naskah harus diikut sertakan dalam penelitian.
h.         Pekerjaan seorang penyalin dan kegiatan scriptoria skriptoris (sanggar penulisan/ penyalinan, biara madrasah ) tertentu harus diteliti secara menyeluruh.
i.           Rekontruksi teks tidak apat menggantikan teks yang diturunkan dalam naskah naskah (Baried, dalam Suryani, 2006: 70).
6.     Kadikologi
Kadikologi adalah ilmu kodeks. Menurut The New Oxford Dictionary (dalam suryani, 2006:67); Manuscrift volume esp. of ancient texts “Gulungan atau buku tulisan tangan terutama dari teks teks klasik
Kadikologi mempelajari seluk beluk naskah, atau semua aspek naskah antara lain bahan, umur, tempat penulisan dan perkiraan penulisan naskah.
Kodeks pada hakikatnya berbeda dengan naskah. Kodeks adalah buku yang tersedia untuk umum, yang hampir selalu didahului dengan naskah. Kodeks mempunyai nilai dan fungsi sama dengan buku cetak sekarang. Teks yang ditulis pengarang disebut otograf sedangkan salinan bersih oleh orang lain disebut apograf.

7.     Penyalinan
Naskah diperbanyak Karena orang ingin memiliki sendiri. Naskah asli sudah rusak hilang, terbakar atau lainnya. Dengan menyalin suatu naskah orang merasa dapat kekuatan magis. Nakah diangap penting disalin karena tujuan untuk politi, agama , pendidikan. Ada berbagai kealahan daam menyalinan ada beberapa huruf yang hilang(haplografi) , penyalinan maju perkata yang sama (saud du meme au meme) . suatu kata suatu bagian kalimat beberapa baris satu bait terlampaui , sebaliknya ditulis dua kali (ditografi)

8.     Penentuan umur
Naskah pada umumnya tidak menyebutkan waktu penulisannya.oleh karna itu umur naskah dapat dirunutkan berdasarkan keterangan didalam (externe evidentie) juga dari luar naskah itu sendiri ( extere evidentie). Penyalinan memberikan catatan pada akhir teks mengenai bila mana dan dimana teks itu selesai disalin (koloform). Jika tidak, maka pabrik akan memberikan lambing pabrik. Umur naskah dapat diperkirakan tidak jauh berbeda dengan umur kertas


    B.    Kritik Teks
1.     Pengertian
Kata “kritik” berasal dari bahasa yunani krites yang artinya “seorang hakim”. Krinein berarti “menghakimi” . kriterior berarti “dasar penghakiman”. Kegiatan kritik teks untuk menghasilkan teks yang sedekat dekatnya dengan teks aslinya (constutio-textus). Teks yang sudah dibersihkan dari kesalahan kesalahan dan telah tersusun kembali seperti semula langkah awal kritik teks adalah perbandingan teks penurunan naskah dilakukan dengan tujuan menyelamatkan dan merusak teks asli. Studi filologi dengan studi sastra. Perlu dijelaskan dalam hubungannya dengan kritik , dengan kritik saran. Kritik sastra adalah langsung dianalisis, dipertimbangkan baik buruk , bernilai seni atau tidak.

