A. Pengertian
manajemen koleksi
Manajemen
berasaal dari Bahasa Inggris yaitu management.
Dalam Bahasa Indonesia, manajemen mempunyai beberapa pengertian, antara lain
yaitu pemimpin, pengurus atau kepengurusan, ketatalaksanaan, pengelolaan,
pengendalian, dan pembinaan. Secara umum pengertian manajemen adalah
pengendalian dan pemanfaatan semua factor sumber daya, yang menurut suatu
perencanaan (planning) diperlukan
untuk mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan kerja yang tertentu (Prajudi,
1982).
Sedangakn
pengertian dari koleksi menurut buku Pedoman Pembinaan dan Pengetahuan
Literature (1998:2), “ Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang
dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat guna
memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi”. Secara umum koleksi perpustakaan
adalah semua bahan pustaka yang ada sesuai dengan kebutuhan sivitas akademika
dan dapat digunakan oleh para pengguna perpustakaan tersebut.
“Manajemen
Koleksi” adalah istilah yang digunakan untuk menggantikan “Pengembangan
Koleksi” di era digital. Pengertian dari manajemen
koleksi adalah pengorganisasian dan pembinaan yang mencakup prinsip-prinsip
pengembangan koleksi, pemenuhan kebutuhan-kebutuhan para pengguna sebagai
tujuan utama, mengusahakan cara alternatif pemerolehan dokumen dan informasi
guna melengkapi koleksi yang telah ada (Ray.Harrod’s Prytherch, (1995) Librarian
Glossary : 146).
B. Pengertian pengembangan koleksi, seleksi dan
pengadaan
Ø Pengembangan koleksi
Pengembangan koleksi merupakan suatu
proses kegiatan yang mencakup sejumlah kegiatan yang berhubungan dengan
pengembangan koleksi perpustakaan, termasuk menetapkan dan koordinasi terhadap
kebijakan seleksi, penilaian terhadap kebutuhan pengguna dan pengguna potensial,
kajian penggunaan koleksi, evaluasi koleksi, identifikasi kebutuhan koleksi,
seleksi bahan pustaka, perencanaan untuk bekerja sama, pemeliharaan koleksi,
dan penyiangan.
Menurut Buku Pedoman Perpustakaan
Perguruan Tinggi (2005), perincian kegiatan pengembangan koleksi yang telah
dikemukaan Evans (2000) dalam bukunya tersebut terdiri dari berikut ini,
1. Menentukan kebijakan umum
pengembangan koleksi.
2. Menentukan kewenangan, tugas, dan
tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna.
4. Memilih dan mengadakan bahan
pustaka.
5. Merawat bahan pustaka.
6. Menyiangi bahan pustaka.
7. Mengevaluasi koleksi.
Ø Seleksi Bahan Pustaka
-
Pengertian
Seleksi bahan pustaka merupakan
kegiatan inti perpustakaan dalam bidang pengelolaan koleksi. Pengertian seleksi
dalam hal ini adalah proses mengidentifikasi bahan pustaka yang akan
ditambahkan pada koleksi yang telah ada di perpustakaan. Ada beberapa segi yang
harus diperhatikan dalam penyeleksian bahan pustaka, yaitu untuk siapa
perpustakaan diselenggarakan, apa keperluan pemakai, bahan pustaka apa yang
digunakan, dan bagaimana menggunakannya. Di samping itu, perlu memperhatikan
kebijakan pengembangan koleksi agar koleksi yang disediakan perpustakaan tidak
menyimpang dengan tujuan pendirian perpustakaan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Untuk melakukan pemilihan bahan pustaka di
perlukan alat bantu seleksi. Menurut Sulistyo-Basuki (1991 : 432) karena
seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan dan
berhubungan dengan mutu perpustakaaan yang bersangkutan, alat bantu seleksi
antara lain :
· Silabus mata kuliah
· Katalog penerbit/berita buku
· Bibliografi
· Daftar perolehan buku
· Tinjauan dari resensi buku
· Iklan dan selebaran terbitan baru
· Book inprint
· Pangkalan data
· Situs Web
- Secara garis besar alat bantu seleksi bahan
pustaka terdiri atas dua bagian :
a. Alat Bantu Seleksi
Yaitu alat yang dapat
membantu pustakawan untuk memutuskan apakah bahan pustaka diseleksi. Karena
informasi yang diberikan dalam alat bantu tersebut tidak terbatas pada data
bibliografis, tetapi juga mencakup keterangan lain diperlukan untuk mengambil
keputusan. Informasi ini bisa diberikan dalam bentuk notasi singkat saja, bisa
berupa tinjauan (review) dengan panjang dan bervariasi.Contoh alat bantu
seleksi yaitu :
ü Tinjauan buku/bahan pustaka lain
ü Daftar judul untuk jenis perpustakaan tertentu
(core, list, subjek tertentu atau kelompok tertentu).
ü Katalog Perpustakaan dan Indeks, misalnya book
review, indeks, dan sebagainya.
b. Alat indeks dan verifikasi
Yaitu alat bantu seleksi
yang hanya mencantumkan data bibliografi bahan pustaka (kadang-kadang dengan
harga) alat seperti ini di pakai untuk mengetahui judul yang telah diterbitkan
atau yang akan di terbitkan dalam bidang subjek tertentu alat bantu ini dapat
dipakai untuk mengetahui verifikasi apakah judul atas nama pengarang, beberapa
harganya, tebitan berseri atau bahan pandang dengar, masih ada dipasaran dan
verifikasi atau tidak.
Seleksi bahan pustaka dilakukan dengan pemilihan
bahan pustaka yang akan dilayani untuk pengguna dengan pemilihan bahan pustaka.
Koleksi yang dilayanankan harus diseleksi apakah sesuai dengan pengguna.
Ketetapan pemilihan koleksi ditentukan oleh beberapa prinsip penyeleksian bahan
pustaka, antara lain :
- Pemilihan bahan pustaka yang
tepat untuk pengguna perpustakaan
- Permintaan pengguna
- Pemilihan bahan pustaka harus
benar-benar dapat mengembangkan dan memperkaya pengetahuan pengguna.
- Setiap bahan pustaka harus
dibina berdasarkan rencana tertentu.
- Prinsip Pemilihan
Bahan Pustaka
Dalam pemilihan bahan pustaka harus memiliki
beberapa prinsip, dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna secara efisien dan
optimal. Menurut Soeatimah (1992:76) ada empat prinsip dalam pemilihan bahan
pustaka yang harus di pilih secara cermat dan disesuaikan dengan :
1. Minat dan kebutuhan masyrakat pemakai.
2. Tujuan fungsi dan ruang lingkup layanan
perpustakaan.
3. Kemajuan pengetahuan dan kekayaan jiwa dalam
arti yang positif.
4. Pustaka yang memenuhi kualitas dan persyaratan.
Ø Pengadaan
-
Pengertian
Pengadaan
bahan-bahan pustaka adalah mengusahakan bahan-bahan pustaka yang belum dimiliki
perpustakaan sekolah, dan menambah bahan-bahan pustaka yang sudah dimiliki
perpustakaan sekolah tetapi jumlahnya masih terbilang sedikit atau kurang.
-
Cara Pengadaan Bahan
Pustaka
Ada beberapa metode atau cara untuk
memperoleh bahan pustaka antara lain, sebagai berikut :
1.
Pembelian
Pembelian dapat
dilakukan pada penerbit ataupun pada took buku.
2. Pertukaran
Pustaka tertentu tidak dapat dibeli di took buku, hanya dapat diperoleh
melalui pertukaran ataupun hadiah. Untuk bahan pertukaran sebaiknya
perpustakaan menerbitkan berbagai terbitan termasuk penerbitan badan induk.
Sebagai conto Pusat Perpustakaan Biologi dan Pertanian menerbitkan beberapa
majalah, dan majalah ini kemudian dijadikan bahan pertukaran. Dengan cara
demikian perpustakaan memperoleh tambahan majalah dan berbagai bahan pustaka
lainnya.
3. Hadiah
Untuk
mendapatkan buku secara cuma-cuma/ hadiah, maka perpustakaan dan pustakawan
harus pro aktif bekerja sama dalam mencari unit kerja atau instansi atau LSM
mana yang dapat menghadiahkan buku-bukunya bagi keperluan perpustakaan.
Pendekatan ini sangat diperlukan, karena dengan adanya permohonan yang resmi
dari pejabat perpustakaan akan memudahkan proses pustakawan dalam memperoleh
buku-buku yang di perlukan perpustakaan secara cuma-cuma.
4. Sumbangan
Perpustakaan
dan pustakawan harus pro aktif mencari perpustakaan yang akan mengadakan
penyiangan koleksi, sehingga bisa membuat permohonan buku-buku hasil penyiangan
tersebut bisa disumbangkan dan dimanfaatkan oleh perpustakaan kita.
5. Kerjasama
Kita bisa
mendapatkan bahan pustaka dengan melakukan kerjasama, misalnya dengan penerbit
dan penulis dengan mendapatkan harga buku-buku yang serendah-rendahnya
dengan kualitas yang sama dengan buku yang bagus dan mahal.
6. Terbitan
Sendiri
Metode
pengadaan koleksi yang terakhir adalah dengan memproduksi sendiri koleksi
perpustakaan. Contoh kongkrit dari metode pengadaan ini antara lain adalah
kliping atau karya tulis yang dihasilkan oleh pustakawan, siswa dan guru yang
kemudian dihimpun menjadi koleksi perpustakaan. (Darmono.
2001. Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta : Grasindo)
C. Hubungan antara pengembangan
koleksi, seleksi dan pengadaan dalam kegiatan manajemen koleksi
Ketiga
kegiatan tersebut memiliki kedudukan yang sama dalam rangka menwujudkan koleksi
yang berkualitas. Sama sama bertujuan untuk membangun koleksi yang kuat demi
kepentingan pemakai perpustakaan. Dengan demikian, pengembangan koleksi yang
dilakukan oleh perpustakaan harus diprioritaskan mangadaan koleksi yang
menunjang standar kompetisi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga
dengan peraturan yang telah ada memaksakan lembaga pendidikan berusaha
semaksimal mungkin menyediakan sarana dan prasarana mendukung pendidikan, agar
tercipta suasana belajar yang efektif dengan koneksi yang diadakan perpustakaan
akan meningkatkan kecerdasan masyarakat. Dengan demikian
hubungan antara pengembangan koleksi, seleksi, dan pengadaan dalam kegiatan
manajemen koleksi adalah saling berhubungan dan tidak dapat berjalan sendiri
guna menunjang keberhasilan dalam kegiatan manajemen koleksi di perpustakaan.
0 Response to "Konsep Dasar Manajemen Koleksi"
Post a Comment