Filologi melalui kritik teks dengan beragam metode berusaha mengembalikan teks pada bentuk aslinya sebagaimana sang peciptanya. Teks in dianggap paling autentik untuk dikaji lebih mendalam dari berbagai segi dan sudut pandng asal pengkajiannya tetap mengindahkan norma norma sebagai karya sastra.
Dalam kritik teks,perlu dilakukan beberapa tahapan sesuai prosedur langkah kerja filologi,yang meliputi: inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi, perbandingan teks, dan penyuntingan teks (melalui apparat kritik).Menurut Beried (1994:66-68) berdasarkan edisi-edisi yang telah ada, dapat di catat beberapa metode yang dapat diterapkan.Untuk naskah jamak,metode yang bisa di gunakan adalah metode intuitif, metode objektif, metode gabungan, metode landasan.Sedangkan metode naskah tunggal adalah metode diplomatic dan metode standar
1.                                         METODE NASKAH TUNGGAL
a.     Metode Diplomatik 
Dalam metode diplomatic,teks diterbitkan tanpa adanya perubahan.Teks direproduksi dengan teknologi facsimile,microfilm, dan lain-lain.Metode ini dianggap paling murni karena editor tidak ikut campur di dalamnya namun metode ini juga kurang membantu pembaca karena teks tidak mengalami perubahan.
b.     Metode Standar
Edisi standar atau edisi kritik,yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil, sedangkan ejaanya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. Diadakan pengelompokan kata, pembagian kalimat, digunakan huruf beggar, pungtuasi, dan diberikan pula komentar mengenai kesalahan-kesalahan tekas.



                                                              
2.     METODE NASKAH JAMAK
a.     Metode Intuitif
Metode intuitif ialah penyuntingan yang dilakukan dengan cara mengambil salah satu naskah yang terbaik isinya, kemudian disalin.Metode ini bertahan sampai abad ke-19.Orang bekerja secara intuitif,dengan cara mengambil naskah yang dianggap paling tua.Di tempat-tempat yang di pandang tidak betul atau tidak jelas, naskah itu diperbaiki berdasarkannaskah lain dengan memakai akal sehat, selera baik, dan pengetahuan yang luas.
b.     Metode Landasan
Metode landasan ialah penyuntingan dengan mengambil satu naskah yang dianggap paling baik kualitasnya.Naskah yang dianggap paling baik diambil sebagai dasar suntingan,sementara naskah-naskah lainya hanya sebagai penunjang bila ada hal-hal yang meragukan.
Metode ini disebut juga metode induk atau metode legger atau landasan. Oleh karena itu , naskah ini dipandang paling baik untuk dijadikan landasan atau induk teks untuk edisi
c.     Metode gabungan
Metode gabungan ialah metode penyuntingan yang dilakukan dengan menggabungkan teks teks dari naskah naskah yang ditemukan. Metode ini digunakan apabila perbedaan antar naskah tidak terlalu besar naskah yang dianggap benar adalah naskah yang paling banyak ditemukan atau mayoritas.  Metode gabungan dipakai apabila menurut tafsiran nilai naskah semuanya hampir sama yang satu tidak lebih baik dari yang lain.

d.     Metode objek stena
Metode objek adalah metode yang berusaha menyusun kekerabatan suatu naskah yang berdasarkan adanya kesalahan naksah bersama. Naskah naskah yang mempunyai kesalahan yang sama pada suatu tempat yang sama , maka diperkirakan bahwa naskah naskah tersebut berasal dari naskah yang sama. Dengan cara tersebut maka tersusunlah silsilah stema. Berdasarkan silsilah tersebut maka teks asal direkonstruksi melalui kritik teks. Metodeini bertujuan mendekati teks asli melalui data data naskah dengan memakai perbandingan teks.
e.       Rekontruksi teks
Rekontruksi teks dilakukan untuk menentukan teks utuh.rekontruksi teks umumnya dilakukan kepada berdasarkan skema setelah tersusun skema , teks direkontruksi secara bertahap sambil melakukan emendasi-perubahan yang bersifat perbaikan pada naskah atau teks. Apabila terdapat perbedaan bacaan dalam jumlah naskah yang sama sehingga tidak ada bacaan mayoritas yang dianggap benar, pembetulan dilakukan berdasarkan pengetahuan dari sumber lain sehingga bacaan yang satu dibetulkan dengan mengikuti bacaan yang lain.

3.     Transliterasi
Artinya penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Istilah ini dipakai bersama istilah transkripi . transkripsi diartikan sebagai salinan atau turunan tanpa mengganti macam tulisan( hurufnya tetap sama). transkripsi memberikan batasan pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang lain (alih ejaan) dengan tujuan menyarankaan lafal bunyi bahasa yang bersangkutan seperti psychology…. Psikologi .dalam transliterasi perlu dilakukan pedoman yang berhubungan pemisah dan pengelompokan kata dan pengutasi.

4.     Perbandingan teks
Pada umumnya suatu teks diwakili oleh lebih dari satu naskah yang tidak selalu sama bacaannya atau berbeda dalam berbagai hal. Langkah pertama yng dilakukan ialah membaca dan menilai resensi naskah yang ada jika keterangan di dalam dan diluar suatu teks bahwa teks itu disalindari teks lain dan tidak menunjukan kekususan maka teks dapat disisikan. Penyisihan teks kopi disebut eliminasi. Teks teks yang dapat dipakai untuk penelitian selanjutnya diperiksa keasliannya (eksaminasi) : apakah ada tempat yang korup, apakah ada bagian dari teks yng ditinggalkan (lakuna) apakah ada tambahan (interpolasi) . bacaan yang berberda disebut varian. Untuk mncatat apakah varian berasaldari teks asli atau penyimpangan , dapat dirunut melalui pemerikasaan kecocokan metrum teks puisi kesesuaian dengan teks cerita, gaya bahasa , sejarah varian perlu diamati apaka hanya terdapat ditempat lain atau gejala tersendiri. Kata itu hanyaterdapat ditempat itu saja ( hapax ) . penyimpangan terdapat cara penyajian yang mebgakibatka perbedaan asasi jalan cerita (versi).

5.     Palaeografi
Palaeografi adalah imu tentang tulisan tulisan kuno. Yang mutlak diperlukan dalam rqngka menelit tulisan kuno yg tertulis dalam batu, logam dan bahan lainnya. Ada dua tujuan palaeografu (Nemayer, dalam suryani, 2006: 80)
a.     Menjabarkan tulisan kuno karena beberapa tulisan kuno sangat sulit dibaca.
b.     Menentapkan berbagai peninggalan tertulis dalam rangka perkembangan umum tulisannya dan atas dasr itu menentukan waktu dan tempat terjadinya tulisan tertenti.


BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan

  • Objek penelitian filologi adalah tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau. Bahan ditulis dengan handscrift dan manuscrift. Dalam sebuah penelitian seorang filolog pelakukan penelitian dengan cara pertama mencatat dan mengumpulkan naskah lalu di kritik teks , menyusun skema , dan kemudian merekntruksi teks. Dengan ini dinamakan metode penyusunan dengan mencari kesalahan kesalahan yang ada dalam naskah. Dalam garis besar (Baried 1994:58) disebutkan adanya tiga macam teks yaitu teks lisan , tulisan , dan cetak. Dalam teks lisan dan tulisan ada perbedaan yang sangat mendominasi sekali antara penentuan umur yang ada didalam maupun diluar naskah yang tertanda dalam cap air.

  • Kritik teks yaitu bertujuan menghasilkan teks yang sedekat dekatnya dengan teks aslinya. Langkah awal dalam kritik teks adalah perbandingan teks dan transliterasi.



  1. Saran

Dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak kekurangan dengan ini semoga pembaca bisa memahami isi dari kandungan tentang filologi dan penerapannya dimasa yang akan datang dengan ini kami masih memerlukan kritik dan saran dari pembaca






DAFTAR PUSTAKA

Fathurahman, Oman. 2015. Filologi Indonesia : Teori dan Metode Jakarta: Kencana.
N,S Elis Suryani. 2012. Filologi. Bogor: Ghalia indonesia.
Baroroh, Siti,dkk.1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta: UGM.
Aziz, Fuad.1998. Filologi Suatu Pengantar. Yogyakarta: FADIB.
Rokhmansyah, Alfian. 2017. Teori Filologi.Yogyakarta: Istana Agency.

0 Response to "Filologi : Mengenal dan mengetahui lebih dalam tentang Filologi"

Post a Comment

Popular Posts